Daftar Isi:
  • Tanah berpasir merupakan salah satu tanah kurang subur. Tanah ini umumnya memiliki struktur lepas, pori aerasi besar dan permeabilitas cepat. Selain itu, kadar liat dan bahan organik rendah menyebabkan kapasitas menahan air dan unsur hara rendah, agregasi lemah, kemantapan agregat rendah. Salah satu perbaikan yang banyak dilakukan pada sifat fisik tanah berpasir adalah aplikasi bahan organik. Salah satu jenis bahan organik yang biasa digunakan untuk memperbaiki sifat fisik tanah ialah kompos. Kompos dapat dibuat dari limbah pabrik industri bahan makanan seperti limbah pabrik tapioka. Tapioka memiliki 2 macam limbah padat yaitu onggok (ampas) dan kulit singkong. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) Mengetahui pengaruh kompos limbah padat industri tapioka terhadap perbaikan sifat fisik tanah berpasir 2) Mengetahui dosis yang tepat terhadap perbaikan sifat fisik tanah berpasir. Penelitian dilakukan di green house dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap terdiri dari 5 perlakuan yaitu T0 (tanpa kompos), TKT 1 (kompos 5 ton ha-1), TKT 2 (kompos 15 ton ha-1), TKT 3 (kompos 25 ton ha-1), TKT 4 (kompos 35 to ha-1) dengan 4 ulangan menggunakan metode inkubasi tanah. Analisis sidik ragam dengan Anova dan diuji lanjut dengan BNT. Untuk mengetahui pengaruh kedua variabel menggunakan korelasi dan regresi dengan Ms. Excel. Kompos terdiri dari kombinasi 50 % kompos kulit + 50 % kompos ampas. Periode inkubasi tanah selama 3 bulan dengan setiap bulan pengamatan. Variabel pengamatan meliputi berat isi, kemantapan agregat, porositas, distribusi ruang pori dan kadar C-organik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi kompos limbah padat tapioka ke dalam tanah berpasir memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap penurunan berat isi serta pori drainase cepat, dan meningkatkan kemantapan agregat, porositas, pori drainase lambat, pori air tersedia dan C-organik. Perlakuan dosis yang memberikan hasil tertinggi ialah kompos TKT 4 (35 ton ha-1) sedangkan perlakuan dosis yang memberikan hasil terendah ialah TKT 1 (kompos 5 ton ha-1). Aplikasi kompos limbah padat industri tapioka dapat menurunkan berat isi 12,26 % ( 1,06 g cm-3 menjadi 0,93 g cm-3), meningkatkan kemantapan agregat 53,49 % (dari 0,43 mm menjadi 0,66 mm), meningkatkan porositas dengan persentase kenaikan 10,60 % (dari 54,63 % volume menjadi 60,42 % volume), menurunkan pori drainase cepat 33,62 % (dari 20,70 % volume menjadi 13,74 % volume), meningkatkan pori drainase lambat 46,98 % (dari 9,11 % volume menjadi 13,39 % volume), dan meningkatkan pori air tersedia 23,82 % (dari 12,97 % volume menjadi 16,06 % volume). Kompos limbah padat tapioka pada tanah berpasir dapat menambah kandungan bahan organik sehingga humus yang dihasilkan juga ikut bertambah. Humus berfungsi sebagai agen perekat partikel tanah yang menjadikan tanah memiliki struktur yang baik (remah) sehingga kepadatan tanah berkurang. Akibatnya, pori makro berkurang dan meningkatkan pori air tersedia sehingga kapasitas menahan air tinggi.