Pengaruh Pemberian Tiga Jenis dan Dosis Biochar pada Pertumbuhan dan Hasil Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.)
Main Author: | YudhaSetiawan, Ariesta |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/131951/1/COVER_DALAM_SKRIPSI.pdf http://repository.ub.ac.id/131951/2/ISI.pdf http://repository.ub.ac.id/131951/2/COVER_LUAR_SKRIPSI.pdf http://repository.ub.ac.id/131951/3/LEMBAR_PERSETUJUAN_SAMPAI__DAFTAR_LAMPIRAN.pdf http://repository.ub.ac.id/131951/ |
Daftar Isi:
- Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan tanaman jenis Leguminoceae yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai bahan pangan dan industri sehingga perlu dikembangkan dari segi produksinya. Namun Badan Pusat Statistik menyatakan terjadi penurunan terhadap produksi kacang tanah yakni selama tahun 2006 sampai 2009 produksi kacang tanah berkurang 74.569 ton. Rendahnya produksi disebabkan pengolahan tanah yang kurang optimal yang mengakibatkan drainasenya buruk dan struktur tanahnya padat sehingga diperlukan bahan organik untuk mengoptimalkan fungsinya. Salah satu solusi untuk memperbaiki kesuburan tanah dengan bahan organik adalah dengan menggunakan biochar yang diperoleh dengan pembakaran bahan organik di suatu ruang dengan panas yang tinggi dan kandungan oksigen yang rendah (pirolisis). Biochar mampu menambah unsur hara makro (N,P,K) di dalam tanah dan memperbaiki kesuburan tanah. Disisi lain, untuk meminimalisir pencucian ammonium, digunakan pupuk kandang kambing. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian tiga jenis biochar dan pupuk kandang kambing pada pertumbuhan dan hasil kacang tanah (A.hypogaea L.). Penelitian dilaksanakan di lahan STPP (Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian) Malang pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2016. Alat yang digunakan dalam penelitian adalah cangkul, papan penanda, meteran, gembor, karung, ember plastik, alat slow pirolisis, timbangan, penggaris, timbangan digital, dan LAM. Sedangkan bahan yang digunakan antara lain kacang tanah varietas Kelinci, pupuk kandang dari kotoran kambing, air secukupnya, pupuk dasar urea, SP36, KCl, biochar dari bahan dasar sekam padi, jerami padi, dan sabut kelapa. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 10 perlakuan dan 3 kali ulangan, antara lain P0: Kontrol (tanpa pupuk kandang dan biochar) ; P1: Biochar sekam padi (2,5 ton ha-1)+ pupuk kotoran kambing 5 ton ha-1; P2: Biochar sekam padi (5 ton ha-1)+ pupuk kotoran kambing 5 ton ha-1; P3: Biochar sekam padi (7,5 ton ha-1)+ pupuk kotoran kambing 5 ton ha-1; P4: Biochar jerami padi (2,5 ton ha-1)+ pupuk kotoran kambing 5 ton ha-1; P5: Biochar jerami padi (5 ton ha-1)+ pupuk kotoran kambing 5 ton ha-1; P6: Biochar jerami padi (7,5 ton ha-1)+ pupuk kotoran kambing 5 ton ha-1; P7: Biochar sabut kelapa (2,5 ton ha-1)+ pupuk kotoran kambing 5 ton ha-1; P8: Biochar sabut kelapa (5 ton ha-1)+ pupuk kotoran kambing 5 ton ha-1; P9: Biochar sabut kelapa (7,5 ton ha-1)+ pupuk kotoran kambing 5 ton ha-1. Pengamatan dilakukan pada 14 HST, 24 HST, 34 HST, 44 HST meliputi pengamatan nondestruktif yaitu tinggi tanaman dan jumlah daun, pengamatan destruktif meliputi luas daun. Sedangkan parameter hasil meliputi jumlah bunga, jumlah ginofor, jumlah polong (isi dan hampa), berat polong, jumlah biji per polong, hasil panen per hektar. Data hasil penelitian dianalisis dengan analisis keragaman (Anova) dan selanjutnya untuk menguji perbedaan antar perlakuan digunakan Uji BNT pada taraf 5%. Pemberian 3 jenis biochar berbahan dasar sekam padi (2,5 ton ha-1, 5 ton ha-1, 7,5 ton ha-1), jerami padi (2,5 ton ha-1, 5 ton ha-1, 7,5 ton ha-1), sabut kelapa (2,5 ton ha-1, 5 ton ha-1, 7,5 ton ha-1) ditambah dengan aplikasi pupuk kandang kotoran kambing 5 ton ha-1 tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap parameter pertumbuhan antara lain tinggi tanaman, jumlah daun, dan luas daun. Terhadap parameter hasil, perlakuan hanya memberikan hasil yang berbeda nyata pada jumlah bunga 31 HST dan 32 HST. Sedangkan untuk parameter hasil lainnya paerlakuan tidak memberikan perbedaan yang nyata antara lain pada jumlah bunga, jumlah ginofor, jumlah polong isi, jumlah polong hampa, berat polong, jumlah biji, jumlah bintil akar, dan hasil panen per hektar.