Kombinasi Tanah Ultisol Dan Fosfat Alam Sebagai Media Perbanyakan Spora Mikoriza Arbuskula (Ma) Genus Acaulospora Sp. Dan Glomus Sp
Daftar Isi:
- Ultisol adalah salah satu jenis tanah yang tersebar luas mencapai 45.794.000 ha atau sekitar 25% dari total luas daratan di Indonesia. Beberapa kendala yang umum pada tanah Ultisol adalah kemasaman tanah yang tinggi, pH rata-rata < 4.50, kejenuhan Al tinggi, miskin hara makro terutama P, K, Ca dan Mg, serta kandungan bahan organik yang rendah. Salah satu upaya mengatasi permasalahan pada tanah ultisol adalah penggunaan Mikoriza Arbuskula (MA) sebagai pupuk hayati. Hasil eksplorasi pada tanah ultisol didapatkan dua genus mikoriza potensial yang dapat dikembangkan sebagai pupuk hayati mikoriza yaitu Glomus sp. dan Acaulospora sp. Pengembangan mikoriza sebagai pupuk hayati di lapangan saat ini memiliki kendala dalam ketersediaan isolat mikoriza dalam bentuk pupuk hayati. Komposisi media perbanyakan yang tepat merupakan salah satu faktor yang diperlukan dalam menopang pertumbuhan dari mikoriza. Salah satu komposisi media yang dapat digunakan sebagai media perbanyakan yaitu adanya penambahan fosfat alam. Penelitian ini bertujuan untuk :1) Memahami pengaruh berbagai komposisi media perbanyakan (Tanah Ultisol dan Fosfat Alam) terhadap jumlah spora mikoriza, persentase infeksi mikoriza (Glomus sp. dan Acaulospora sp.), P-total dan P-tersedia. 2) Memahami pengaruh jumlah spora mikoriza, persentase infeksi mikoriza (Glomus sp. dan Acaulospora sp.), P-total dan P-tersedia dalam peningkatan pertumbuhan tanaman jagung. Penelitian ini dilakukan 2 tahap yaitu pengambilan sampel dilakukan pada tanah Ultisol di daerah Tenggarong, Kalimantan Timur untuk pengambilan inokulum berupa spora mikoriza dan perbanyakan mikoriza di rumah kaca Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya pada bulan Februari 2016 sampai Juli 2016. Perbanyakan mikoriza menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RAL) dengan 2 faktor perlakuan yaitu factor pertama komposisi media perbanyakan (M) yang terdiri M1 (100% Tanah Ultisol), M2 (75% Tanah Ultisol : 25% Fosfat Alam), M3 (50% Tanah Ultisol : 50% Fosfat Alam), M4 (25% Tanah Ultisol : 75% Fosfat Alam), M5 (100% Fosfat Alam) dan faktor kedua jenis spora (S) yang terdiri dari S1 (Acaulospora sp.) dan S2 (Glomus sp.) serta menggunakan tanaman inang jagung manis sebagai tanaman indikator. Parameter yang diamati yaitu jumlah spora dan persentase infeksi mikoriza, pada tanah diamati pH, P-tersedia dan P-total serta pada tanaman inang diamati tinggi tanaman, jumlah daun dan bobot kering tanaman. Analisis data dilakukan menggunakan Software Genstat dan diuji lanjut Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) taraf 5%. Untuk mengetahui pengaruh kedua variable dilakukan uji korelasi dan regresi menggunakan software Ms. Excel. ii ii Kombinasi tanah ultisol dan fosfat alam sebagai media perbanyakan mikoriza berpengaruh terhadap jumlah spora, persentase infeksi akar, pH, P-total dan P-tersedia. Komposisi media terbaik dalam upaya perbanyakan spora mikoriza adalah media M2 (75 % Tanah Ultisol : 25 % Fosfat Alam) yang mampu meningkatkan jumlah spora sebanyak 597 spora per 100 g media jenis Acaulospora sp. dan 36 spora per 100 g media jenis Glomus sp. maupun persentase infeksi akar pada kedua jenis MA berturut-turut sebesar 78 % dan 70 %. Adanya hubungan positif antara persentase infeksi akar dengan pertumbuhan tanaman jagung (tinggi dan bobot kering tanaman). Persentase infeksi akar jenis Glomus sp. mampu meningkatkan 2 kali lebih besar terhadap tinggi dan bobot kering tanaman dibanding jenis Acaulospora sp.