Daftar Isi:
  • Beras merupakan salah satu komoditas pangan pokok yang dikonsumsi sebagian besar penduduk Indonesia. Dengan besarnya konsumsi beras di Indonesia membuat produsen lebih melihat apa yang diinginkan oleh konsumen. Penjualan beras berlabel saat ini mulai mengalami perbaikan diantaranya produsen yang menjual beras tidak hanya curah tetapi memperhatikan faktor lain yakni menjual beras berlabel. Beras berlabel tentu akan menjadi pilihan yang dipertimbangkan konsumen untuk membelinya. Dalam pengambilan keputusan pembelian beras berlabel dipengaruhi akan atribut-atribut dari beras berlabel tersebut. Atribut-atribut dari produk beras berlabel akan menjadi acuan bagi produsen untuk memperbaiki produknya serta mengetahui karakter pembeli beras berlabel. Terbentuknya atribut-atribut pertimbangan akan dipengaruhi oleh faktorfaktor tertentu. Dalam penelitian ini akan menganalisis terbentuknya atributatribut produk beras berlabel yang mempengaruhi pengambilan keputusan pembelian beras berlabel. Lokasi penelitian yang ditetapkan berdasarkan tersedianya penjualan beras berlabel yaitu di dua pasar tradisional yakni Pasar Merjosari dan Pasar Tawangmangu. Sedangkan penelitian pada pasar modern dilakukan pada tiga pasar modern yaitu Smesco Mart, Persada dan Sardo yang berada di Kota Malang tepatnya di Kecamatan Lowokwaru. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 22 Maret hingga 22 April 2016. Metode yang digunakan yakni metode analisis faktor dan analisis deskriptif. Analisis faktor dilakukan untuk menganalisis terbentuknya atribut-atribut yang dipertimbangkan oleh konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian beras berlabel. Analisis faktor yang digunakan menggunakan pendekatan PCA (Principal Component Analysis). Sedangkan analisis deskriptif diperoleh dengan informasi yang telah di isi ke dalam kuisioner oleh responden. Penentuan responden dilakukan secara acak dengan menetapkan sebanyak 100 responden, yakni 50 responden pada pasar tradisional dan 50 responden pada pasar modern. Responden yang diberikan kuisioner adalah responden yang membeli beras berlabel pada saat penelitian dilakukan. Hasil dari analisis faktor diperoleh tiga faktor pembentuk atribut-atribut produk dalam pengambilan keputusan pembelian beras berlabel. Ketiga faktor terbentuk dari sebelas variabel yaitu variabel pulen (X1), variabel warna putih (X2), variabel kebersihan (X3), variabel ukuran kemasan (X4), variabel mengenyangkan (X5), variabel diiklankan (X6), variabel kebiasaan (X7), variabel harga terjangkau (X8), variabel kemasan (X9) dan variabel mudah didapat (10). Dari kesepuluh variabel tersebut tereduksi menjadi enam variabel yang tersisa. Variabel yang tereduksi yaitu variabel warna putih (X2), variabel mengenyangkan (X5), variabel harga terjangkau (X8) dan variabel kemasan (X9). Dari dua faktor yang diperoleh diberi nama faktor eksternal yang terdiri dari kebiasaan (X7) dan ii diiklankan (X6), sedangkan faktor kedua diberi nama faktor internal yang terdiri dari mudah didapat (X10), pulen (X1), kebersihan (X3) dan ukuran kemasan (X4). Pada hasil analisis deskriptif karakteristik responden pada penelitian pengambilan keputusan pembelian beras berlabel ini sebanyak 80% perempuan dengan rentan usia diatas 30 tahun sebanyak 77%. Dari seratus responden, yang berstatus menikah sebesar 78% dengan tingkat pendidikan paling besar yakni sarjana sebanyak 32%. Sedangkan berdasarkan pendapatan dari seratus responden paling besar persentasenya yakni memiliki pendapatan > Rp.2.000.000 – Rp. 4.000.000.