Pengaruh Ketebalan Topsoil Terhadap Laju Infiltrasi Pada Posisi Lahan Diatas Muka Air Kolam di PT. Araya Megah Abadi Golf, Malang
Main Author: | RMRezaFa`adillahA |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/132107/1/SKRIPSI_FULL.pdf http://repository.ub.ac.id/132107/ |
Daftar Isi:
- Golf, Malang.Dibimbing oleh : Widianto dan Iva Dewi L. Lapangan golf merupakan ekosistem buatan manusia. Oleh sebab itu ekosistem buatan ini menimbulkan berbagai permasalahan biofisik. Salah satu maslah yang muncul pada PT Araya Megah Abadi Golf adalah kemampuan tanah yang rendah dalam menyerap air. Kondisi ini menyebabkan terjadinya genangan air dan aliran permukaan ketika musim hujan tiba. Permasalahan ini semakin diperparah dengan melihat sejarah lahan yang dahulunya merupakan lahan sawah yang memiliki karakter kedap air. Karakter kedap air pada lahan sawah tersebut umumnya terdapat pada lapisan sub soil. Selain itu lapisan topsoil juga memiliki peran dalam menentukan laju infiltrasi pada lapangan golf. Topsoil merupakan lapisan tanah atas yang banyak mengandung bahan organik dan memiliki kemampuan menyerap air yang baik. Akan tetapi lapisan topsoil kerap kali mengalami penipisan karena pengolahan yang dilakukan pada lahan.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keragaman dan pengaruh lapisan topsoil terhadap laju infiltrasi serta mengetahui karakteristik lapisan sub soil yang berpengaruh pada laju infiltrasi. Penelitian ini dilaksanakan di lapangan golf PT. Araya Megah Abadi Golf mulai bulan April sampai dengan Juni 2016. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan menggunakan grid kaku dengan jarak 30 x 20 m. Penentuan titik pada setiap posisi bukit, lembah dan lereng dan menggunakan 3 ulangan yaitu lapisan topsoil pada kedalaman 0-10 cm, 11-20 cm, dan >20 cm. Kemudian pengukuran laju infiltrasi diukur dengan menggunakan single ring infiltrometer yang dimasukkan kedalam tanah sedalam 10 cm. Kemudian hasil di analisis dengan menggunakan uji standar deviasi dan korelasi. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan diketahui bahwa pada hole 17 laju infiltrasi pada umumnya masuk kedalam kelas cepat (127-254 mm jam-1). Sedangkan pada hole 18 laju infiltrasi pada umumnya masuk kedalam kelas sedang (20-63 mm jam-1). Berdasarkan hasil pengeboran yang dilakukan pada hole 17 dan 18 rata-rata didapatkan ketebalan 0-10 cm. Hasil analisis korelasi menunjukkan pengaruh yang rendah pada kedua parameter tersebut. Hasil analisis uji korelasi dan regresi pada hole 17 menunjukkan lapisan subsoil dan topsoil berperan dalam menentukan laju infiltrasi. Karakteristik sifat fisik tanah yang berperan dalam menentukan laju infiltrasi adalah kandungan liat, debu, dan permeabilitas. Sedangkan pada hole 18 terjadi hubungan yang rendah antar laju infiltrasi dengan parameter lain. Hal ini dikarenakan air tidak mampu menembus lapisan topsoil. Kesimpulan pada penelitian ini adalah ketebalan lapisan topsoil pada hole 17 dan 18 didominasi <10 cm. Ketebalan topsoil tidak mempengaruhi laju infiltrasi melainkan karakteristik tanah seperti tekstur, permeabilitas, dan kadar air. Karakteristik lapisan sub soil yang mempengaruhi laju infiltrasi pada hole 17 adalah tekstur dan permeabilitas tanah sedangkan pada hole 18 tidak terdapat pengaruh yang nyata.