Daftar Isi:
  • Upaya yang dilakukan kepada masyarakat untuk mengenalkan bunga matahari varietas kerdil yang lebih cocok di tanaman pada pot untuk lahan sempit indoor maupun outdoor adalah dengan dilakukan pinching dan pupuk NPK. Pinching dilakukan dengan membuang pucuk terminal dari bibit asal, hal ini dilakukan untuk menghentikan dominasi tunas apikal untuk merangsang tumbuhnya tunas-tunas lateral dari ketiak daun dan menstimulasi pertumbuhan tunas-tunas lateral yang kemudian dipelihara lebih lanjut hingga membentuk kuncup bunga (Wuryaningsih, Budiarto dan Suhardi, 2008). Unsur hara N, P dan K merupakan hara esensial bagi tanaman dan sekaligus menjadi faktor pembatas bagi pertumbuhan tanaman. Peningkatan dosis pemupukan N di dalam tanah secara langsung dapat meningkatkan kadar protein (N) dan produksi tanaman, tetapi pemenuhan unsur N saja tanpa P dan K akan menyebabkan tanaman mudah rebah, peka terhadap serangan hama penyakit dan menurunnya kualitas produksi. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh waktu pinching dan dosis pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan hasil bunga matahari. Hipotesis dalam penelitian ini adalah kombinasi waktu pinching dan dosis pupuk NPK yang tepat akan mengendalikan tinggi tanaman dan meningkatkan jumlah bunga. Penelitian dilakukan pada bulan Maret sampai Juli 2016 di Jl. Puncak Joyo Agung, Kelurahan Merjosari, Malang. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) sederhana dengan 12 perlakuan dan diulang 3 kali sehingga menghasilkan 36 petak perlakuan. Masing-masing perlakuan terdiri dari 6 tanaman sehingga total keseluruan 216 tanaman. Perlakuan yang diberikan yaitu P0 : Tanpa Pinching + Tanpa Pupuk NPK (Kontrol). P1 : Pinching 2 mst + Tanpa Pupuk NPK. P2 : Pinching 2 mst + Pupuk NPK 2,5 g/tan. P3 : Pinching 2 mst + Pupuk NPK 5 g/tan. P4 : Pinching 2 mst + Pupuk NPK 7,5 g/tan. P5 : Pinching 3 mst + Tanpa Pupuk NPK. P6 : Pinching 3 mst + Pupuk NPK 2,5 g/tan. P7 : Pinching 3 mst + Pupuk NPK 5 g/tan. P8 : Pinching 3 mst + Pupuk NPK 7,5 g/tan. P9 : Tanpa Pinching + Pupuk NPK 2,5 g/tan. P10 : Tanpa Pinching + Pupuk NPK 5 g/tan. P11 : Tanpa Pinching + Pupuk NPK 7,5 g/tan. Variabel pengamatan meliputi pengamatan vegetatif yaitu tinggi tanaman (cm/tan), jumlah daun, luas daun (cm2/tan), jumlah cabang dan pengamatan generatif yaitu waktu inisiasi bunga (hst/tan), jumlah kuncup, jumlah bunga, diameter bunga tabung (cm/tan), diameter bunga pita (cm/tan) dan berat kering total tanaman (g/tan). Data pengamatan yang diperoleh dianalisi dengan menggunakan analisa ragam (uji F) pada taraf 5%. Apabila hasil nyata maka akan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5% untuk mengetahui faktor yang memberikan pengaruh terbaik berdasarkan parameter yang diamati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang nyata waktu pinching dan dosis pupuk NPK terhadap tinggi tanaman (cm/tan), jumlah daun, luas daun (cm2/tan), jumlah cabang, waktu inisiasi bunga (hst/tan), jumlah kuncup, jumlah bunga, diameter bunga tabung (cm/tan), diameter bunga pita (cm/tan) dan berat kering total tanaman (g/tan). Perlakuan P8 (pinching 3 mst dan ii dosis pupuk NPK 7,5 g/tan) meningkatkan jumlah daun sebesar 263,15%, luas daun 401,63%, total jumlah bunga 335,43% dan bobot kering total tanaman 210,98 %, lebih tinggi dibandingkan dengan tanpa pinching dan tanpa pupuk NPK. Pada Waktu pinching 3 mst dengan dosis pupuk NPK 0 - 7,5 g/tan meningkatkan tinggi tanaman 118,44%, 145,79%, 152,68%, 161,08%, luas daun 225,03%, 254,57%, 288,94%, 401,63% dan meningkatkan total jumlah bunga tanaman sebesar 150,15%, 220,12%, 250,15%, 335,43%, lebih tinggi dibandingkan dengan tanpa pinching dan tanpa pupuk NPK.