Faktor-Faktor Penentu Pengambilan Keputusan Petani Dalam Penerapan Mekanisasi Pertanian (Kasus Adopsi Inovasi Traktor 4 Wheel Drive Oleh Petani Mitra Pg. Wonolangan, Kabupaten Probolinggo, Jawa Tim

Main Author: PratamaWibowo, Evan
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/132078/1/Jurnal.pdf
http://repository.ub.ac.id/132078/2/Burning_CD_Skripsi.pdf
http://repository.ub.ac.id/132078/
Daftar Isi:
  • Isu mengenai globalisasi mengindikasikan bahwa perlu adanya modernisasi pertanian untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Salah satu kegiatan modernisasi adalah penerapan mekanisasi. Thailand merupakan salah satu negara yang budidayanya telah menerapkan mekanisasi. Namun, di negara indonesia khususnya di Pulau Jawa masih rendah dalam penerapan mekanisasi. Penerapan pola mekanisasi berpengaruh nyata terhadap efisiensi biaya produksi, kualitas hasil, dan produktivitas. Dampak positif pada penerapan mekanisasi tersebut membuat pemerintah menyumbangkan bantuan berupa traktor 4WD dengan berbagai jenis implement kepada koperasi Kelompok Tani “Surya Tani”. Bantuan alat mekanisasi tersebut dikenalkan oleh PG. Wonolangan dengan mengadakan kegiatan temu lapang. Tujuan dari pengenalan inovasi tersebut yaitu untuk merubah pola pikir petani yang awalnya budidaya secara manual menju ke pola budidaya mekanisasi. Melalui pengenalan inovasi tersebut, harapannya petani mengetahui manfaat dan keunggulan dari inovasi pola mekanisasi, namun penerapan mekanisasi di kalangan petani tebu PG Wonolangan masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk a) mendeskripsikan proses pelaksanaan introduksi traktor kepada petani tebu, b) medeskripsikan tingkat penerapan mekanisasi oleh petani tebu, serta c) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan petani dalam penerapan mekanisasi pertanian. Metode penentuan sampel yaitu dengan menggunakan Random Sampling dengan populasi 137 orang dan penentuan jumlah responden didapatkan dari hasil perhitungan Slovin sejumlah 58 petani. Pada penelitian ini, data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan melalui metode wawancara terstruktur mengenai faktor demografis dan faktor karakteristik inovasi. Data sekunder yang dikumpulkan adalah data-data terkait dari PG Wonolangan dan data kemajuan penerapan mekanisasi. Data yang sudah didapatkan kemudian dianalisis dengan metode analisis deskriptif dan analisis Regresi Linier Berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengenalan pola mekanisasi belum dikatakan berhasil karena tingkat penerapan mekanisasi di kalangan petani masih rendah. Tingkat penerapan mekanisasi termasuk dalam kategori rendah karena hanya sekitar 19% lahan petani yang dikerjakan dengan alat mekanisasi. Selain itu, bagi petani yang telah menerapkan mekanisasi di tahap konfirmasi berpendapat bahwa mayoritas petani responden tidak mau menerapkan mekanisasi karena hasil produksi dan biaya belum tentu menguntungkan. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan petani dalam penerapan mekanisasi adalah faktor demografis dan karakteristik inovasi itu sendiri. Faktor demografis yang diduga berpengaruh terdiri dari tingkat pendapatan, akses terhadap sumber informasi, dan luas usahatani. Faktor karakteristik inovasi dianalisis menggunakan Regresi Linier Berganda, hasilnya yaitu variabel yang berpengaruh secara signifikan dalam penelitian ini yaitu Keuntungan Relatif sebesar 0,001 dengan nilai koefisien 0,083, Kesesuaian sebesar 0.024 dengan koefisien 0,035, Kerumitan sebesar 0.000 dengan koefisien 0,145, Kemampuan di Uji Coba sebesar 0.000 dengan koefisien 0,465, dan kemampuan diamati sebesar 0,000 dengan koefisien 0,192. Secara demografis, faktor yang paling dominan menentukan penerapan mekanisasi adalah luas usahatani dengan kategori milik sendiri. Sedangkan, pada faktor karakteristik inovasi yang paling dominan menentukan penerapan mekanisasi adalah kemampuan diuji coba dengan nilai koefisien sebesar 0,465. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka disarankan kepada penyuluh pabrik gula maupun pemerintah bahwa setelah dilakukan hasil analisis menunjukkan karakteristik inovasi yang meliputi keuntungan relatif, kesesuaian, kerumitan, kemampuan diuji coba, dan kemampuan diamati memiliki pengaruh yang signifikan. Tentunya hal ini menunjukkan teknologi mekanisasi dari segi karakteristiknya berpengaruh pada sikap petani dalam pengambilan keputusan penerapan mekanisasi. Maka dari itu, sebelum memberikan bantuan alat dan mesin pertanian setidaknya melihat kondisi dan kesesuaian penggunaan inovasi tersebut di daerah masingmasing.