Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Tiongkok Memberikan Sanksi Ekonomi Kepada Korea Selatan tahun 2016-2017
Main Author: | Riandira, Deivilanty |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/13251/1/Deivilanty%20Riandira.pdf http://repository.ub.ac.id/13251/ |
Daftar Isi:
- Pada tahun 2016 Korea Selatan mengumumkan secara resmi bekerja sama dengan Amerika Serikat untuk mengembangkan sistem pertahanan Terminal High Altitude Air Defence (THAAD) yang di-claim oleh Korsel untuk melindungi pertahanan dari serangan nuklir Korea Utara. Berbagai respon berdatangan dari dalam negeri maupun luar negeri. Tiongkok adalah satu-satunya negara yang memberikan respon ketidaksetujuan terhadap pengembangan sistem tersebut di wilayah regional Asia Timur. Ketidak-setujuan Tiongkok terhadap pengembangan sistem tersebut ditunjukan melalui tindakan sanksi ekonomi. Pada tahun 2016, Tiongkok secara tidak langsung memberikan sanksi ekonomi dengan menghambat perdagangan Korsel ke wilayah Tiongkok di berbagai bidang ekonomi. Mulai dari bidang entertaiment, perdagangan kosmetik, otomotif, barang electronik, pelarangan wisata hingga penutupan gerai Lotte (waralaba terbesar di Tiongkok milik Korsel). Dari tindakan Tiongkok tersebut Korsel mengalami kerugian besar, dan melaporkannya kepada World Trade Organization (WTO). Penelitian ini akan mencari jawaban mengenai tindakan ketidaksetujuan Tiongkok yang diutarakan melalui keputusan memberikan sanksi ekonomi ketimbang tindakan yang lain. Yang merupakan tindakan ekonomi suatu negara untuk merespon tindakan militer negara lain.