Efisiensi Alokatif Penggunaan Faktor-Faktor Produksi Pada Usahatani Jagung (Zea Mays L.) Dan Pengaruhnya Terhadap Pendapatan Petani (Studi Kasus Di Desa Pehwetan Kecamatan Papar Kabupaten Kediri)

Main Author: Widya, MayaIka
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/131935/1/SKRIPSI_MAYA_IKA_WIDYA.pdf
http://repository.ub.ac.id/131935/
Daftar Isi:
  • Jagung merupakan komoditas yang berpotensi untuk dikembangkan di Indonesia. Permintaan jagung di Indonesia terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Rusono et al. (2014) menyebutkan bahwa dari tahun 2008 sampai 2012, permintaan jagung di Indonesia cenderung meningkat yaitu dari 16.615.000 ton menjadi 20.505.000 ton. Jawa Timur adalah sentra produksi jagung di Indonesia yang memiliki jumlah produksi jagung tertinggi dari tahun 2010 - 2015. Data pada tahun 2015 menunjukan produksi jagung di Jawa Timur adalah 6.131.163 ton (BPS, 2016). Salah satu desa yang mendukung produksi tersebut adalah Desa Pehwetan. Desa Pehwetan terletak di Kecamatan Papar, Kabupaten Kediri. Desa Pehwetan merupakan 5 besar desa dengan jumlah produksi tertinggi di Kecamatan Papar. Produktivitas jagung di desa Pehwetan sekitar 8,39 ton/ha (BPS Kediri, 2015). Nilai produktivitas tersebut lebih tinggi daripada nilai produktivitas padi yaitu sebesar 7,00 ton/ha. Hal tersebut menunjukan bahwa Desa Pehwetan memiliki potensi untuk mengembangkan jagung sebagai komoditas unggulan daerah. Pada usahatani jagung di Desa Pehwetan, petani menggunakan berbagai macam faktor produksi seperti lahan, benih, pupuk kimia, pupuk organik, pestisida, dan tenaga kerja. Penggunaan faktor produksi yang beragam dan tidak optimal akan menyebabkan jumlah biaya yang dikeluarkan menjadi lebih besar dan pendapatan usahatani berkurang. Hal tersebut menunjukan bahwa komoditas jagung merupakan salah satu komoditas unggulan di Desa Pehwetan, namun pendapatan petani masih rendah. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu dilakukan penelitian mengenai efisiensi alokatif penggunaan faktor produksi. Secara umum, permasalahan dalam penelitian ini yaitu “sejauh mana efisiensi alokatif penggunaan faktor-faktor produksi berpengaruh terhadap pendapatan usahatani jagung di Desa Pehwetan”. Dengan demikian, penelitian ini penting untuk dilakukan agar dapat diperoleh masukan untuk upaya peningkatan pendapatan usahatani. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menganalisis tingkat pendapatan petani pada usahatani jagung di Desa Pehwetan, (2) Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi dan pendapatan usahatani jagung di Desa Pehwetan, (3) Menganalisis tingkat efisiensi alokatif penggunaan faktor-faktor produksi pada usahatani jagung di Desa Pehwetan, (4) Menganalisis pengaruh tingkat efisiensi alokatif terhadap pendapatan pada usahatani jagung di Desa Pehwetan. Penelitian ini dilakukan di Desa Pehwetan, Kecamatan Papar, Kabupaten Kediri. Penentuan lokasi dilakukan secara purposive dengan pertimbangan bahwa daerah tersebut merupakan sentra produksi jagung, sehingga memiliki produktivitas yang tinggi yaitu 8,39 ton/ha (BPS Kediri, 2015). Selain itu, petani di Desa Pehwetan belum mampu mengalokasikan faktor produksi dengan baik, ii sehingga pendapatan petani masih rendah. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April – Mei 2016. Metode penentuan sampel yang digunakan adalah metode proportionate stratified random sampling. Pada penelitian ini, digunakan tiga strata lahan yaitu lahan sempit, sedang, dan luas. Jumlah minimal sampel yang digunakan yaitu 32 responden, yang terdiri dari 9 responden untuk luas lahan sempit, 19 orang untuk luas lahan sedang, dan 4 orang untuk luas lahan luas. Metode analisis yang digunakan yaitu (1) Analisis tingkat pendapatan usahatani dengan membandingkan rata-rata pendapatan usahatani jagung di daerah penelitian dengan hasil penelitian-penelitian terdahulu; (2) Analisis fungsi produksi Cobb Douglas dan fungsi pendapatan; (3) Analisis efisiensi alokatif dengan membandingkan nilai produk marjinal dengan harga produk; (4) Analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Rata-rata pendapatan usahatani jagung di Desa Pehwetan lebih tinggi daripada rata-rata pendapatan usahatani jagung pada penelitian terdahulu di Jawa Timur. Rata-rata pendapatan usahatani jagung di Desa Pehwetan sebesar Rp 14.908.845,30/Ha, sedangkan rata-rata pendapatan pada penelitian terdahulu sebesar Rp 8.163.514,00/Ha. Hal tersebut dikarenakan adanya perbedaan produktivitas; (2) Faktor-faktor yang berpengaruh positif terhadap produksi jagung adalah luas lahan dan benih. Hasil analisis regresi pada fungsi produksi Cobb Douglas menunjukan nilai R square sebesar 0,918. Sementara itu, faktor-faktor yang berpengaruh negatif terhadap pendapatan adalah biaya tenaga kerja, biaya pupuk organik, biaya urea, dan biaya SP36, sedangkan nilai produksi (penerimaan usahatani) berpengaruh positif terhadap pendapatan. Hasil analisis regresi pada fungsi pendapatan menunjukan nilai R square sebesar 0,986; (3) Sebagaimana pada penelitian terdahulu, penggunaan faktor produksi lahan usahatani dan benih di Desa Pehwetan belum efisien. Hal ini dikarenakan nilai NPMxi/Pxi lebih besar dari satu. Nilai NPMxi/Pxi lahan usahatani sebesar 18,44, sedangkan nilai NPMxi/Pxi benih sebesar 7,26; (4) Efisiensi alokatif penggunaan faktor produksi berpengaruh positif terhadap pendapatan usahatani jagung di Desa Pehwetan. Berdasarkan hasil penelitian, maka petani di lokasi penelitian perlu melakukan intensifikasi dengan cara meningkatkan penggunaan sarana produksi seperti benih, pupuk, dan sebagainya, secara kuantitas maupun kualitas dengan memperhatikan biaya. Selain itu, untuk memperoleh keuntungan maksimum, petani perlu meningkatkan penggunaan benih secara kuantitas maupun kualitas, sehingga penggunaannya menjadi efisien. Perluasan lahan tidak dapat dilaksanakan karena terbatasnya lahan pertanian di Desa Pehwetan. Penelitian selanjutnya perlu dilakukan dengan melibatkan variabel-variabel yang tidak dapat disimpulkan pengaruhnya terhadap produksi dan pendapatan.