Evaluasi Program Desa Mandiri Pangan (Kasus Di Desa Dawuhan, Purwoasri, Kediri)

Main Author: Syarifuddin, Ahmad
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/131910/1/SKRIPSI.pdf
http://repository.ub.ac.id/131910/
Daftar Isi:
  • Indonesia merupakan negara dengan populasi penduduk yang tinggi. Pada tahun 2000 penduduk Indonesia berjumlah 206.264.595 jiwa dan meningkat secara drastis pada tahun 2010 berjumlah 237.641.326 jiwa (BPS, 2012). Hal ini mengharuskan pemerintah untuk menyediakan kebutuhan pangan yang aman bagi penduduk. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa kerawanan pangan masih terdapat pada beberapa daerah di Indonesia. Kemiskinan menjadi salah satu alasan terjadinya kerawanan pangan karena ketidak mampuan penduduk memenuhi pangan baik dari segi akses maupun ekonomi. Program Desa Mandiri Pangan merupakan salah satu solusi yang digagas oleh pemerintah melalui Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian sebagai gerakan yang dilaksanakan secara berkelanjutan dan berkesinambungan untuk mewujudkan ketahanan pangan masyarakat, melalui pendekatan sub sistem ketersediaan, sub sistem distribusi dan sub sistem konsumsi (Pedum Desa Mandiri Pangan, 2010). Kabupaten Kediri merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur yang termasuk daerah rawan pangan, sehingga ditunjuk untuk melaksanakan program Desa Mandiri Pangan. SK Bupati Kabupaten Kediri nomor 188.45/125/418.32/2010 menunjuk Desa Dawuhan Kecamatan Purwoasri sebagai desa penerima bantuan dan pelaksanan program Desa Mandiri Pangan. Program Desa Mandiri Pangan di Desa Dawuhan memiliki beberapa agenda kegiatan seperti penumbuhan usaha bersama, simpan pinjam usaha, pemberdayaan serta pendampingan. Namun tidak keseluruhan kegiatan program disambut dengan baik. Banyak program dilakukan hanya untuk memenuhi kebutuhan pribadi jangka pendek, misalnya penggunaan dana simpan pinjam tidak untuk pembukaan usaha melainkan untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari, sehingga tidak memberikan penghasilan berkelanjutan bagi penduduk. Permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaan program Desa Mandiri Pangan di Desa Dawuhan menunjukan bahwa perlu dilakukan penelitian tentang, „Evaluasi Program Desa Mandiri Pangan di Desa Dawuhan, Kecamatan Purwoasri, Kabupaten Kediri‟. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan Program Desa Mandiri Pangan di Desa Dawuhan, Kecamatan Purwoasri, Kabupaten Kediri serta mengetahui tingkat efektifitas program Desa Mandiri Pangan dalam memberdayakan anggota kelompok afinitas di Desa Dawuhan, Kecamatan Purwoasri, Kabupaten Kediri. Lokasi penelitian adalah di Desa Dawuhan, Kecamatan Purwoasri, Kabupaten Kediri. Pemilihan lokasi penelitian berdasarkan pertimbangan yaitu Desa Dawuhan merupakan salah satu desa penerima bantuan sosial pelaksanaan program Desa Mandiri Pangan. Waktu penelitian adalah Mei sampai Juni 2016. Populasi penelitian adalah seluruh peserta Program Desa Mandiri Pangan di Desa Dawuhan sebanyak 90 orang. Kemudian diambil sampel dengan metode slovin pada tingkat toleransi 10% sehingga didapatkan 45 orang responden. Dalam penelitian ini, data yang dibutuhkan adalah data primer dan data sekunder. Pada penelitian ini, terdapat 2 metode pengumpulan data, yaitu wawancara dan studi dokumentasi. Metode yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif. Analisis deskriptif yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dengan menggunakan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur efektifitas pelaksanaan Program Desa Mandiri Pangan. Evaluasi efektifitas menggunakan metode CIPP, yaitu konteks, masukan, proses serta hasil. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketaui bahwa masing masing indikator memiliki hasil kesesuain yang berbeda. Program kerja desa mandiri pangam memiliki nilai skor 41,51 sehingga didapatkan nilai presentasi 69,19%. Hasil tersebut menunjukan bahwa hasil dari evaluasi program kerja Desa Mandiri Pangan termasuk dalam kategori kurang sesuai. Hasil ini menunjukan bahwa program kerja dalam program Desa Mandiri Pangan belum sesuai dengan ketentuan program yang tercantum dalam buku pedoman. Sumber daya dalam program Desa Mandiri Pangan memperoleh nilai skor lapang 28,91 dari skor maskimal 50 sehingga diperoleh presentase 57,82%. Hasil ini menunjukan bahwa evaluasi pada sumber daya dalam program Desa Mandiri Pangan termasuk dalam kategori tidak sesuai. Rendahnya hasil yang didapat disebabkan karena beberapa faktor, yaitu sumber daya yang terdapat dalam program belum mampu dialokasikan dengan maksimal. Pelaksanaan program Desa Mandiri Pangan memperoleh skor 30,84 sehingga diperoleh presentase 51,41%. Hasil evaluasi menunjukan bahwa pelaksanaan program Desa Mandiri Pangan termasuk dalam kategori sangat tidak sesuai. Kegagalan pelaksanaan program disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu anggota tidak mengikuti kegiatan secara aktif serta kegagalan usaha produktif yang dilakukan oleh anggota secara individu maupun kelompok. Keberhasilan program Desa Mandiri Pangan memperoleh skor hasil 29,20 sehingga diperoleh presentase 53,09%. Hasil tersebut menunjukan bahwa keberhasilan program Desa Mandiri Pangan termasuk dalam kategori tidak sesuai. Keberhasilan program belum dapat dicapai secara maksimal dikarenakan beberapa indikator keberhasilan program belum terpenuhi. Sehingga secara umum evaluasi Program Desa Mandiri Pangan di Desa Dawuhan memperoleh skor 130,47 dengan presentase 57,99% termasuk dalam kategori tidak sesuai. Saran yang dapat diberikan pada penelitian ini adalah: 1). Pelaksanaan program sebaiknya anggota dilibatkan secara aktif dalam setiap tahapan kegiatan agar kegiatan berjalan baik. 2). Pemerintah perlu melakukan pemilihan sasaran yang tepat sehingga sasaran yang dipilih adalah individu yang mampu melaksanakan kegiatan dengan baik dan aktif. 3). Usaha produktif disarankan diperbaiki melalui pengembangan pemasaran susu kedelai, manajemen waktu usaha ternak yang lebih lama, pelatihan produksi kerajinan, pengemasan beras serta peningkatan kesadaran pembayaran angsuran pinjaman. 4). Penelitian selanjutnya berfokus pada analisa usaha individu dan kelompok.