Viabilitas Dan Fertilitas Serbuk Sari Terhadap Keberhasilan Persilangan Tanaman Tomat Cherry Berdasarkan Waktu Simpan Serbuk Sarinya
Main Author: | Nur, Alya Aulia |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/13201/1/ALYA%20AULIA%20NUR.pdf http://repository.ub.ac.id/13201/ |
Daftar Isi:
- Salah satu faktor pembatas produksi benih tomat cherry hibrida adalah bunga tomat cherry memiliki ukuran yang kecil sehingga memerlukan ketelitian tinggi saat proses emaskulasi pada tetua betina agar tabung sari dapat terbuang semua tanpa melukai putik. Waktu berbunga yang serempak antara tetua jantan dan tetua betina jika ditanam bersamaan juga menjadi salah satu kendala karena, tetua jantan tidak dapat memproduksi serbuk sari secara maksimal pada saat tetua betina sudah mencapai masa reseptivitas putik. Polinasi bunga tomat dilakukan pada pagi hari, sehari setelah proses emaskulasi. Kendala yang ditemukan adalah ketersediaan jumlah serbuk sari, karena serbuk sari diekstrak satu hari sebelum dilakukan polinasi, jadi tidak dapat diketahui seberapa banyak serbuk sari yang akan digunakan untuk polinasi. Ketersediaan serbuk sari yang digunakan dapat berlebih dan dapat menjadi kurang di hari selanjutnya. Sehingga penelitian mengenai penyimpanan serbuk sari dan umur serbuk sari sangat penting untuk mengetahui apakah serbuk sari yang telah berumur lebih dari satu hari masih dapat digunakan untuk menyerbuki bunga tomat yang telah diemaskulasi sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lama periode simpan serbuk sari pada suhu rendah terhadap viabilitas dan keberhasilan persilangan tomat cherry. Hipotesis pada penelitian ini adalah Terdapat perbedaan nilai viabilitas dan keberhasilan persilangan tomat cherry yang dipengaruhi oleh lama penyimpanan serbuk sari yang berbeda. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Agustus 2015 Alat yang digunakan antara lain freezer, pinset, kaca preparat, kamera, box plastik, label, alat tulis, deck glass, jarum ose, pipet, tissue, beaker glass, magnet stirrer, plate magnetic stirrer, cawan petri, appendorf dan mikroskop Olympus DP20. Bahan yang digunakan adalah genotip tomat cherry Ranti dan tiga varietas tomat cherry yang terdiri dari Sweety Cherry, Bush Cherry dan Indigo Rose. Bahan yang digunakan di laboratorium adalah larutan YKI (0,6 g Yodium dan 0,7 g Kalium pada 50 ml aquades), borax 100 ppm, sukrosa 12%, aquades dan CaCl2. Pelaksanaan penelitian meliputi: persiapan bibit, penanaman, pemeliharaan, ektrak serbuk sari, uji viabilitas dan uji fertilitas. Serbuk sari yang diuji adalah serbuk sari yang sudah diberi perlakuan lama penyimpanan pada suhu 40C selama 0 hari, 3 hari, 6 hari, 9 hari, 12 hari, 15 hari, 18 hari, 21 hari, 24 hari 27 hari dan 30 hari) dan persilangan. Persilangan dilakukan secara resiprok dimana kedua induk berperan sebagai tetua jantan dalam satu persilangan, dan sebagai tetua betina dalam persilangan yang lain. Serbuk sari yang digunakan dalam persilangan telah mendapat perlakuan lama penyimpanan. Kombinasi persilangan yang dilakukan diantaranya adalah Bush Cherry X Ranti, Sweety Cherry X Ranti, Indigo Rose X Ranti, Ranti X Bush Cherry, Ranti X Sweety Cherry, Ranti X Indigo Rose. Pengamatan yang dilakukan adalah fertilitas serbuk sari, viabilitas serbuk sari, dan persilangan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji t. ii Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 4 genotip yang diuji, fertilitas serbuk sari dapat disimpan sampai 30 hari dengan nilai 37,63%. Viabilitas serbuk sari dapat disimpan sampai 18 hari dengan nilai 0,14%. Serbuk sari yang disimpan sampai 15 hari masih dapat digunakan untuk persilangan di lapang. Pada persilangan genotip Indigo x Ranti dan resiproknya Ranti x Indigo, tidak ada yang berhasil membentuk buah. Hal ini diduga karena adanya inkompatibilitas. Inkompatibilitas yang terjadi merupakan inkompatibilitas gametofitik yaitu inkompatibilitas yang disebabkan oleh genotip dari polen dan stigma, bukan dari genotip tanaman yang menghasilkannya. Inkompatibilitas ini dikendalikan oleh gen S. Pada sistem ini, tabung serbuk sari akan tumbuh lambat pada tangkai putik karena putik dan serbuk sari memiliki alel S yang sama.