Respon Tanaman Mentimun (Cucumis Sativus L.) Pada Penggunaan Mulsa Plastik Hitam Perak Dan Berbagai Tingkat Takaran Mulsa Jerami

Main Author: Prasetyo, Ibnu
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/132110/
Daftar Isi:
  • Mentimun (Cucumis sativus L.) famili Cucurbitae ialah komoditas sayuran yang dicirikan dengan merambat atau menjalar. Peningkatan suhu pada musim kemarau menyebabkan suhu tanah meningkat kelembaban tanah rendah dan mengakibatkan kehilangan air melalui penguapan sehingga, pertumbuhan tanaman kurang optimal. Oleh karena itu, perlu dilakukan modifikasi lingkungan sekitar tanaman salah satunya dengan menggunakan teknik pemulsaan yaitu penambahan bahan penutup tanah yang dapat mengatur iklim mikro disekitar tanaman. Upaya peningkatkan produktifitas tanaman dapat dilakukan dengan memodifikasi iklim mikro di lingkungan. Bahan mulsa dibedakan menjadi tiga macam yaitu mulsa organik, anorganik dan mulsa plastik yang dapat meningkatkan sifat fisik, biologi serta kimia tanah. Perbaikan sifat tersebut searah dengan kebutuhan tanaman yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat takaran mulsa jerami pada pertumbuhan dan hasil tanaman mentimun. Hipotesis yang diajukan pada penelitian adalah penggunan takaran mulsa jerami 7 ton ha-1 dapat menghasilkan bobot buah per tanaman mentimun lebih tinggi dibandingkan takaran mulsa jerami lainya. Percobaan penelitian dilakukan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP), Kec. Karangploso Kabupaten Malang. Terletak pada pada ketinggian tempat 450 mdpl dengan kisaran suhu 26 – 30 0C, jenis tanah Alvisol. Percobaan dilakukan bulan September – November 2015. Percobaan dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 9 perlakuan dan 3 ulangan. Pengamatan yang dilakukan meliputi pertumbuhan, hasil dan lingkungan.Variabel pertumbuhan (panjang tanaman, jumlah daun, luas daun, jumlah bunga jantan dan bunga betina), pengamatan hasil (jumlah buah per tanaman, bobot per buah, bobot buah per tanaman, diameter buah dan panjang buah) dan pengamatan lingkungan (suhu, kelembaban dan pertumbuhan gulma).Data pengamatan yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisa ragam (uji F) dengan taraf 5%. Hasil analisis ragam yang berbeda nyata dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil pada taraf 5 %. Percobaan menunjukan bahwa terjadi pengaruh nyata antara tingkat takaran mulsa jerami terlihat pada parameter panjang tanaman, jumlah daun, luas daun, jumlah bunga jantan dan bunga betina, jumlah buah per tanaman, bobot per buah, bobot buah per tanaman, diameter buah, panjang buah, suhu, kelembaban dan pertumbuhan gulma. Berdasarkan hasil pengamatan dilapang penggunaan takaran mulsa jerami 7 ton ha-1 memberikan hasil yang baik dibandingkan dengan tanpa mulsa dan tingkat takaran mulsa jerami lainya. Hal ini terlihat pada bobot buah (kg.tan-1) pada perlakuan takaran mulsa jerami 7 ton ha-1 dapat memberikan hasil bobot buah per tanaman sebanyak 8,60 (kg.tan-1).