Framing Media Online tentang Kebijakan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama „Ahok‟ Pada Kasus Rumah Sakit Sumber Waras (Analisis Perbedaan Framing pada Media Online Kompas.com dan Sindonews.com Periode Maret-Juni 2016)
Main Author: | Hutapea, Mahathadea Abellysa |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/13260/1/Mahathadea%20Abellysa%20Hutapea.pdf http://repository.ub.ac.id/13260/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Media Online Kompas.com dan Sindonews.com membingkai pemberitaan Kebijakan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama „Ahok; tentang RS Sumber Waras. Metode penelitian ini ialah kualitatif. Teknik analisis data menggunakan Model Analisis Framing Pan dan Kosicki. Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer berupa teks pemberitaan kebijakan Ahok tentang RS Sumber Waras yang termuat pada Kompas.com dan Sindonews.com tahun 2016. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara menggunakan metode dokumentasi berupa kumpulan berita media online dari Kompas.com dan Sindonews.com yang terkait teks pemberitaan kebijakan Ahok tentang RS Sumber Waras. Hasil analisis data menunjukkan bahwa Sindonews.com menampilkan hal-hal negatif tentang Ahok dan menggiring opini publik bahwa Ahok bersalah dalam kasus RS Sumber Waras padahal saat itu kasus masih dalam tahap pemeriksaan. Sedangkan Kompas.com menampilkan kronologi kasus pembeliahan lahan RS Sumber Waras secara lengkap, baik dari perkembangan kasus dan sudut pandang pemberitaan yang dapat dilihat dari pemilihan narasumber. Hasil dari penelitian ini membenarkan asumsi awal peneliti bahwa berita-berita yang dimuat oleh MNC Group, khususnya Sindonews.com kontra terhadap Ahok karena terdapat pengaruh dari pemilik media yang memang tidak menyukai Ahok. Sedangkan pada Kompas.com menampilkan keberimbangan dalam setiap pemberitaannya karena media Kompas.com berada di bawah naungan Kompas Gramedia, yang pemiliknya yakni Jakob Oetama telah mendirikan media bersejarah di Indonesia sejak tahun 1962.