Deskripsi Rantai Pasok Pada UD.VTMS Di Kabupaten Malang:Supply Chain Macro Processes
Main Author: | Dermawan, Reski |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/132065/1/SKRIPSI__Reski_Dermawan.pdf http://repository.ub.ac.id/132065/ |
Daftar Isi:
- Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terpadat keempat setelah Cina, India, dan Amerika Serikat. Setiap tahunnya jumlah penduduk di Indonesia terus meningkat dan pada tahun 2015 mencapai 255.461.700 jiwa penduduk (BPS, 2015). Peningkatan jumlah penduduk di Indonesia diikuti oleh peningkatan konsumsi beras nasional. Hal ini di sebabkan oleh ketergantungan masyarakat Indonesia terhadap beras. Selama program ketahanan pangan belum berjalan dengan optimal, maka permintaan terhadap beras akan terus meningkat. Kementrian Pertanian (2015), menetapkan salah satu cara yang strategis untuk mendukung program ketahanan pangan adalah dengan pengadaan benih padi varietas unggul bersertifikat. Penggunaan benih bersertifikasi merupakan salah satu yanng mempengaruhi peningkatan produktivitas beras. Oleh karena itu, ketersediaan benih bersertifikat bagi petani untuk melakukan kegiatan pertanian adalah kondisi yang diperlukan untuk meningkatan hasil dan kualitas produksi. Penggunaan benih bersertifikat akan mendapatkan beberapa keuntungan antara lain, untuk meningkatkan produksi per satuan luas dan per satuan waktu, di samping untuk meningkatkan kualitas hasil, yang pada gilirannya meningkatkan pendapatan petani (Mulyandari dan Putri, 2014). Persaingan yang kompetitif antar penangkar benih mendesak perusahaan untuk menemukan cara-cara baru dalam memberikan dan menciptakan value added bagi konsumennya dengan menggunakan strategi manajemen rantai pasok. Menurut Heyzer dan Render (2005) Kunci bagi manajemen rantai pasok yang efektif adalah menciptakan mitra atau hubungan kerjasama sebagai strategi perusahaan untuk memenuhi permintaan pasar yang selalu berubah. Selain itu dengan adanya pergerseran paradigma dalam dunia manajamen bisnis, yaitu menjadi bersaing antara rantai pasok, mengharuskan perusahaan memandang secara menyeluruh semua fenomena yang terjadi dalam rantai pasok. Untuk memberikan pandangan secara menyeluruh terhadap rantai pasok, perusahaan harus melihat rantai pasok dengan proses makro. Untuk melihat secara keseluruhan fenomena yang ada dalam rantai pasok, perusahaan harus melihat rantai pasok dengan proses makro, mulai dari melihat hubungan yang terjadi antara mitra dengan perusahaan atau disebut SRM, Kemudian melihat kehandalan internal perusahaan dalam mendukung produktivitas dari perusahaan atau disebut ISCM dan melihat hubungan yang terjadi antara konsumen dengan perusahaaan atau disebut CRM. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Malang. Pemilihan lokasi di Kabupaten Malang dilakukan secara sengaja. Pemilihan responden penangkar benih dilakukan berdasarkan rekomendasi dari BPSB atau Badan Pengawasan dan Sertifikasi Benih Kabupaten Malang. Informasi yang diperoleh dari BPSB menunjukkan bahwa di Kabupaten Malang terdapat (empat) penangkar benih padi dengan tingkat produktivitas mencapai lebih kurang 20 ton tiap tahun.penangkar benih padi, pihak UD.VTMS ini juga berperan sebagai key informan. Melalui key informan inilah nantinya akan didapatkan informasi mengenai toko yang bekerjasama dengan perusahaan penangkar benih. responden toko dan kios ii diperoleh dengan menggunakan forward snowball sampling. responden konsumen toko ditentukan dengan cara simple random sampling.untuk tujuan penelitian yang pertama diperoleh dengan melakukan wawancara terstruktur dengan bantuan kuisioner, wawancara tidak terstruktur atau tidak menggunakan kusioner dan studi dokumentasi.tujuan penelitian yang kedua diperoleh dengan melakukan wawancara terstruktur dengan bantuan kuisioner dan wawancara tidak terstruktur atau tidak menggunakan kusioner. Analisis data menggunakan alalisis statistik dan skala likert. Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan kondisi dari pada rantai pasok khususnya pada perusahaan agraris. Dalam penelitian ini penangkar benih padi UD.VTMS menjadi perusahaan yang akan dilihat rantai pasoknya. Pada umumnya rantai pasok terdiri terdiri dari pemasok, distibutir , toko dan konsumen. Tetapi setelah melakukan wawancara pada responden pemilik VTMS, pemasok dan pelanggan, ternyata rantai pasok dari pada perusahaan agraris, khususnya penangkaran benih sangatlah rumit, mengapa dikatakan rumit karena para pelaku dalam rantai pasok penangkar benih padi tidak terekam dengan baik oleh perusahaan sehingga pelaku dalam rantai pasok tersebut bebas untuk keluar masuk dari pada rantai pasok penangkaran benih tersebut. Alasan lain mengapa dikatakan rumit, contohnya mitra yang bekerjasama dengan UD.VTMS juga memiliki mitra sendiri, yang dalam penelitina ini kami sebut denga M2 yaitu mitra yang secara tidak langsung bekerjasama dengan UD.VTMS melalui M1 yaitu mitra yang bekerja langsung dengan UD.VTMS. Penilitian juga menganalisis keeratan hubungan anatara para pelaku dalam rantai pasok dilihat dari perspektif makro proses yaitu hubungan antara mitra dengan perusahaan dan hubungan firm dengan pelanggan. Kedua hal tersebut juga didukung oleh faktor internal perusahaan. Kesimpulan dari keeratan hubungan yang didapat dari hasil wawancara responden menggunakan kuisioner yang bersifat tertutup. Supplier Relationship Management: Berdasarkan jawaban dari responden didapatkan bahwa variabel yang paling banyak berpengaruh terhadap keeratan hubungan dari firm dan supplier adalah variabel seleksi supplier, intergrasi supplier dan efektifitas proses pembelian. Internal Supply Chain Management: Hal yang paling mendukung keeratan hubungan anatara firm denga mitra, dan firm dengan pelanggan yaitu tersedianya fasilitas yang mencukupi dan mumpuni untuk mendukung keberlangsungan hubungan anatara para pelaku dalam rantai pasok. Customer Relationship Management: Setelah dilakukan wawancara dan berdasarkan jawaban dari responden didapatkan bahwa variabel yang paling banyak berpengaruh terhadap keeratan hubungan dari firm ke pelanggan yaitu pelayanan konsumen, dalam hal ini pelayanan bukan hanya sikap yang baik, melainkna juga dalam bentuk perilaku lain seperti menjamin kualitas benih dan mau menukar apabila memang produk tersebut ada kerusakan dari firm. Saran penelitan, perlu adanya menejemen rantai pasok khusus untuk memantau rantai pasok perusahaan sehingga para pelaku rantai pasok dapat bekerjasama dengan baik dan saling menguntungkan. Kontrak kerja diantara pelaku rantai pasok sehingga rantai pasok berjalan baik tanpa ada yang merasa dirugikan. Dukungan pemerintah dalam penyediaan fasilitas penangkaran benih agar dapat mendukung ketersedian benih pada pada saat dibutuhkan. Penilitian selanjutnya dapat mendeskripsikan rantai pasok khusunya perusahaan agraris.