Perilaku Petani Dalam Menghadapi Risiko Pada Usahatani Tebu Ungaran (Bongkar Ratoon) Dan Keprasan (Kasus Di Desa Rejosari, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang)

Main Author: Tiniya, Arrum
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/13238/1/ARRUM%20TINIYA.pdf
http://repository.ub.ac.id/13238/
Daftar Isi:
  • Tujuan akhir (goal) dari penelitian ini yaitu untuk memperoleh masukan dalam upaya peningkatan produksi tebu dengan berusaha mendorong perilaku petani agar lebih berani dalam menghadapi risiko produksi tebu. Untuk mencapai goal tersebut, penelitian ini penting dilakukan karena adanya beberapa gap yang terjadi antara fenomena empiris dengan fenomena teoritis. Berdasarkan fenomena empiris, tebu merupakan bahan baku dalam pembuatan gula. Desa Rejosari merupakan salah satu sentra produksi tebu di Kabupaten Malang. Sebesar 70% produksi tebu di Kabupaten Malang berasal dari Desa Rejosari pada tahun 2017, dengan luas lahan 292.950 ha (Situs Pemerintah Kabupaten Malang, 2018). Namun, Indonesia masih melakukan impor gula yang disebabkan oleh kurangnya produksi gula dalam memenuhi konsumsi gula dalam negeri. Hal tersebut disebabkan oleh penurunan produksi tebu. Petani tebu di Desa Rejosari menggunakan 2 jenis sistem penanaman tebu yaitu tebu ungaran (bongkar ratoon) dan tebu keprasan. Berdasarkan fenomena teoritis, teknik budidaya mempengaruhi risiko produksi tebu (Hidayati, 2016). Hal tersebut menjelaskan bahwa sistem penanaman tebu ungaran (bongkar ratoon) dan keprasan mempunyai teknik budidaya yang berbeda, sehingga risiko produksi kedua sistem penanaman tebu tersebut juga berbeda. Risiko produksi tebu mempengaruhi perilaku petani dalam berusahatani tebu (Roger dan Engler, 2008). Petani tebu di daerah penelitian belum mengetahui tingkat risiko produksi tebu ungaran (bongkar ratoon) dan tebu keprasan, serta tingkat perilaku petani dalam menghadapi risiko produksi tebu tersebut. Penelitian mengenai risiko produksi pada usahatani tebu sudah banyak dilakukan. Namun, penelitian tersebut tidak menganalisis perilaku petani dalam menghadapi risiko usahatani tebu. Penelitian tentang perilaku petani dalam menghadapi risiko pada usahatani juga sudah pernah dilakukan. Namun, penelitian tersebut belum ada yang berfokus pada komoditas tebu. Oleh karena itu, penelitian ini penting dilakukan agar diperoleh masukan dalam upaya peningkatan produksi tebu di Desa Rejosari, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang dengan berusaha mendorong perilaku petani agar lebih berani dalam menghadapi risiko produksi tebu. Rumusan masalah penelitian ini