Pemberdayaan Kegiatan Ekonomi Pendukung Pariwisata Di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru

Main Author: Fitria, Silviana Rizky
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/13192/1/SILVIANA%20RIZKY%20FITRIA.pdf
http://repository.ub.ac.id/13192/
Daftar Isi:
  • Hasil MasterCard Survey on Consumer Purchasing Priorities menunjukkan delapan dari sepuluh warga Indonesia lebih memilih menghabiskan liburnya untuk mengeksplor keindahan alam yang dimiliki Indonesia (SWAOnline, 2013). Menanggapi fenomena terkait tren wisata, pemerintah Indonesia menetapkan strategi pengembangan wisata yang terfokus pada konsep pemberdayaan dengan melibatkan mayarakat secara aktif di berbagai daerah sesuai karakter daerah masing-masing. Program pemerintah tersebut dimaksudkan untuk mengembangkan sektor wisata secara berkelanjutan. Menurut Timur dan Getz (2009) keberlajutan pariwisata dapat dinilai dari empat dimensi, yaitu keberlanjutan sosial, keberlanjutan budaya, keberlanjutan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan. Salah satu yang menjadi fokus pengembangan pemerintah adalah pembangunan homestay sebagai akomodasi utama pariwisata. Desa Wonokitri merupakan salah satu desa yang berada dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Masyrakat Desa Wonokitri banyak yang memilih bisnis homestay karena keberadaan homestay tidak hanya menguntungkan pemilik homestay tetapi juga pelaku usaha lainnya. Permasalahan utama pengembangan homestay di Desa Wonokitri adalah kibir mendominasi peran sebagai pelaku wisata sehingga semua harga paket wisata ditentukan oleh kibir. Tindakan kibir tersebut mengakibatkan penurunan drastis jumlah penyewa karena harga sewa yang terlalu mahal, padahal homestay di Desa Wonokitri berpotensi untuk dikembangkan. Penelitian ini difokuskan untuk menilai tingkat keberlanjutan pariwisata di Desa Wonokitri dari empat dimensi dan menilai tingkat keberlanjutan pengelolaan homestay sebagai kegiatan pendukung wisata di Desa Wonokitri dari dimensi keberlanjutan ekonomi. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa terdapat tiga fase yang telah dilakukan masyarakat Desa Wonokitri dalam mengembangkan desa wisata dan setiap fase pengembangan pariwisata mengutamakan swadaya masyarakat, yaitu melibatkan partisipasi masyarakat secara aktif. Adapun tiga fase tersebut adalah fase inisiasi yang ditandai dengan pembukaan jalan menuju Gunung Bromo dan pembangunan pendopo agung, fase pengembangan yang ditandai dengan kumuculan homestay serta fase peningkatan nilai tambah wisata yang ditandai dengan munculnya berbagai kegiatan ekonomi pendukung wisata dan kesadaran perlembangaan terkait wisata di tingkat desa. Berbagai fase yang telah dilewati menunjukkan sektor pariwisata di Desa Wonokitri berkelanjutan dari empat dimensi. Ditinjau dari dimensi keberlanjutan ekonomi, pengembangan homestay di Desa Wonokitri hanya bersifat jangka pendek, yaitu berusaha meningkatkan pendapatan, sehingga belum bisa dikatakan berlanjut. Akibatnya, terjadi penurunan drastis jumlah penyewa karena harga sewa yang terlalu mahal dari kibir, padahal bisnis homestay di Desa Wonokitri memiliki potensi untuk dikembangkan. Salah satu solusi yang ditawarkan untuk mengatasi masalah keberlanjutan ekonomi dari pengembangan homestay yang ada di Desa Wonokitri adalah dengan membentuk manajemen pemasaran homestay bersama. Rencana pembentukan manajemen pemasaran homestay bersama mendapat respon positif dari pemilik homestay yang ada di Desa Wonokitri, yaitu sebanyak 91% dari total pemilik homestay menyatakan setuju dengan adanya manajemen pemasaran bersama. Pembentukan manajemen pemasaran homestay bersama dimaksudkan menekan dominasi kibir dalam menentukan harga.