Analisis Integrasi Pasar Komoditas Cabai Merah Dalam Upaya Meningkatkan Stabilitas Harga (Studi Kasus Di Desa Bocek Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang)
Main Author: | Ambarwati, Trianita |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/131939/1/SKRIPSI_TRIANITA_AMBARWATI.pdf http://repository.ub.ac.id/131939/ |
Daftar Isi:
- Hortikultura merupakan komoditas yang prospektif, baik untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik maupun internasional. Cabai merah merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan dibutuhkan masyarakat. Kabupaten Malang merupakan salah satu produsen cabai merah di Jawa Timur. Sentra penghasil cabai merah di Kabupaten Malang hanya berpusat pada daerah tertentu yakni di Kecamatan Karangploso dan Kecamatan Wajak. Kedua daerah ini sebagai salah satu penghasil cabai merah untuk wilayah Jawa Timur. Setiap tahun produksi cabai merah di Kabupaten Malang mengalami fluktuasi yang mempengaruhi terjadinya perubahan harga cabai merah. Terjadinya fluktuasi harga cabai merah disebabkan dari faktor iklim dan infrastruktur yang belum memadai. Selain itu ketidakstabilan harga diakibatkan naiknya permintaan cabai merah dengan minimnya stok yang didorong oleh tingginya permintaan masyarakat terhadap cabai merah. ketidakstabilan ini merugikan petani pada musim panen dan memberatkan konsumen dalam memenuhi kebutuhan pokok. Oleh karena itu dengan adanya permasalahan tersebut perlu dilakukan peningkatan integrasi pasar sebagai salah satu solusi menstabilkan harga cabai merah. petani cabai merah menghadapi masalah adanya perubahan harga dan kurangnya ketersediaan informasi mengenai harga cabai merah yang mengakibatkan tidak stabilnya harga. Sehingga diperlukan suatu kajian tentang integrasi pasar dengan upaya mendapatkan masukan untuk upaya stabilitas harga cabai merah. Masalah penelitian yang dirumuskan sebagai “Sejauh mana keterkaitan integrasi pasar dengan perubahan harga di pasar petani, pasar pedagang besar, pasar pedagang pengecer” maka tujuan dilakukan penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan saluran pemasaran yang dipilih petani dalam memasarkan hasil panen, (2) Menganalisis integrasi pasar cabai merah antara pasar produsen dengan pasar pedagang besar dan antara pasar pedagang besar dengan pasar pedagang. (3) Mendeskripsikan keterkaitan integrasi pasar dengan perubahan harga di pasar petani, pasar pedagang besar, pasar pedagang pengecer. Penelitian ini dilakukan di Desa Bocek Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang. Penentuan lokasi ini dilakukan secara purposive yang didasarkan Desa Bocek merupakan salah satu sentra penghasil cabai merah di Kabupaten Malang. Populasi pada penelitian ini terdiri dari petani dan lembaga pemasaran. Penentuan sampel petani dilakukan dengan menggunakan metode simple random sampling atas dasar luas lahan yang digunakan homogen. Pengambilan sampel lembaga pemasaran dilakukan dengan menggunakan metode snowball sampling atas dasar jumlah populasi yang belum diketahui. Analisis saluran pemasaran pada penelitian ini menggunakan analisis deskripsi. Analisis integrasi pasar antara pasar satu dengan pasar lainnya menggunakan variabel error correction model. Analisis keterkaitan integrasi pasar iii dengan perubahan harga di pasar produsen, pasar pedagang besar, pasar pedagang pengecer menggunakan analisis deskripsi. Hasil dari penelitian ini yaitu saluran pemasaran cabai merah di Desa Bocek hampir sama dengan yang ada di Indonesia. Saluran pemasaran cabai merah di Desa Bocek terdapat dua saluran yaitu saluran pemasaran I, petani cabai merah di Desa Bocek – pedagang pengumpul desa – pedagang besar di Pasar Karangploso – pedagang pengecer di Kecamatan Karangploso – konsumen akhir. Saluran pemasaran II, petani cabai merah Desa Bocek – pedagang pengumpul desa – pedagang besar di Pasar Gadang – pedagang pengecer – konsumen akhir. Terjadi integrasi pasar yang lemah antara pasar produsen (petani) dan pasar pedagang besar. Lemahnya integrasi pasar antara produsen (petani) dan pedagang besar dikarenakan informasi harga cenderung bersifat asimetri. Hal ini dikatakan bersifat asimetri karena informasi kenaikan harga di tingkat pedagang besar belum sepenuh direspon oleh produsen (petani) sehingga menyebabkan posisi tawar petani rendah. Posisi tawar petani yang rendah disebabkan karena mayoritas petani menjual hasil panennya kepada pedagang dengan kesepakatan harga yang telah ditentukan oleh pedagang, maka posisi tawar pada pedagang sangat kuat. Terjadi integrasi pasar yang kuat antara pasar pedagang besar dan pasar pedagang pengecer. integrasi pasar yang terjadi antara pasar pedagang besar dengan pasar pedagang pengecer menunjukkan sempurna, yang berarti informasi perubahan harga cabai merah dari satu pasar pedagang besar ke pasar pedagang pengecer tersalurkan secara sempurna dan tidak terjadi persaingan diantara pedagang pada pasar tersebut. Integrasi pasar berkaitan dengan perubahan harga di pasar petani, pasar pedagang besar, pasar pedagang pengecer. Dilihat dari hasil pengujian integrasi pasar antara pasar petani dengan pasar pedagang besar menunjukkan pasar terintegrasi lemah. Sedangkan hasil analisis fluktuasi harga cabai merah menunjukkan pasar petani lebih berfluktuasi dibandingkan pasar pedagang besar dan pasar pedagang pengecer. Selain itu hasil pengujian integrasi pasar antara pasar pedagang besar dengan pasar pedagang pengecer menunjukkan pasar terintegrasi kuat. Sedangkan hasil fluktuasi harga cabai merah di pasar pedagang besar dan pasar pedagang pengecer menunjukkan kecenderungan berfluktuasi lebih kecil dibandingkan pasar petani. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa semakin kuat tingkat integrasi pasar maka semakin kecil tingkat perubahan harga di pasar produsen, pasar pedagang besar, dan pasar pengecer ataupun sebaliknya. Saran yang diberikan dalam penelitian ini adalah Perlu adanya keaktifan dari petani cabai merah dalam mendapatkan informasi perkembangan harga baik yang diperoleh media cetak dan elektronik sehingga petani tidak tergantung terhadap informasi dari pedagang. Perlu adanya peran pemerintah dalam menstabilkan harga cabai merah sehingga harga cabai merah dapat stabil tidak terjadi fluktuasi.