Pengaruh Persentase Pemangkasan Daun Dan Bunga Jantan Terhadap Hasil Tanaman Jagung (Zea Mays L.)
Daftar Isi:
- Jagung sebagai tanaman pangan di Indonesia, yang menduduki urutan kedua setelah padi. Namun, jagung mempunyai peranan yang tidak kalah penting dibandingakan padi. Kedudukannya sebagai sumber utama karbohidrat dan protein setelah beras menjadikan jagung sebagai salah satu komoditi strategis dan bernilai ekonomis serta mempunyai peluang untuk dikembangakan. Jagung tidak hanya dikonsumsi dalam bentuk original seperti jagung bakar, tetapi juga dapat dikembangkan inovasi yang lebih luas sebagai bahan baku untuk industri pengolahan pangan. Produksi jagung pada tahun 2015 mencapai 19,83 juta ton pipilan kering, mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya hanya mencapai 19 juta ton (BPS, 2015). Produksi jagung dapat ditingkatkan dengan adanya teknologi budidaya, salah satunya yaitu dengan pemangkasan. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan persentase pemangkasan daun dan bunga jantan yang tepat sehingga dapat meningkatkan hasil tanaman jagung (Zea mays L.). Hipotesis dari penelitian ini adalah Pemangkasan 50% daun bawah dan bunga jantan memberikan hasil tertinggi terhadap tanaman jagung (Zea mays L.). Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juli 2016 di Desa Dadaprejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Alat yang digunakan dalam penelitian adalah cangkul, tugal, gunting, raffia, meteran, kamera, timbangan, papan, jangka sorong, oven, lux meter dan alat tulis. Bahan yang digunakan adalah benih jagung varietas Bisi-18, Furadan, Pupuk Urea (46% N), Phonska (15% N: 15% P2O5: 15% K2O), pupuk kandang sapi dan Pestisida. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 9 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan P0= Tanpa Pemangkasan, P1= Pemangkasan 25% Daun Atas, P2= Pemangkasan 50% Daun Atas, P3= Pemangkasan 50% Daun Bawah, P4= Pemangkasan 100% Daun Bawah, P5= Pemangkasan 25% Daun Atas + Bunga Jantan, P6= Pemangkasan 50% Daun Atas + Bunga Jantan, P7= Pemangkasan 50% Daun Bawah + Bunga Jantan, P8= Pemangkasan 100% Daun Bawah + Bunga Jantan. Pengamatan dilakukan secara destruktif pada saat panen dengan parameter yang diamati meliputi intersepsi cahaya (%), bobot segar total tanaman (g), bobot kering total tanaman (g) bobot segar tongkol (g), bobot kering tongkol (g), bobot pipilan kering biji per tanaman (g), bobot pipilan kering biji per hektar (t/ha), panjang tongkol (cm), diameter tongkol tanpa kelobot (cm). Data pengamatan yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam (Uji F) pada taraf 5%. Apabila hasil uji diperoleh pengaruh perlakuan yang nyata maka dilanjutkan dengan uji BNJ pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pemangkasan daun dan bunga jantan berpengaruh nyata pada bobot segar tongkol (g), bobot kering tongkol (g), bobot pipilan kering biji per tanaman (g), bobot pipilan kering biji per hektar (ton/ha) dan intersepsi cahaya (%), tetapi tidak berpengaruh nyata pada bobot segar total tanaman (g), bobot kering total tanaman (g), panjang tongkol (cm) dan diameter tongkol (cm). Perlakuan pemangkasan 50% daun bawah dan bunga jantan mampu meningkatkan bobot basah tongkol 19,77%; bobot kering tongkol 22,82%; bobot pipilan kering biji per tanaman 21,00%; bobot pipilan kering biji per hektar 16,41% dibandingkan dengan tanpa pemangkasan.