Analisis Kualitatif Sebaran Jenis Batuan Pada Material Vulkanik Letusan Gunung Kelud Bagian Barat Laut
Daftar Isi:
- Gunung Kelud terakhir meletus pada 13 Februari 2014 dan menghasilkan berbagai jenis material seperti gas, abu, batuan dan lava. Material yang dikeluarkan memiliki karakteristik dan kandungan (mineral) yang berbeda baik jenis, jumlah maupun sebarannya. Data mengenai sebaran mineral hasil letusan gunung Kelud belum banyak diinformasikan, terutama sebaran berdasarkan arah angin saat letusan (Barat Laut). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran mineral pada vulkanik material letusan gunung Kelud, secara kualitatif. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi terkait sebaran mineral pada bahan vulkanik letusan gunung Kelud untuk manajemen sumberdaya lahan nantinya. Penelitian ini diakukan dengan teknik survey yang dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2016 di wilayah Gunung Kelud bagian Barat Laut dan di Laboratorium Pedologi Jurusan Tanah Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya Malang. Alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu palu geologi, cangkul, skop, plastik, spidol, alat tulis, GPS (Global Positioning System), dan kamera digital. Bahan yang digunakan dalam penelitian, antara lain Peta administrasi (1:50.000), Peta Elevasi (1:50.000) dan Peta kelerengan (1:50.000). Metode yang digunakan adalah survei pada toposekuen arah barat laut dari titik letusan yang dapat dibedakan menjadi 3 zona tingkat ketinggian (≥1000 mdpl [D], antara 1000–500 mdpl [T] dan ≤500 mdpl [J]). Dari material yang didapatkan dikelompokkan dan diukur persentase volume berdasarkan ukuran batuan, kerikil, dan pasir. Untuk batuan dianalisis tekstur dan warna untuk selanjutnya dijadikan dasar penentuan jenis atau nama batuan serta volume masing-masing jenis batuan untuk mengetahui persentase sebaran jenis batuan. Data dianalisis menggunakan Misrosoft Excel untuk mengetahui rata-rata dan persentase dari volume material dan jenis batuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa titik pengamatan terletak pada lahan pertanian dengan jenis tanaman berupa tumpang sari, diantaranya adalah tumpang sari sengon dan cabai, tomat, tumpang sari sengon dan nanas, tumpang sari kopi dan lamtoro. Batuan paling banyak terdapat di titik tengah dengan volume sebesar 12,37 t/ha. Volume kerikil paling tinggi terdapat di titik tengah, yaitu dengan nilai 10,07 t/ha. Material pasir banyak ditemukan di titik jauh dengan volume 261,83 t/ha. Persentase material dan jenis batuan pada keseluruhan titik pengamatan adalah batuan 2,52%, kerikil 3,11% dan pasir 94,37%. Batuan menyumbang 1– 4% dari total material yang dikeluarkan Gunung Kelud dengan jenis batuan Pumice atau batu apung (>90%) dan batuan lain seperti Gabbro dan Peridotite. Persentase jenis batuan Pumice 90,2 %, Gabrro 8,2%, dan Peridotite 1,4%.