Analisis Ketahanan Pangan Rumah Tangga Petani Padi Melalui Program Lumbung Pangan (Studi Kasus Kelompok Tani “Sri Kuning”, Desa Polagan, Kecamatan Galis, Kabupaten Pamekasan)
Main Author: | IndiraAgustin, Eka |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/131913/1/SKRIPSI_FULL_EKA_OK_FIX.pdf http://repository.ub.ac.id/131913/ |
Daftar Isi:
- Upaya menyukseskan perwujudan ketahanan pangan nasional dimulai dari pemenuhan pangan di wilayah terkecil yaitu dalam unit rumah tangga. Strategi menjamin pemenuhan kebutuhan konsumsi penduduk secara fisik maupun ekonomi maka diperlukan pembangunan sistem cadangan pangan desa dan rumah tangga, salah satunya dalam bentuk kelembagaan lumbung pangan. Keberadaan lumbung pangan diharapkan dapat memenuhi ketersediaan cadangan makanan yang cukup baik dalam jumlah maupun kandungan gizi. Menurut ISAGI (2012), saat ini angka kecukupan gizi (AKG) yang digunakan adalah AKG menurut hasil rekomendasi Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi (WKNPG) X tahun 2012 yaitu sebesar 2.150 kkal/kap/hari dan protein sebesar 57 gram/kap/hari. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi pembentukan dan pelaksanaan program lumbung pangan. Menganalisis tingkat kecukupan energi dan tingkat kecukupan protein rumah tangga petani padi. Menganalisis hubungan lumbung pangan terhadap Angka Kecukupan Gizi (AKG) rumah tangga petani padi yang mengikuti lumbung pangan dan rumah tangga petani padi yang tidak mengikuti lumbung pangan. Penelitian ini dilakukan pada kelompok tani “Sri Kuning” di Desa Polagan, Kecamatan Galis, Kabupaten, Pamekasan. Metode pengumpulan data menggunakan metode food recall 2 x 24 jam. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan pendekatan Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang terdiri dari Angka Kecukupan Energi (AKE) dan Angka Kecukupan Protein (AKP), sedangkan untuk mengetahui hubungan lumbung pangan terhadap ketahanan pangan rumah tangga petani padi menggunakan metode tabel silang (crosstab). Hasil analisis menunjukkan bahwa pembentukan lumbung pangan di kelompok tani “Sri Kuning” diberikan pemerintah secara hibah pada tahun 2009. Pelaksanaan kegiatannya dilakukan melalui penyimpanan gabah ± 3 sak gabah/tahun (44%) atau 195 kg/RT/musim panen, pengambilan pinjaman gabah, pengembalian pinjaman gabah serta pengawasan dan perkembangan lumbung pangan. Kebutuhan konsumsi energi rumah tangga yang ikut dan tidak ikut lumbung pangan masih belum sesuai dengan nilai anjuran 2150 Kkal/kap/hari, dengan alokasi penggunan energi sebesar 2077.94 Kkal/kap/hari dan 1918 Kkal/kap/hari. Sedangkan kebutuhan konsumsi protein rumah tangga yang ikut maupun tidak ikut lumbung pangan sudah baik karena telah melebihi nilai protein yang dianjurkan 57 gram/kap/hari, dengan alokasi penggunaan protein sebesar 70.33 gram/kap/hari dan 60.80 gram/kap/hari. Persentase klasifikasi tingkat kecukupan energi dan protein rumah tangga petani yang mengikuti lumbung pangan tergolong kategori normal yaitu 36% dan 32%, Sedangkan persentase klasifikasi tingkat kecukupan energi dan protein petani yang tidak mengikuti lumbung pangan tergolong kategori normal yaitu 30% dan 20%. Persentase AKE dan AKP rumah tangga yang mengikuti lumbung pangan lebih tinggi dibandingkan persentase AKE dan AKP rumah tangga yang tidak mengikuti lumbung pangan dengan selisih AKE (7.41%) dan selisih AKP (16.73%). Rumah tangga yang mengikuti maupun atau rumah tangga yang tidak mengikuti lumbung pangan tidak dapat memperbaiki Angka Kecukupan Energi (AKE) namun hanya dapat memperbaiki Angka Kecukupan Protein (AKP) pada rumah tangga di Desa Polagan, Kecamatan Galis, Kabupaten Pamekasan.