Efektivitas Distribusi Pupuk Bersubsidi Dalam Upaya Peningkatan Pendapatan Usahatani Padi (Oryza Sativa) (Studi Kasus Di Desa Ampeldento, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang)
Main Author: | Rusydiana, Tiananda |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/131940/1/SKRIPSI_TIANANDA_RUSYDIANA.pdf http://repository.ub.ac.id/131940/ |
Daftar Isi:
- Kebutuhan penggunaan pupuk anorganik setiap tahunnya selalu meningkat. Rata-rata peningkatan penggunaan pupuk di Kabupaten Malang adalah 15,95 ton/tahun. Dengan jumlah kebutuhan pupuk yang terus meningkat, petani membutuhkan pasokan pupuk yang cukup banyak. Namun kendala yang dihadapi oleh petani adalah ketersediaan pupuk yang belum mencukupi. Keterbatasan pasokan pupuk mengakibatkan pada hasil panen yang kurang maksimal sehingga pendapatan petani juga berkurang. Pemerintah telah mengatur kegiatan distribusi pupuk pada Permendag Republik Indonesia No.15/M-DAG/PER/4/2013 tentang pengadaan dan penyaluran pupuk bersubsidi untuk sektor pertanian. Terdapat enam indikator yang harus dipenuhi untuk pelaksanaan program distribusi pupuk bersubsidi agar dapat dikatakan efektif. Enam indikator tersebut adalah harga, waktu, tempat, jenis, jumlah dan mutu. Indikator tersebut merupakan hal yang dijadikan acuan dalam pencapaian efektivitas kegiatan distribusi pupuk bersubsidi untuk mendukung peningkatan produksi pertanian dalam upaya meningkatkan pendapatan petani. Hal tersebut dikarenakan pupuk memiliki peran penting dalam memproduksi serta meningkatkan pendapatan usahatani padi. Berdasarkan uraian tersebut, maka penting untuk dilakukan penelitian tentang efektivitas distribusi pupuk bersubsidi dalam upaya peningkatan pendapatan usahatani padi di Desa Ampeldento karena lokasi tersebut memiliki potensi untuk memperbaiki saluran distribusi yang masih kurang efektif sesuai dengan anjuran pemerintah. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja dengan cara mengambil salah satu sampel lokasi kegiatan penelitian yang dilakukan oleh tim dosen dengan judul efektivitas distribusi dan promosi pupuk bersubsidi PT. Petrokimia Gresik di 6 provinsi. Desa tersebut dipilih karena adanya kegiatan promosi dalam pendistribusian pupuk bersubsidi oleh PT. Petrokimia Gresik. Teknik pengambilan sampel petani menggunakan probability sampling dengan teknik simple random sampling. Teknik ini dilakukan karena luas lahan yang dimiliki petani padi bersifat homogen dimana rata-rata luasan lahan tersebut 0,58 hektar dan data luasan yang tercantum dalam RDKK setiap petani tidak lebih dari 2 hektar. Populasi petani padi di Desa Ampeldento sebesar 374 orang, besarnya sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Parel, et al (1973). Dari perhitungan tersebut sampel minimmal yang diperoleh dari total populasi petani pada musim tanam I di Desa Ampeldento yaitu sebesar 27 orang, namun sampel yang digunakan sebesar 35 orang, hal tersebut dilakukan agar data lebih valid. Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mendeskripsikan pelaksanaan distribusi pupuk bersubsidi di daerah penelitian. 2) Menganalisis efektivitas distribusi pupuk bersubsidi di daerah penelitian. 3) Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas distribusi pupuk bersubsidi di daerah penelitian. 4) Menganalisis tingkat pendapatan usahatani padi di daerah penelitian serta 5) Menganalisis iii pengaruh tingkat efektivitas distribusi pupuk bersubsidi terhadap pendapatan usahatani padi di daerah penelitian. Metode analisis yang dilakukan untuk tujuan pertama yaitu analisis deskriptif, analisis tersebut menjelaskan pelaksanaan distribusi pupuk bersubsidi di Desa Ampeldento masih belum sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan pemerintah karena harga pupuk yang dibeli petani lebih tinggi dari HET. Tujuan kedua dinalisis dengan analisis efektivitas distribusi yang dilihat dari enam indikator distribusi yaitu harga, waktu, tempat, jumlah, jenis dan mutu dengan hasil yang menunjukkan bahwa jumlah tingkat efektivitas distribusi pupuk bersubsidi di daerah penelitian sebesar 251,40%, angka tersebut berarti kegiatan distribusi pupuk bersubsidi tergolong kurang efektif. Analisis yang digunakan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi efektivitas distribusi adalah analisis regresi berganda, hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah variabel yang berpengaruh terhadap tingkat efektivitas distribusi pupuk bersubsidi adalah jarak kios terhadap tempat tinggal petani. Nilai koefisien regresi menunjukkan tanda negatif yang berarti semakin jauh jarak kios dari tempat tinggal petani maka akan menurunkan tingkat efektivitas distribusi pupuk bersubsidi. Sedangkan variabel biaya pupuk, jumlah penggunaan pupuk, kebutuhan pupuk untuk padi per luasan lahan usahatani dan tingkat pendidikan belum bisa disimpulkan pengaruhnya terhadap efektivitas distribusi pupuk, hal tersebut dikarenakan penggunaan jawaban antar responden kurang bervariasi. Pendapatan usahatani padi di Desa Ampeldento lebih tinggi apabila dibandingkan dengan rata-rata pendapatan usahatani padi hasil penelitian terdahulu di Indonesia, analisis yang digunakan untuk mengetahui perbandingan pendapatan tersebut adalah analisis uji beda rata-rata. Analisis yang digunakan untuk mengetahui pengaruh efektivitas distribusi pupuk bersubsidi terhadap pendapatan usahatani padi adalah analisis regresi linier sederhana. Hasil yang didapatkan yaitu efektivitas distribusi pupuk bersubsidi tidak berpengaruh terhadap pendapatan petani padi. Pendapatan petani lebih dipengaruhi oleh produksi usahatani, namun untuk menghasilkan produksi tinggi sangat bergantung pada penggunaan pupuk. Saran untuk memperbaiki kegiatan distribusi pupuk bersubsidi di Desa Ampeldento agar berjalan dengan efektif yaitu dengan melakukan pengawalan yang lebih ketat terhadap pendistribusian pupuk bersubsidi. Perbaikan pada sistem penyaluran, pengawasan, maupun hal yang mendukung kebijakan pupuk bersubsidi yang efektif juga perlu dilakukan Sebaiknya pembelian pupuk subsidi langsung dilakukan ke kios resmi yang telah ditetapkan oleh distributor dan perusahaan pupuk subsidi agar tidak terjadi perbedaan harga pembelian pupuk dengan Harga Eceran Tertinggi (HET). Dalam upaya peningkatan efektivitas distribusi pupuk bersubsidi, faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan distribusi sebaiknya dianalisis sesuai dengan enam indikator efektivitas distribusi pupuk, yaitu indikator harga, tempat, waktu, jumlah, jenis dan mutu. Pendapatan petani lebih dipengaruhi oleh produksi hasil usahatani, namun kegiatan usahatani untuk menghasilkan produksi yang tinggi sangat bergantung terhadap penggunaan pupuk, sehingga penggunaan pupuk dalam kegiatan usahatani padi harus diberikan secara efektif dan efisien.