Respon Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine Max (L.) Merr.) Pada Berbagai Kombinasi Pupuk N Dan P

Main Author: Syaifudin, Muhamad
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/132109/
Daftar Isi:
  • Sejalan dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk, yang disertai pula dengan meningkatnya tingkat kesadaran masyarakat terhadap pemenuhan gizi, terutama protein, mengakibatkan permintaan biji kedelai terus meningkat. Hal ini disebabkan biji kedelai merupakan sumber protein nabati yang murah dibandingkan protein hewani. Selain itu, biji kedelai juga mengandung sejumlah vitamin, mineral, karbohidrat serta lemak tak jenuh yang sangat baik untuk kesehatan jantung (Minister of Agriculture and Agri-food Canada, 2011). Hal ini dapat dibuktikan dengan semakin meningkatnya tingkat konsumsi biji kedelai hingga mencapai 2,25 juta ton dalam kurun waktu satu tahun, sementara pemerintah hanya mampu menyediakan sekitar 779 ribu ton (Hamid, 2012). Sehubungan dengan permasalahan tersebut, maka perlu dicari solusi penyelesaian dalam upaya untuk meningkatkan produktivitas tanaman kedelai, dan satu diantaranya adalah melalui pemupukan. Khususnya pemupukan N dan P. Agar pupuk N dan P yang diaplikasikan ke tanah tersebut dapat memberikan manfaat bagi tanah maupun tanaman, maka jumlah pupuk N dan P yang diaplikasikan tersebut harus sesuai dengan tingkat kebutuhan tanaman dan tingkat ketersediaan N maupun P dalam tanah. Selain itu, hal lain yang perlu diperhatikan dalam upaya untuk mendapatkan pertumbuhan, hasil serta kualitas biji kedelai yang baik, maka proporsi pemberian N dan P yang tepat perlu dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh proporsi pemberian kombinasi pupuk N dan P pada pertumbuhan, hasil dan kualitas biji kedelai serta untuk menentukan proporsi pemberian pupuk N dan P yang sesuai bagi pertumbuhan tanaman kedelai agar diperoleh hasil secara kuantitas dan kualitas yang baik. Hipotesa yang diajukan dalam penelitian ini adalah bahwa proporsi pemberian 50% N + 100% P akan diperoleh pertumbuhan, hasil serta kualitas biji kedelai paling baik. Penelitian dilaksanakan di Kebun percobaan Universitas Brawijaya, yang terletak di Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang pada bulan Agustus - Desember 2014. Alat yang digunakan dalam penelitian ini ialah cangkul, meteran, alat tugal, tali rafia, timbangan analitik, kamera digital, penggaris, oven dan Leaf Area Meter (LAM). Bahan yang digunakan antara lain benih kedelai varietas grobogan, pupuk N (Urea : 46% N) dan pupuk fosfat (SP-36 : 36% P2O5) dengan dosis sesuai perhitungan yang didasarkan analisis tanah, pupuk kalium (KCl : 60% K2O) rekomendasi untuk memenuhi kebutuhan tanaman (perhitungan kebutuhan pupuk terlampir) serta insektisida berbahan aktif buldok 25 EC. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) sederhana dengan menempatkan berbagai kombinasi pemupukan N dan P sebagai perlakuan dan terdiri dari 9 macam perlakuan, yaitu: dosis pupuk 150 % P dengan pupuk 0 % N (P1), dosis pupuk 125 % P : pupuk 25 % N (P2), dosis pupuk 100 % P : pupuk 50 % N (P3), dosis pupuk 75 % P : pupuk 75 % N (P4), dosis pupuk 50 % P : pupuk 100 % N (P5), dosis pupuk 25 % P : pupuk 125 % N (P6), dosis pupuk 0 % P : pupuk 150 % N (P7), dosis pupuk 100 % P : pupuk 100 % N (P8), dosis pupuk 0 % P : pupuk 0 % N (P9). Pengamatan dilakukan secara destruktif dengan mengambil 2 tanaman contoh untuk setiap perlakuan yang meliputi komponen pertumbuhan (jumlah daun, luas daun, jumlah cabang, dan bobot kering total tanaman), komponen hasil + panen (jumlah polong isi per tanaman, jumlah polong hampa per tanaman, bobot polong isi per tanaman, bobot polong hampa per tanaman, jumlah biji per tanaman, bobot biji per tanaman, bobot 100 biji, indeks panen dan hasil biji ton ha-1), komponen penunjang serta analisis pertumbuhan tanaman. Komponen pertumbuhan + hasil dilakukan pada saat tanaman berumur 35 hst, 50 hst, 65 hst + panen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari berbagai pemberian kombinasi pupuk N dan pupuk P pada tanaman kedelai, menunjukkan tanaman yang dipupuk dengan kombinasi 0% P + 150% N pada umur 50 hst menghasilkan jumlah cabang, jumlah daun, dan luas daun paling tinggi. Tanaman yang dipupuk 100% P + 50% N, menghasilkan jumlah polong isi, bobot polong isi, jumlah biji, bobot biji, hasil panen per hektar dan indeks panen paling tinggi. Masing-masing sebesar 17,71 g tan-1, 14,08 g tan-1, 47,87 g tan-1, 10,53 g tan-1, 1,32 ton ha-1, dan 39%.