Analisis Potensi Dan Strategi Pengembangan Agrowisata Kampung Coklat (Studi Kasus Di Desa Plosorejo Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar Provinsi Jawa Timur)

Main Author: Gunadi, Harja
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/131919/1/Skripsi_Harja_Gunadi-125040101111032_FPUB.pdf
http://repository.ub.ac.id/131919/
Daftar Isi:
  • Agrowisata merupakan diversifikasi produk wisata yang menggabungkan aktivitas pertanian (agro) dan rekreasi di sebuah lingkungan pertanian. Ada beberapa konsep agrowisata yang dapat menjadi daya tarik masyakarat untuk mengunjungi wisata tersebut, diantaranya terdapat something to see (ada sesuatu yang dilihat), something to do (ada sesuatu yang bisa dilakukan), dan something to buy (ada sesuatu yang bisa dibeli). Salah satu jenis agrowisata adalah dengan memberikan pembelajaran mengenai suatu komoditas yang memiliki potensi besar di masa depan, contohnya adalah komoditas kakao. Agrowisata yang menawarkan potensi tersebut salah satunya adalah di Kampung Coklat yang terdapat di Kabupaten Blitar. Agrowisata Kampung Coklat merupakan agrowisata yang masih tergolong baru, karena baru dibuka pada 17 Agustus 2014. Sebagai salah satu unit usaha yang masih tergolong baru, Kampung Coklat pasti mengalami berbagai kendala dalam pengembangan usahanya. Kendala tersebut dapat berasal dari faktor internal maupun eksternal dari agrowisata Kampung Coklat. Melihat hal tersebut, perlu adanya suatu perumusan strategi pengembangan untuk mewujudkan peningkatan dan pengembangan potensi yang ada di agrowisata Kampung Coklat. Sehingga rumusan masalah meliputi lingkunagn internal dan eksternal, analisis potensi, serta merumuskan strategi pengembangan yang dapat digunakan oleh agrowisata Kampung Coklat. Dalam penelitian ini menggunakan peentuan responden menggunakan key informan dan para pengunjung dari agrowisata Kampung coklat. Untuk melengkapi informasi dibutuhkan data primer meliputi wawancara, observasi, dan dengan menggunakan kuisioner. Serta data sekunder yang didapat melalui literatur atau pustaka berupa jurnal, artikel, berita, buku dan dokumentasi. Melalui hasil analisis lingkungan internal yang meliputi kekuatan dan kelemahan didapat beberapa faktor utama kekuatan diantaranya pegawai yang kompeten, produk coklat yang bervariasi, dan kegiatan promosi yang bervariasi. Faktor utama kelemahan diantaranya masih kurangnya tenaga kerja, kurangnya kegiatan promosi, dan intensitas promosi yang masih sedikit. Sedangkan analisis eksternal didapat faktor utama peluang adalah pendapatan semakin tinggi, kebutuhan masyarakat wisata kembali ke alam, kebutuhan wisata masyarakat semakin tinggi, kompetitor tidak ada, dan kerjasama dengan pihak lain. Sedangkan faktor utama ancaman terdiri dari kebutuhan manusia untuk ketempat wisata bervariatif, dan banyak obyek wisata yang memiliki banyak wahana wisata. Setelah didapat faktor utama dari lingkungan internal dan eksternal, selanjutnya faktor tersebut dianalisis dengan menggunakan matriks IFE (Internal Factor Evaluation) untuk faktor utama pada lingkungan internal dan matriks EFE (External Factor Evaluation) untuk faktor utama pada lingkungan eksternal. Kemudia digunakan matriks SWOT (Strenght, Weakness, Opportunities, Threats) dengan mengkombinasikan faktor-faktor dari lingkungan internal dan eksternal sehingga didapat beberapa strategi baru. Tahap terakhir adalah menggunakan matriks QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) untuk melihat alternatif strategi yang tepat untuk digunakan oleh pihak agrowisata Kampung Coklat. Hasil dari analisis matriks IFE (Internal Factors Evaluation) menunjukan bahwa hasil tertinggi dari kekuatan adalah produk coklat yang memiliki rasa nikmat dengan total skor sebesaar 0,77. Sedangkan hasil tertinggi yang menjadi kelemahan adalah kurangnya tenaga kerja di agrowista Kampung Coklat dengan total skor sebesar 0,59. Analisis Matriks EFE (Eksternal Factors Evaluation) untuk peluang diperoleh skor tertinggi sebesar 0,52 untuk jumlah kompetitor yang tidak ada dan ancaman yang paling tinggi adalah banyak obyek wisata yang memiliki banyak wahana wisata dengan skor sebesar 0,33. Melihat keseluruhan hasil yang didapat, diperoleh beberapa pilihan strategi alternatif berdasarkan faktor-faktor internal dan eksternal pada matriks IFE dan EFE serta matriks SWOT. Berdasarkan hasil matriks QSPM yang telah dianalisis, nilai daya tarik paling tinggi adalah strategi SO dengan jumlah total daya tarik (TAS) sebesar 4,598. Nilai daya tarik tertinggi kedua dalah pada strategi WO dengan jumlah total daya tarik sebesar 3,164. Tertinggi ketiga adalah strategi ST dengan total nilai daya tarik sebesar 2,290. Sedangkan yang paling rendah adalah strategi WT dengan jumlah nilai daya tarik sebesar 1,422.