Pengaruh penggunaan madu dengan dosis yang berbeda terhadap bakteri Aeromonas hydrophila
Main Author: | HeryYulianto |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2005
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/132205/1/050803167.pdf http://repository.ub.ac.id/132205/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Hama dan Penyakit Ikan Fakultas Perikanan Universitas Brawijaya Malang, 1 Maret 2005 sampai dengan 1 Mei 2005. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui daya hambat madu terhadap pertumbuhan bakteri Aeromonas hydrophila . Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan salah satu informasi dalam usaha pencegahan dan pengobatan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Aeromonas hydrophila dengan menggunakan bahan anti mikrobial alami dari madu. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dimana rancangan yang dipergunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan lima perlakuan, masing-masing perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Perlakuan tersebut adalah konsentrasi dari madu, yaitu 30%, 35%, 40%, 45%, 50% dan 0% sebagai kontrol. Parameter uji dalam penelitian ini adalah diameter daerah hambatan yang terbentuk di sekitar kertas cakram yang mengandung madu, dengan memperlihatkan daerah bening di sekitar kertas cakram. Sedangkan parameter penunjangnya adalah pH media dan suhu inkubator. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan konsentrasi madu mempengaruhi daerah hambatan yang terbentuk di sekitar kertas cakram. Semakin besar konsentrasi madu, maka semakin besar daerah hambatan yang terbentuk. Diameter daerah hambatan terbesar diperoleh pada perlakuan E konsentrasi 50% dengan rata-rata diameter daerah hambat sebesar 13,00 mm, dikuti perlakuan D konsentrasi 45% dengan rata-rata diameter daerah hambatan 12,00 mm, perlakuan C konsentrasi 40% dengan rata-rata diameter daerah hambatan 10,33 mm, perlakuan B konsentrasi 35% dengan rata-rata diameter daerah hambatan 8,67 mm, perlakuan A konsentrasi 30% dengan rata-rata diameter daerah hambatan 7,67 mm. Hubungan antara madu dengan diameter daerah hambatan memiliki persamaan Y = - 2,6 + 0,84x dengan nilai r = 0,991. Dari dari hasil uji MIC diperoleh hasil bahwa konsentrasi minimal yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri Aeromonas hydrophila adalah 30%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa madu bersifat bakteriostatik atau mampu menghambat pertumbuhan bakteri Aeromonas hydrophila pada konsentrasi 30% dan 35 %, 40%, dan bakterisidal pada konsentrasi 45% dan 50%.