Perbaikan Pori Makro Oleh Cacing Tanah Pasca Erupsi Gunung Kelud Dengan Menambahkan Bahan Organik Studi Pada Kondisi Terkontrol
Main Author: | KusumadewiNurahmaningsih, Mike |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/131927/1/SKRIPSI_MIKE_KUSUMADEWI_N._%28115040213111027%29.pdf http://repository.ub.ac.id/131927/ |
Daftar Isi:
- Abu vulkanik yang berasal dari Gunung Kelud dapat menyebabkan perubahan sifat kimia, fisik dan biologi tanah. Abu vulkan apabila jatuh ke permukaan tanah mengakibatkan abu cepat mengeras dan akan sulit untuk ditembus air. Dengan adanya pengerasan menyebabkan pori-pori tanah semakin sedikit sehingga kandungan air dan udara di dalam tanah juga semakin berkurang yang dapat menyebabkan pemadatan tanah. Untuk mengurangi terjadinya pemadatan ada beberapa alternatif yang dapat digunakan. Salah satunya dengan pengolahan tanah dan penambahan seresah sebagai pakan cacing tanah. Cacing tanah merupakan salah satu organisme tanah yang berfungsi menghasilkan pori makro. Aktivitas cacing tanah dalam mencari makanan dapat menghasilkan liang-liang didalam tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari peran cacing tanah dalam memperbaiki pori makro tanah dengan penambahan berbagai macam bahan organik pasca erupsi Gunung Kelud. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Biologi Tanah Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya yang dimulai pada September sampai November 2015. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap factorial. Faktor pertama yaitu rasio 1:0 (100% tanah); 1:1 (50% tanah berbanding dengan 50% abu); dan 1:2 (25% tanah berbanding dengan 75% abu). Sedangkan faktor kedua yaitu penambahan bahan organik kakao, sengon, nangka, Parasponia andersonii serta tanpa bahan organik, dengan 3 kali ulangan. Panjang liang, biomassa dan populasi cacing tanah menjadi parameter pengamatan. Analisis data menggunakan genstat dan terdapat pengaruh nyata dilanjutkan dengan uji Duncan degan taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan adanya penambahan bahan organik dapat meningkatkan pertumbuhan cacing tanah, karena bahan organik merupakan pakan untuk cacing tanah. Selain itu penambahan abu dapat memperbaiki pH tanah, mulanya asam (4,2) menjadi netral (6,25-6,97). Cacing tanah dapat tumbuh dengan optimal pada pH 6,0-7,2. Penambahan abu vulkanik dapat meningkatkan pertumbuhan cacing tanah namun apabila terlalu banyak penambahan abu didalam tanah akan menurunkan populasi dan biomassa cacing tanah, karena terlalu banyaknya kandungan pasir didalam tanah. Berdasarkan hasil penelitian populasi dan biomassa cacing tanah tertinggi terdapat pada media 1:1, hal ini didukung dengan terbentuknya panjang liang yang tertinggi terdapat pada 1:1. Terbentuknya panjang liang dihasilkan dari aktivitas cacing tanah dalam mencari makanan. Terbukti pada hasil penelitian pada media 1:1 tanpa adanya tambahan bahan organik memiliki panjang liang tertinggi. Hal ini dikarenakan semakin sedikit bahan organik yang tersedia maka semakin tinggi pergerakan cacing tanah yang dihasilkan, karena ketersediaan pakan merupakan salah satu faktor keterbatasan aktivitas cacing tanah.