Daftar Isi:
  • Kailan adalah salah satu jenis sayuran yang dibudidayakan untuk memenuhi permintaan pasar, khususnya di kota-kota besar yang mempunyai prospek pengembangan yang cukup cerah. Kailan memiliki kandungan vitamin A, vitamin C, Betakaroten, zat besi, dan protein. Produksi kailan yang tergolong keluarga kubis-kubisan di Indonesia mengalami pasang surut. Pasang surutnya produksi kailan disebabkan adanya serangan hama dan penyakit. Salah satu penyakit yang menyerang yaitu virus TuMV (Turnip Mosaic Virus). Salah satu teknologi pengendalian yang aman untuk mengendalikan virus adalah penggunaan PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria). PGPR adalah sekumpulan bakteri yang berkoloni dan hidup di daerah perakaran tanaman. Pseudomonas fluorescens, Azotobacter sp., dan Bacillus subtilis merupakan kelompok bakteri PGPR yang banyak diteliti dan dikembangkan sebagai pengendali OPT (Organisme Pengganggu Tanaman). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian PGPR secara tunggal dan kombinasi dengan bakteri Azotobacter sp., P. fluorescens dan B. subtilis terhadap serangan TuMV, pertumbuhan, dan produksi tanaman kailan. Penelitian dilaksanakan di rumah kasa (Screen House) Desa Karang Widoro, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang dan Laboratorium Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang. Pelaksanaan penelitian pada bulan Mei 2016 sampai dengan Agustus 2016. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Terdapat 8 perlakuan dengan 3 kali ulangan. Bakteri PGPR yang digunakan adalah P. fluorescens, Azotobacter sp., dan B. subtilis. Perlakuan penelitian meliputi : P0+ : Kontrol positif (tanpa perlakuan PGPR, tanpa inokulasi TuMV); P0- : Kontrol negatif (tanpa perlakuan PGPR, inokulasi TuMV); P1 : Aplikasi PGPR P. fluorescens; P2 : Aplikasi PGPR Azotobacter sp.; P3 : Aplikasi PGPR B. subtilis ; P4 : Aplikasi PGPR P. fluorescens dan PGPR Azotobacter sp.; P5 : Aplikasi PGPR P. fluorescens dan PGPR B. subtilis; P6 : Aplikasi PGPR Azotobacter sp. dan PGPR B. subtilis. Hasil percobaan menunjukkan bahwa gejala serangan TuMV pada tanaman kailan yaitu mosaik dan malformasi. Pemberiaan PGPR baik secara tunggal maupun kombinasi pada tanaman kailan dapat memperpanjang masa inkubasi dan menekan intensitas serangan TuMV sebesar 12,96%. Pemberiaan PGPR baik secara tunggal maupun kombinasi mampu meningkatkan pertumbuhan pada tanaman kailan. Pertumbuhan luas daun tanaman kailan mencapai 49,45cm2 dan pertumbuhan tinggi tanaman kailan mencapai 26,67cm. Pemberiaan PGPR baik secara tunggal maupun kombinasi mampu meningkatkan produksi tanaman kailan. Produksi tanaman kailan mencapai 163,33 gram.