Monitoring Kualitas Air Dan Parameter Non Spesifik Rb Pada Udang Vannamei (Litopenaeus Vannamei) Yang Diinfeksi Wssv (White Spot Syndrome Virus) Terhadap Pemberian Ekstrak Freeze Drying 4 Jenis Rumput Laut Berbeda
Main Author: | Bagaskara, Bonaventura Brama |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/13257/ |
Daftar Isi:
- Udang vaname (Litopenaeus vannamei) merupakan salah satu produk perikanan unggulan sektor perikanan. Berbagai kelebihan yang dimiliki mulai dari mudahnya budidaya udang ini, produksi yang stabil dan relative tahan terhadap penyakit menyebabkan sebagian besar petambak di Indonesia menggeluti usaha budidaya udang vaname (Litopenaeus vannamei). Di samping itu, ada kelebihan lain udang vannamei, yaitu bersifat eurihalin. Udang ini mampu hidup pada perairan dengan salinitas sekitar 0,5-40 ppt. Salah satu faktor penting untuk meningkatkan produksi udang yaitu pakan. Pakan merupakan yang menunjang pertumbuhan dan kelangsungan hidup udang budidaya. Pakan pada kegiatan budidaya umumnya adalah pakan komersial yang menghabiskan sekitar 60 – 70 % dari total biaya produksi yang dikeluarkan. Dampak dari meningkatnya penggunaan pakan pada kegiatan budidaya mengakibatkan kualitas lingkungan yang buruk sehingga menyebabkan munculnya beberapa penyakit pada udang, salah satunya WSSV (Lightner et al., 1992). Penularan WSSV sangat cepat dan menyebabkan kematian 100% dalam waktu 3-10 hari sejak timbul gejala klinis. Virus ini dapat menginfeksi udang pada post larva sampai ukuran 40g. Tujuan dari penelitian ini mengetahui nilai RB pada udang yang dinfeksi WSSV serta mengetahui hubungan kualitas air dan pemberian rumput laut terhadap pertumbuhan dan kelulushidupan udang vaname yang dinfeksi WSSV. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2017- Maret 2018 di Pulau Poteran Madura, Jabon Sidoarjo, Materia Medika Batu, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan dan UPT Air Tawar Sumberpasir. Materi yang digunakan adalah empat rumput laut yaitu Sargassum sp., Padina sp., Eucheuma sp., dan Gracillaria sp. yang ditambahkan pada pakan dengan dosis 10g/kg pakan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen, dengan enam perlakuan yaitu perlakuan A (Kontrol positif), B (Kontrol negatif), C (penambahan Sargassum sp.), D (penambahan Padina sp.), E (penambahan Eucheuma sp.) dan F (penambahan Gracillaria sp.). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian rumput laut yang paling berpengaruh pada nilai RB adalah perlakuan E (Eucheuma sp.) karena berbeda nyata terhadap perlakuan lainnya. Hal ini menunjukkan perlakuan pakan imunostimulan berpengaruh signifikan terhadap respon imun pada udang vannamei. Parameter kualitas air berpengaruh tidak signifikan terhadap Nilai RB pada udang Vannamei.