Potensi Pemanfaatan Azospirillum Sp. Dan Mikoriza Pada Teknik Budidaya Padi (Oryza Sativa) Metode Sri (System Of Rice Intensification)
Daftar Isi:
- Tingginya tingkat konsumsi beras di Indonesia yang tinggi tidak diimbangi dengan tingkat produksi yang tinggi. Terbukti Indonesia masih mengimpor beras sebanyak 194.495.467 kg. Sedangkan lahan pertanian di Indonesia semakin sempit, sehingga upaya yang dilakukan untuk meningkatkan produksi beras adalah dengan intensifikasi pertanian. Salah satu bentuk intensifikasi pertanian adalah penggunaan pupuk anorganik yang terlalu banyak dan terus menerus tanpa diimbangi masukan bahan organik. Hal tersebut dapat menurunkan kualitas tanah. Penelitian ini ditujukan sebagai upaya perbaikan kualitas tanah dengan menggunakan pupuk yang ramah lingkungan serta teknik budidaya yang mampu meningkatkan produksi padi. Upaya yang dilakukan adalah dengan pupuk hayati berupa Azospirillum sp. dan Fungi Mikoriza Arbuskular (FMA). Azospirillum sp. adalah bakteri penambat nitrogen (N) non simbiotik. Azospirillum sp. dapat menambat N bebas di udara dan diubah menjadi bentuk tersedia untuk tanaman. FMA merupakan fungi yang bersimbiosis mutualisme dengan akar tanaman. Fungi tersebut dapat meningkatkan serapan unsur hara serta meningkatkan ketersediaan unsur fosfor (P) di dalam tanah. Pupuk hayati tersebut diaplikasikan pada budidaya padi metode SRI (System of Rice Intensification). Tujuan dari penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui kemampuan Azospirillum sp. dalam meningkatkan serapan nitrogen tanaman padi pada metode SRI. 2) Untuk mengetahui kemampuan FMA dalam meningkatkan serapan fosfor tanaman padi metode SRI. 3) Untuk mengetahui pengaruh serapan N dan serapan P tanaman terhadap pertumbuhan dan produksi padi pada metode SRI. Penelitian dilakukan di Ds. Bogem, Kec. Gurah, Kab. Kediri dan Laborato-rium Tanah Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya dari bulan Februari 2016 – Juni 2016 menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Empat perlakuan antara lain ialah K (Kontrol); A (Azospirillum sp. 5lt/ha); M (FMA 20 kg/ha); dan AM (Azospirillum sp. 5lt/ha + FMA 20 kg/ha). Parameter yang diamati adalah pH H2O tanah, C-organik, ammonium (NH4+), nitrat (NO3-), P-tersedia, total bakteri, jumlah spora mikoriza, tinggi tanaman, jumlah anakan, serapan N, serapan P, infeksi akar, gabah per rumpun, dan hasil produksi. Analisis data analisis ragam dan korelasi dilakukan dengan menggunakan Genstat dan di uji lanjut dengan BNT 5%. Pemberian Azospirillum sp. secara nyata meningkatkan serapan N tanaman padi sebanyak 26,26% pada perlakuan A (Azospirillum sp. 5lt/ha) dibanding kontrol. Pemberian FMA secara nyata meningkatkan serapan P tanaman padi sebanyak 196,42% pada perlakuan M (FMA 20 kg/ha) dibanding kontrol. Serapan N tanaman mempengaruhi tinggi tanaman padi sebesar 95% dan jumlah anakan sebesar 95%. Serapan N tanaman mempengaruhi produksi padi sebesar 58%. Serapan P tanaman mempengaruhi tinggi tanaman padi sebesar 20% dan jumlah anakan sebesar 17%. Serapan P tanaman mempengaruhi produksi padi sebesar 24%.