Analisis Strategi Bauran Pemasaran Agrowisata Belimbing (Studi Kasus di Desa Moyoketen Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung Jawa Timur)
Main Author: | Delima, Mirah |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/132120/1/MIRAH_DELIMA_x.pdf http://repository.ub.ac.id/132120/ |
Daftar Isi:
- Sektor pariwisata memiliki peran sangat penting untuk menunjang perekonomian Indonesia dan sektor pariwisata memiliki potensi yang tinggi dalam upaya peningkatan perekonomian. Pemerintah menyatakan bahwa proyeksi pertumbuhan pariwisata terhadap Pendapatan Domestik Bruto mencapai 8% pada tahun 2019. Agrowisata menjadi salah satu aset pariwisata yang menunjukkan adanya perkembangan dan didukung oleh kondisi Indonesia yang memiliki potensi sektor pertanian. Provinsi Jawa Timur memiliki daya tarik dan potensi pengembangan di sektor agrowisata. Komoditas agro yang menjadi daya tarik umumnya merupakan komoditas unggulan daerah tersebut. Salah satu objek wisata agro yang dapat dikembangkan adalah potensi pada produk hortikultura. Wisata Agro Belimbing merupakan salah satu objek pariwisata dengan konsep agrowisata yang berlokasi di desa Moyoketen, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung. Untuk tetap bertahan dan memenangkan persaingan dengan usaha serupa, Agrowisata Belimbing harus selalu melakukan pengembangan terhadap agrowisatanya. Agrowisata Belimbing harus mengerti kelemahan dan kelebihan dari strategi pemasaran yang telah dilakukan, sehingga dapat menentukan prioritas atribut bauran pemasaran yang harus diperbaiki dan dikembangkan. Namun, dalam pengembangan strategi bauran pemasaran pada Agrowisata Belimbing saat ini hanya beberapa variabel bauran pemasaran yang telah diterapkan. Tujuan dari penelitian ini antara lain: (1) untuk menentukan atribut bauran pemasaran yang paling dipertimbangkan pengunjung agrowisata, (2) untuk menentukan prioritas strategi bauran pemasaran yang paling tepat untuk dijalankan pihak agrowisata belimbing mulyono, (3) untuk merumuskan usulan perbaikan terhadap strategi bauran pemasaran agrowisata, (4) untuk mengetahui tingkat kepuasan menyeluruh pengunjung agrowisata belimbing mulyono terhadap strategi bauran pemasaran yang telah dilakukan. Metode analisis yang digunakan adalah metode Importance Performance Analysis (IPA) dan Customer Satisfaction Index (CSI). Terdapat 7 variabel yang digunakan yaitu price, product, place, physical evidence, promotion, people, dan process. Analisis IPA digunakan untuk mengetahui prioritas perbaikan atribut bauran pemasaran yang diterapkan oleh agrowisata belimbing mulyono, sedangkan metode CSI digunakan untuk mengetahui tingkat kepuasan menyeluruh pengunjung terhadap strategi pemasaran yang telah diterapkan. Berdasarkan hasil analisis IPA yang telah dilakukan indikator bauran pemasaran yang memiliki tingkat kepentingan tinggi tetapi pada pelaksanaannya masih rendah adalah indikator yang termasuk ke dalam kuadran I yaitu kualitas agrowisata, kegiatan wisata, penampilan karyawan, lokasi agrowisata yang mudah dijangkau, fasilitas penunjang, ketersediaan lahan parkir, informasi yang lengkap pada iklan, ketersediaan iklan cetak atau elektronik, dan kesesuaian promosi dengan kenyataan. Indikator bauran pemasaran yang termasuk kedalam kuadran I termasuk didalam katagori prioritas utama, atau menjadi prioritas perbaikan strategi pemasaran agrowisata belimbing. Hasil analisis CSI menunjukkan bahwa tingkat kepuasan konsumen secara keseluruhan sebesar 48,57% atau cukup puas. Hal ini disebabkan karena masih cukup banyak indikator bauran pemasaran yang masuk kedalam prioritas perbaikan, sehingga dapat dikatakan kinerja dari indikator tersebut belum maksimal, menyebabkan tingkat kepuasan konsumen belum maksimal pula. Dalam penelitian ini diharapkan perusahaan melakukan peningkatan kegiatan promosi seperti melakukan hubungan dengan sekolah dan dinas kepariwisataan, serta memperbaiki sarana periklanan agar dapat menarik jumlah pengunjung yang lebih banyak lagi. Survei mengenai kepuasan pengunjung baiknya dilakukan secara berkala agar menjadi pertimbangan bagi pihak manajemen agrowisata belimbing mulyono dalam memutuskan perbaikan yang akan dilakukan. Pihak agrowisata juga sebaiknya menyediakan kotak saran sehingga agrowisata belimbing mulyono dapat mengevaluasi kinerja agrowisata secara berkala.