Migrasi Masuk Dan Ekspektasi Hidup Di Masa Yang Akan Datang Pemuda Desa (Studi Kasus Di Desa Butuh, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali)

Main Author: Suciati, Hesty
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/13197/1/HESTY%20SUCIATI.pdf
http://repository.ub.ac.id/13197/
Daftar Isi:
  • Tranformasi ekonomi yang berupa pergeseran ekonomi berbasis pertanian/agraris ke ekonomi berbasis industri kini telah terjadi di Indonesia. Hal tersebut ditandai dengan pergeseran mata pencaharian di kalangan petani, terutama pemuda desa yang lebih memilih meninggalkan desanya untuk bekerja pada sektor industri dan jasa demi mencari peruntungan kerja di kota atau pun luar kota dengan melakukan migrasi. Pergeseran tenaga kerja generasi pertanian tersebut ditakutkan akan mengancam keberlangsungan masa depan pertanian terutama mengenai regenerasi tenaga kerja pertanian, karena saat ini mayoritas petani adalah mereka yang telah berusia lanjut. Beberapa tahun terakhir, industri garmen di Boyolali telah mampu menyerap banyak tenaga kerja pertanian. Salah satu sektor industri garmen terbesar di Boyolali berada di Desa Butuh, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali, yaitu Pan Brothers Tbk yang tidak hanya menyerap tenaga kerja dari sekitar wilayah Kabupaten Boyolali, melainkan juga tenaga kerja di luar wilayah Kabupaten Boyolali. Hal tersebut tentu memicu adanya migrasi masuk ke Desa Butuh yang dilakukan generasi muda dari luar daerah Boyolali untuk menjadi karyawan pabrik garmen. Menurut pendapat peneliti, terjadinya migrasi masuk tenaga kerja yang dilakukan oleh pemuda desa dari luar Kabupaten Boyolali tidak hanya karena faktor kondisi ekonomi melainkan juga disebabkan akrena hal tersebut merupakan satu-satunya pilihan saat lapangan pekerjaan di desanya sendiri tidak menjamin kesejahteraan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memahami alasan pemuda desa dari luar Kabupaten Boyolali memutuskan untuk melakukan migrasi masuk untuk menjadi karyawan pabrik garmen di PT Pan Brothers Tbk dan menganalisis hasil ekspektasi hidup di masa yang akan datang pemuda desa tersebut terutama dalam ekspektasi pekerjaan, sehingga akan diketahui apakah sektor pertanian masih diminati oleh mereka sebagai anak petani. Penelitian dilakukan pada bulan Maret hingga April 2018 yang berlokasi di kawasan indekos Desa Butuh, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif dengan model pendekatan studi kasus. Teknik penentuan informan dilakukan melalui purposive sampling dan diperoleh informan sejumlah 11 orang, yang terdiri dari 4 informan pendukung dan 7 informan kunci. Teknik pengumpulan data yang dilakukan meliputi wawancara, observasi, dan studi literatur. Wawancara yang dilakukan adalah wawancara mendalam semi-stuktural. Alasan pemuda desa dri luar Kabupaten Boyolali melakukan migrasi masuk ke Desa Butuh untuk bekerja di pabrik garmen PT Pan Brothers Tbk adalah dikarenakan kondisi ekonomi, agensi, peran migrasi terdahulu, serta adanya budaya migrasi. Kondisi ekonomi merupakan salah satu alasan yang paling banyak diutarakan oleh informan, terutama keinginan untuk mendapatkan kebebasan ekonomi secara individual yang diartikan sebagai otonomi individu tersebut yang berkaitan dengan kebebasan individu untuk menentukan pilihan dalam mendapatkan dan menggunakan barang dan sumber daya ekonomi. ii Pada ekspektasi hidup di masa yang akan datang, keinginan untuk berwirausaha para pemuda desa cukup tinggi, namun di sisi lain ada juga yang akan menjadi petani mengingat adanya warisan keluarga dan merupakan pekerjaan yang umumnya dilakukan oleh masyarakat di desanya, menjadi ibu rumah tangga, serta tetap ingin menjadi tenaga kerja bayaran. Adapun jenis usaha yang ingin diusahakan oleh beberapa informan adalah usaha toko pakaian, sembako, dan menjadi penjahit. Bahkan informan yang menyatakan minatnya untuk menjadi petani bisa dikatakan sebuah keterpaksaan karena adanya warisan keluarga, sekadar untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga, atau bahkan karena tidak adanya lapangan pekerjaan lain yang lebih baik lagi selain menjadi petani. Berdasarkan hasil pembahasan mengenai ekspektasi hidup di masa yang akan datang oleh pemuda desa tersebut, dapat diketahui bahwa sebagian besar dari mereka lebih cenderung memilih pekerjaan di luar sektor pertanian. Beberapa alasan yang menyebabkan mereka enggan bekerja di sektor pertanian sebagaimana yang telah dilakukan oleh orang tua mereka adalah bekerja di sektor pertanian (menjadi petani) merupakan pekerjaan yang panas dan melelahkan, kadang merugi, harus menunggu waktu panen, dan tidak sesuai dengan skill yang dimiliki. Beberapa informan yang tertarik untuk bekerja di sektor pertanian adalah karena adanya warisan lahan keluarga dan adanya sebuah keterpaksaan disaat sudah tidak ada lagi pekerjaan lain yang lebih baik lagi. Saran yang direkomendasikan oleh peneliti pada penelitian ini adalah 1) untuk peneliti berikutnya lebih baik menggunakan subyek penelitian pemuda desa yang melakukan migrasi keluar, 2) pemerintah terutama Kementerian Pertanian perlu menerapkan kebijakan yang tepat, program-program yang menarik, serta sarana dan prasarana modern dari pemerintah untuk meningkatkan minat generasi muda dalam bertani, 3) Dukungan terhadap sektor pertanian dari Dinas Pertanian Kabupaten/Kota berupa program-program yang pro-petani perlu dilakukan, serta 4) sudah saatnya masyarakat mengubah sudut pandang mereka yang cenderung negatif terhadap pekerjaan di sektor pertanian yang kotor, melelahkan, dan panas karena sebagian besar pekerjaan dilakukan di luar ruangan (out door). Saat ini dunia pertanian telah mengalami modernisasi, salah satunya adalah pertanian dengan sistem hidroponik. Maka dari itu, motivasi dari masyarakat atau pun sekolah kepada generasi muda mengenai pekerjaan di sektor pertanian perlu diciptakan, tidak semata-mata memotivasi generasi muda kepada pekerjaan-pekerjaan non-pertanian, seperti dokter, polisi, dan lain-lain.