Pengaruh Pemberian Ekstrak Kasar Kulit Kayu Akway (Drimys Piperita) Pada Histopatologi Hati Dan Ginjal Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) Yang Diberi Perlakuan Aeromonas Hydrophila

Main Author: Fauziyyah, Nurhasna
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/13219/
Daftar Isi:
  • Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan jenis ikan yang mempunyai nilai ekonomi tinggi dan merupakan komoditas penting dalam bisnis ikan air tawar. Kualitas air dalam kegiatan pemeliharaan ikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan manajemen pemeliharaan ikan. Salah satu patogen penyebab penyakit pada ikan adalah bakteri. Penularan penyakit tersebut bisa melalui air, ikan yang terkena penyakit, pakan, wadah budidayanya dan peralatan. Bakteri yang dapat menyerang ikan air tawar salah satunya adalah Aeromonas sp. Senyawa fitokimia penyusun ekstrak akway menyatakan bahwa ekstrak etanol bubuk kulit kayu Drimys piperita ini dapat menghambat pertumbuhan bakteri dikarenakan mengandung senyawa flavonoid, tanin dan senyawa fenolik lainnya yang dilaporkan memiliki aktiivitas antimikroba. Histopatologi dapat digunakan sebagai biomarker untuk mengetahui kesehatan ikan melalui perubahan struktur yang terjadi pada organ sasaran utama dari bahan pencemar seperti insang, hati, ginjal dan sebagainya. Penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan ekstrak kasar kulit kayu akway (Drymis piperita) pada histopatologi hati dan ginjal ikan nila (Oreochromis niloticus) yang diberi perlakuan Aeromonas hydrophila. Materi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu mengenai pemanfaatan ekstrak kasar kulit kayu akway (Drymis piperita) pada histopatologi hati dan ginjal ikan nila (Oreochromis niloticus) yang diberi perlakuan Aeromonas hydrophila dan analisa kualitas air pada kolam pemeliharaan ikan nila yang diberi perlakuan. Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahap yaitu aklimatisasi ikan nila (Oreochromis niloticus), sterilisasi alat dan bahan, pembuatan media TSA dan TSB, pembiakan bakteri Aeromonas hydrophila, pembuatan ekstrak akway, uji cakram, uji MIC, uji MBC, penginfeksian bakteri Aeromonas hydrohilla, perlakuan pemberian ekstrak away, analisa kualitas air dan uji histopatologi pada hati dan ginjal ikan nila. Pemberian ekstrak akway berpengaruh sangat nyata terhadap histopatologi hati dan ginjal ikan nila yang diberi perlakuan bakteri Aeromonas hydrophila dengan ukuran yang berbeda. Pada uji histopatologi organ hati ikan nila ukuran terbaik ikan nila ada pada perlakuan C (11-13 cm) dengan rerata nilai skoring pada kerusakan kongesti (1,4), melanomakrofag (1,6) dan nekrosis (1,4).Sedangkan untuk organ ginjal ikan nila ukuran terbaik ada pada perlakuan C (11-13 cm) dengan rerata nila skoring pada kerusakan kongesti (1,6) dan nekrosis (1,2). Sehingga didapatkan ukuran 11-13 cm merupakan ukuran yang mampu menurunkan tingkat kerusakan jaringan hati dan ginjal ikan nila. Pada kualitas air selama pemeliharaan termasuk optimal untuk kehidupan ikan nila pada setiap perlakuan yaitu suhu 26,15-26,28oC, pH 7,46-7,5, DO 5,39-5,51 mg/l dan CO2 13,12-14,84 mg/l.