Peranan Bakteri Bradyrhizobium Japonicum Dan Pupuk Nitrogen Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine Max L.)

Main Author: Sativa, NasrulArdinan
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/132003/1/Skripsi.pdf
http://repository.ub.ac.id/132003/
Daftar Isi:
  • Kedelai (Glycine max L.) ialah komoditi pangan utama setelah padi dan jagung di Indonesia dan merupakan sumber protein nabati utama. Produksivitas kedelai masih 1,5 t ha-1 atau 50% dari potensi hasil kedelai lokal yaitu 2,00-3,50 t ha-1 (Adisarwanto, 2014). Penggunaan pupuk an-organik nitrogen yang tidak efisien menyebabkan pertumbuhan kedelai terhambat, karena dapat merusak hubungan mutualisme akar kedelai dengan Rhizobium. Pemupukan dengan pupuk an-organik nitrogen diperlukan pada awal tanam supaya nitrogen dalam cepat tersedia untuk tanaman kedelai. Penggunaan B. japonicum sebagai pupuk hayati dan penggunaan beberapa dosis pemupukan nitrogen salah satu solusi dalam untuk dapat meningkatkan produksi kedelai tanpa penggunaan pupuk susulan. Tujuan penelitian ialah mempelajari peranan inokulan bakteri B. japonicum dan penggunaan beberapa dosis pupuk nitrogen terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai. Hipotesis dalam penelitian ialah terdapat pengaruh interaksi inokulan bakteri B. japonicum dan pupuk nitrogen terhadap peningkatan pertumbuhan dan hasil kedelai, dosis pemupukan nitrogen yang tinggi dapat menurunkan jumlah bintil akar, dan inokulan bakteri B. japonicum dapat mengurangi dosis pemupukan nitrogen dalam budidaya kedelai. Penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai Juli 2016 di Kelurahan Setono, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo. Alat yang digunakan dalam penelitian ialah cangkul, sabit, meteran atau penggaris, knapsack sprayer, tugal, tali rafia, timbangan, kamera, dan alat tulis. Bahan yang digunakan ialah benih kedelai varietas Argomulyo, bakteri B. japonicum, kompos, pupuk urea, SP-36, KCl, air dan pestisida. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 2 faktor yang diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 30 unit percobaan. Faktor pertama pemberian B. rhizobium yang terdiri dua jenis perlakuan yaitu tanpa inokulasi B. japonicum (P0) dan dengan inokulasi B. japonicum (P1) dan faktor kedua dosis pupuk nitrogen yang terdiri dari lima taraf yaitu kontrol/tanpa pemberian nitrogen, 50 kg ha-1 (N1), 75 kg ha-1 (N2), 100 kg ha-1 (N3) 125 kg ha-1 (N4) dan 150 kg ha- 1(N5). Parameter pengamatan terdiri dari : pengamatan pertumbuhan dan pengamatan hasil. Pengamatan pertumbuhan meliputi : tinggi tanaman, jumlah daun, bintil akar dan bintil akar efektif, sedangkan pengamatan hasil meliputi : jumlah polong, jumlah polong isi, bobot 100 biji dan hasil biji (t ha-1). Hasil penelitian, menunjukkan bahwa pemberian inokulum B. japonicum berpengaruh yang lebih baik pada pengamatan tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah bintil akar dan bintil akar efektif dibanding tanpa inokulasi. Interaksi antara pemberian inokulum dan tingkat pemberian dosis nitrogen terjadi pada pengamatan jumlah bintil akar efektif pada umur 14-28 HST. Pada pengamatan panen pemberian inokulum berpengaruh terhadap peningkatan dari pada tanpa inokulum pada pengamatan jumlah polong sebesar 11%, jumlah polong isi 22% dan hasil biji 27% dari 1.71 menjadi 2.17 t ha-1.