Kajian Kriteria Karateristik Lahan Pisang Agung Semeru (Musa Balbisiana Cv. Agung Semeru)
Main Author: | Maulidin, AchmadFitrah |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/131981/1/Achmadfitrahm_125040207111006_FP.pdf http://repository.ub.ac.id/131981/ |
Daftar Isi:
- Kabupaten Lumajang mempunyai plasma nutfah pisang yang sangat beragam di Jawa Timur. Tanaman Pisang Agung Semeru (Musa balbisiana cv, Agung Semeru) merupakan salah satu jenis tanaman lokal yang “hanya” bisa tumbuh baik di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Pisang Agung Semeru “hanya” dapat tumbuh pada ketinggian 500 - 2000 mdpl (Arifin et al., 2013) di lereng timur Gunung Semeru. Tanaman Pisang Agung Semeru yang dijumpai ada dua macam berdasarkan bentuk dan warna buah yang berbeda yaitu Pisang Agung Talun dan Pisang Agung candi. Keberadaan tanaman pisang berpotensi punah, khususnya Tanaman Pisang Agung Semeru yang menjadi sumber penghasilan utama bagi sebagian petani karena alih guna lahan ke komoditas lain (Dinas Pertanian Kabupaten Lumajang, 2014). Tanaman Pisang Agung Semeru ditanam pada kondisi lahan dan cuaca yang bervariasi serta waktu yang tidak sama, sehingga sulit sekali untuk menentukan karakteristik morfologi Tanaman Pisang Agung Semeru yang menghasilkan produksi tinggi dan kualitas buah yang seragam. Tanaman Pisang Agung Semeru hanya dijumpai di Kecamatan Pasrujambe, Desa Jambearum. Sebaran Pisang Agung Semeru saat ini tidak merata, hasil survei Tanaman Pisang Agung Semeru paling dominan terletak pada geologi Jatuhan Piroklastik Tengger dan Ladu Jambangan 2, yang merupakan bahan induk pembentuk tanah pada wilayah tertentu di Kecamatan Pasrujambe. Kurangnya informasi mengenai kualitas karakteristik lahannya, menyebabkan perlunya dilakukan kajian kriteria karakteristik Pisang Agung Semeru untuk meningkatkan produksi dan melestarikan plasma nutfah lokal. Tujuan penelitian ini untuk memetakan sebaran Tanaman Pisang Agung Semeru di Kecamatan Pasrujambe, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, dan menyusun kualitas dan karakteristik lahan Tanaman Pisang Agung Semeru. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei. Analisis statistik yang digunakan analisis korelasi dan regresi berganda, analisis tersebut digunakan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik lahan (sifat kimia dan fisika) dan produksi Tanaman Pisang Agung Semeru, kemudian ditentukan kelas kesesuaian lahannya. Penentuan lokasi sampling penelitian ditentukan pada penggunaan lahan tegalan dan kebun, karena pada umumnya tanaman pisang ditanam di kebun dan tegalan. Ada tiga variabel lahan yang digunakan dalam penelitian lokasi observasi yaitu lereng, elevasi dan geologi. yang dilakukan dengan cara mengamati kondisi aktual fisiografi lahan yang telah ditentukan titik pengamatannya berdasarkan koordinat pada satuan peta lahan (SPL) yang telah dibuat dan melakukan klasifikasi tanah serta pengambilan sampel tanah untuk analisis sifat kimia (Unsur K, Ca, Na, Mg, pH, KTK, C-organik) dan fisika tanah (Tekstur tanah, pF 2,5 dan 4,2). Hasil penelitian antara lain sebaran Tanaman Pisang Agung Semeru yang berada di lereng timur Gunung Semeru, terletak di Kecamatan Pasrujambe, Tanaman Pisang Agung Semeru ditemukan pada ketinggian 300->700 m dpl dengan kelas lereng < 8 dan 8-25 %. Dominasi varietas Tanaman Pisang Agung Semeru berada 4 Desa, yaitu Desa Sukorejo, Desa Jambearum, Desa Pasrujambe dan Desa Jambekumbu. Produksi Tanaman Pisang Agung Semeru pada Bulan Agustus-September di Kecamatan Pasrujambe berkisar antara 4,5-6,87 Kg. Hasil dari analisis regresi dengan menggunakan stepwise didapatkan bahwa Karakteristik dan Kesesuaian Lahan Tanaman Pisang Agung Semeru dipengaruhi oleh sifat kimia dan fisika tanah serta kondisi lahan yang meliputi Kalsium (Ca), % Liat, elevasi dan kemiringan lereng. Tanaman Pisang Agung tidak respon terhadap Kalium melainkan Kalsium, hal ini dikarenakan jarak pengambilan sampel tanahnya terlalu sempit sehingga data hasil analisa kimia dari Kalium relatif homogen. Tanaman Pisang Agung Semeru dapat tumbuh baik di Kecamatan Pasrujambe dengan kesesuaian lahan S1 pada ketinggian > 925 m dpl dan S2 398-925 m dpl, dengan kondisi lereng S1 (< 3 %), S2 (3-9 %), S3 (9-16 %) dan N (> 16 %), ketesediaan hara Kalsium dengan kesesuaian lahan lahan S1 (> 8,62), S2 (8,62-7,25), S3 ( 7,25-5,88) dan N (< 5,88), serta tekstur tanah dengan fraksi % liat dengan kesesuaian lahan S1 (< 13,62), S2 (13,62-36) dan S3 (> 36).