Studi Permasalahan Antar Stakeholder Dalam Pengembangan Agrowisata Berbasis Community Based Tourism (Cbt) (Studi Kasus Agrowisata Petik Apel Kelompok Tani Makmur Abadi (Ktma) Desa Tulungrejo, Kec. Bumiaji, Kota Batu
Main Author: | Pratiwi, Widya |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/13224/1/WIDYA%20PRATIWI.pdf http://repository.ub.ac.id/13224/ |
Daftar Isi:
- Sektor pariwisata ke depan baiknya telah menerapkan model pariwisata berwawasan lingkungan yang melibatkan peran masyarakat lokal atau lebih dikenal dengan istilah Community Based Tourism (CBT). Agrowisata Petik Apel Kelompok Tani Makmur Abadi (KTMA) berpotensi untuk dikembangakan karena sudah menerapkan wisata edukasi berbasis pertanian serta terdapat keterlibatan beberapa petani yang telah membentuk tim pengurus untuk mengembangkan Agrowisata Petik Apel Kelompok Tani Makmur Abadi (KTMA). Maka dari itu, penelitian ini akan membahas mengenai bagaimana pengurus melibatkan masyarakat dalam komunikasi antar stakeholder untuk pengembangan Agrowisata Petik Apel Kelompok Tani Makmur Abadi (KTMA) agar sejalan degan konsep Community Based Tourism (CBT). Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengidentifikasi potensi wilayah dan daya tarik wisata di Agrowisata Petik Apel Kelompok Tani Makmur Abadi (KTMA), 2) mengidentifikasi stakeholder yang terlibat dalam upaya pengembangan Agrowisata Petik Apel Kelompok Tani Makmur Abadi (KTMA), 3) mengidentifikasi penerapan prinsip Community Based Tourism (CBT) dalam pengembangan Agrowisata Petik Apel Kelompok Tani Makmur Abadi (KTMA), dan 4) mendeskripsi dan mengevaluasi keterlibatan stakeholder dalam komunikasi untuk pengembangan Agrowisata Petik Apel Kelompok Tani Makmur Abadi (KTMA). Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan metode studi kasus. Penentuan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) yaitu di Agrowisata Petik Apel Kelompok Tani Makmur Abadi (KTMA) Desa Tulungrejo, Kec. Bumiaji, Kota Batu. Metode penentuan key informants (informan kunci) dengan total 3 orang dan supporting informants (informan pendukung) dengan total 12 orang dilakukan secara purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah model interaktif Miles, Huberman dan Saldana (2014), dengan metode analisis data 1) Pedoman Analisis Daerah Operasi Objek dan Daya Tarik Wisata Alam (ADO-ODTWA) Dirjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA) tahun (2003), 2) Strategic management: a stakeholder approach oleh Freeman (2010), 3) Prinsip-prinsip Community Based Tourism (CBT) menurut United Nations Environment Programme (UNEP) dan World Tourism Organisation (WTO) (2005) pada aspek sosial, dan 4) Model komunikasi konvergensi dengan menggunakan komponen dasar dari model komunikasi konvergensi (Rogers & Kincaid, 1981). Hasil dari penelitian ini adalah 1) Agrowisata Petik Apel Kelompok Tani Makmur Abadi (KTMA) sangat berpotensi dan layak untuk dikembangkan dan dijadikan tujuan wisata, 2) stakeholder yang terlibat dalam Agrowisata Petik Apel Kelompok Tani Makmur Abadi (KTMA) terbagi menjadi stakeholder internal yang terdiri dari Ketua Kelompok Tani Makmur Abadi (KTMA), ketua unit wisata dan ketua unit saprotan, sedangkan untuk stakeholder eksternal terdiri dari anggota Kelompok Tani Makmur Abadi (KTMA) termasuk pengurus harian ii agrowisata, Unit Pengolahan Sari Apel Wanglin, Wisata Sapi Perah Kungkuk, tengkulak, agen travel, wisatawan dan Dinas Pertanian Kota Batu, 3) pengembangan Agrowisata Petik Apel Kelompok Tani Makmur Abadi (KTMA) sudah memenuhi beberapa kesesuaian kriteria prinsip sosial Community Based Tourism (CBT), kecuali kriteria mengikutsertakan kelompok tani dalam setiap aspek pengembangan agrowisata yang belum berjalan secara optimal karena kelompok tani belum dilibatkan dalam kegiatan rapat rutin pengurus, 4) pada aspek informasi (information), tindakan bersama (collective action) kesepakatan bersama (mutual agreement), dan saling pengertian (mutual understanding) pada stakeholder internal dapat dikatakan baik, karena stakeholder internal dilibatkan dalam grup WhatsApp dan rapat rutin. Berbeda dengan stakeholder eksternal pada aspek informasi (information), tindakan bersama (collective action), kesepakatan bersama (mutual agreement), dan saling pengertian (mutual understanding) yang dikatakan cukup baik, karena stakeholder eksternal tidak dilibatkan dalam grup WhatsApp maupun rapat rutin, namun stakeholder eksternal masih dapat mendapatkan informasi melalui stakeholder internal. Saran yang diberikan oleh peneliti yaitu 1) Pengurus harian Agrowisata Petik Apel Kelompok Tani Makmur Abadi (KTMA) sebaiknya melibatkan stakeholder eksternal dalam pertemuan rutin, dan 2) Peneliti selanjutnya sebaiknya menggunakan jenis penelitian yang berbeda dengan penelitian ini, yakni dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, agar penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti selanjutnya dapat melengkapi kekurangan yang ada di penelitian ini dari segi kuantitatifnya.