Respon Pembungaan Tanaman Blue Daze (Evolvulus glomeratus) Terhadap Naungan dan Dosis Pupuk NPK

Main Author: Prayogo, Bangun
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/131991/1/Bangun_Prayogo_115040201111129_Skripsi.pdf
http://repository.ub.ac.id/131991/
Daftar Isi:
  • Blue daze (Evolvulus glomeratus) merupakan salah satu tanaman ground cover yang memiliki bunga berwarna biru. Tanaman blue daze juga banyak digunakan sebagai tanaman hias gantung. Tanaman ini sangat cocok tumbuh di daerah tropis, namun blue daze juga dapat ditanam di taman kering (rock garden). Tanaman blue daze memiliki nilai estetika dan ekonomi yang tinggi. Selain itu, secara ekologi tanaman ini termasuk tanaman ground cover yang dapat mengurangi run off, menyerap air, menambah bahan organik tanah melalui batang, ranting dan daun mati yang jatuh.Menahan daya perusak butir-butir hujan yang jatuh dari aliran air di atas permukaan tanah. Tanaman blue daze dapat ditemukan di kawasan Jalan Bandung dan Jalan Ijen di Kota Malang, Jawa Timur. Kendala yang ditemukan di lapang yaitu tanaman blue daze yang terdapat di kawasan Jalan Bandung banyak yang ternaungi oleh pohon, sehingga menyebabkan pertumbuhan tanaman blue daze terhambat dan mengakibatkan bunga yang keluar pada pagi hari jarang terlihat. Hal ini berbeda dengan tanaman blue daze yang terdapat di kawasan Jalan Ijen, tanaman blue daze di kawasan Jalan Ijen mempunyai bunga yang mekar secara sempurna dan hampir semua tanaman blue daze tumbuh dengan baik dan menghasilkan bunga. Hal ini dikarenakan tanaman blue daze yang tumbuh di kawasan Jalan Ijen tidak ternaungi pohon sehingga cahaya matahari dapat langsung terkena tanaman blue daze, sehingga pembungaan dan pertumbuhan tanaman blue daze dapat berkembang secara optimal. Toleransi naungan yang mempengaruhi tampilan tanaman blue daze perlu dilakukan pengujian agar diperoleh lokasi penanaman dan pemberian pupuk NPK yang dapat menghasilkan penampilan tanaman dengan jumlah bunga optimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh naungan dan pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan pembungaan tanaman blue daze.Penelitian ini mempunyai dugaan bahwa naungan dan dosis pupuk NPK akan mempengaruhi pembungaan tanaman blue daze. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2015 di Desa Bareng, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Jawa Timur yang terletak pada ketinggian ±491 mdpl dengan suhu udara rata-rata antara 20 – 24 0C. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul, cetok, gembor, tali rafia, penggaris, polybag, kertas label, bambu, lux meter, thermometer, kamera, dan alat tulis. Bahan yang digunakan yaitu bibit tanaman blue daze, pupuk NPK, tanah, air, dan kompos, kandang, dan paranet 25%, 50%, 75%. Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan tersarang dengan 3 kali ulangan. Naungan digunakan sebagai perlakuan pada petak utama (N) yang terdiri dari 4 level yaitu: N0 = 0%, N1 = 25%, N2 = 50%, N3 = 75%. Pemupukan NPK (g/tanaman) digunakan sebagai anak petak yang terdiri dari 3 level yaitu: P0 = 0 g/tanaman, P1 = 2 g/tanaman, P2 = 4 g/tanaman. Dari kedua perlakuan tersebut, diperoleh 12 kombinasi perlakuan. Pelaksanaan penelitian meliputi persiapan lahan, persiapan media, persiapan bahan tanam, aplikasi perlakuan, pengamatan, serta perawatan tanaman. Pengamatan dilakukan 1 minggu setelah tanam yaitu pada 7, 14, 21, 28, 35, 42, 49, dan 56 HST. Adapun parameter yang akan diamati yaitu: jumlah bunga (tangkai), diameter bunga (cm), panjang tanaman (cm), luas daun (cm), jumlah daun (helai), warna bunga, jumlah kuncup (tangkai), panjang ruas (cm), lama bunga mekar (hari), dan bobot kering tanaman (g/tan). Data yang diperoleh dari hasil pengamatan dianalisa dengan menggunakan analisis ragam (uji F) pada taraf 5% untuk mengetahui pengaruh nyata pada perlakuan. Jika ada pengaruh nyata (F hitung > F Tabel 5%), maka dilanjutkan dengan uji BNT taraf 5% untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terjadi interaksi antara perlakuan naungan dan pemberian dosis pupuk NPK. Perlakuan naungan memberikan pengaruh nyata pada komponen vegetatif dan generatif yang meliputi panjang tanaman, panjang ruas, jumlah daun, jumlah kuncup, jumlah bunga, warna bunga dan bobot kering tanaman. Sedangkan pemberian dosis pupuk NPK tidak berpengaruh nyata pada semua komponen pengamatan. Pada parameter pengamatan bobot kering tanaman, peningkatan naungan berpengaruh dengan bobot kering tanaman, dari hasil penelitian didapatkan bahwa semakin tinggi naungan maka semakin rendah nilai bobot kering tanaman (61%). Peningkatan naungan berpengaruh terhadap luas daun sebesar 7%, selain itu peningkatan luas daun mengakibatkan penurunan jumlah bunga sebesar 57%.