Pengaruh Pemangkasan Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tiga Varietas Mentimun (Cucumis Sativus L.) Hibrida
Main Author: | AlfiyahKurniawati |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/131862/1/isi.pdf http://repository.ub.ac.id/131862/2/COVER_DALAM_SKRIPSI.pdf http://repository.ub.ac.id/131862/ |
Daftar Isi:
- Mentimun (Cucumis sativus L.) ialah sayuran dari famili Cucurbitacea yang banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia terutama dalam bentuk segar. Permintaan produk sayuran buah seperti mentimun meningkat setiap tahunnya. Menurut hasil Susenas (2011) dalam Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian (2012) bahwa konsumsi rumah tangga komoditas mentimun dalam satu tahun mencapai 1,773 kg kapita tahun-1, meningkat dari tahun 2010 yang hanya 1,721 kg kapita tahun-1. Walaupun permintaan produk sayuran buah terus meningkat, produksi sayuran buah masih dibawah target yang ditetapkan yaitu sebesar 4.017.272 ton atau 94,06% (Dirjen Hortikultura, 2013). Budidaya mentimun varietas hibrida merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas dan hasil produksi mentimun. Mentimun Hibrida mampu memberikan hasil yang lebih baik, produksi yang lebih tinggi dengan keseragaman dan kualitas hasil yang tinggi yaitu sekitar 49 ton ha-1 (Idris, 2004). Upaya lain yang dapat dilakukan selain menanam mentimun varietas hibrida adalah dengan pemangkasan. Pemangkasan pucuk pada ruas ke-15 memberikan pengaruh nyata terbaik terhadap jumlah benih per buah, bobot kering benih per buah, dan bobot kering benih per tanaman (Sutapradja, 2008). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemangkasan terhadap pertumbuhan dan hasil tiga varietas mentimun hibrida. Penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2016 di Dsn Pluncing, Ds. Siman, Kec. Kepung, Kab. Kediri dengan ketinggian tempat 253-300 meter di atas permukaan laut dengan suhu rata-rata harian 22-320C. Alat dan bahan yang digunakan adalah cangkul, tugal, meteran, mulsa perak, gunting, label, gembor, “hand sprayer”, ajir, seler, polybag persemaian, timbangan, kalkulator, Leaf Area Meter, kamera digital, benih mentimun varietas Hercules, Monza, dan Ebony, tanah, pupuk organik, fungisida kontak berbahan aktif Mankozeb 25% 80 WP dan pupuk NPK 15:15:15. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial yang terdiri dari dua faktor yaitu varietas dan faktor pemangkasan diulang sebanyak 3 kali, sehingga diperoleh 27 satuan percobaan. Faktor varietas (V) terdiri dari tiga taraf yaitu: V1: Varietas Hercules, V2: Varietas Monza, V3: Varietas Ebony, Faktor Pemangkasan (P) terdiri dari tiga taraf yaitu: P1: Tanpa pemangkasan, P2: Pemangkasan pucuk ruas 15, P3: Pemangkasan pucuk ruas 30. Pengamatan yang dilakukan meliputi parameter pertumbuhan yang terdiri dari jumlah daun pertanaman, jumlah bunga betina pertanaman, jumlah bunga jantan pertanaman dan luas daun. Parameter hasil terdiri dari jumlah buah pertanaman, “fruit set”, bobot perbuah, bobot buah pertanaman, bobot buah per petak, dan bobot buah per hektar. Data yang diperoleh dari hasil pengamatan pertumbuhan dan hasil dianalisis menggunakan uji F, apabila terdapat pengaruh nyata dilanjutkan menggunakan uji BNT pada taraf 5 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tiga varietas mentimun hibrida dengan pemangkasan pucuk pada ruas yang berbeda tidak memberikan pengaruh nyata terhadap parameter pertumbuhan jumlah daun dan luas daun umur 21 hst, 35 hst dan 49 hst, namun memberikan interaksi yang nyata pada umur 56 hst. Sedangkan pada pengamatan hasil penggunaan tiga varietas mentimun hibrida dengan pemangkasan pucuk pada ruas yang berbeda tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap parameter bobot per buah, bobot buah per tanaman, bobot buah per petak dan bobot buah per hektar, namun secara terpisah penggunaan tiga varietas mentimun hibrida yang diujikan memberikan pengaruh yang nyata terhadap jumlah bunga betina per tanaman, bobot per buah, bobot buah per tanaman, bobot buah per petak dan bobot buah per hektar. Kesimpulan dari penelitian ini adalah perlakuan penggunaan tiga varietas hibrida dengan perbedaan pemangkasan pucuk tidak memberikan interaksi yang nyata pada parameter hasil, namun memberikan interaksi yang nyata pada parameter jumlah bunga jantan per tanaman, jumlah daun umur 56 hst dan luas daun umur 56 hst. Perlakuan varietas berpengaruh nyata terhadap parameter pengamatan jumlah bunga betina per tanaman, jumlah buah per tanaman, bobot buah, bobot per buah per tanaman, bobot buah per petak dan bobot buah per hektar. Varietas Hercules memberikan hasil terbaik pada pengamatan jumlah buah per tanaman, bobot per buah, bobot buah per tanaman, bobot buah per petak dan bobot buah per hektar masing-masing 6,50 buah tan-1 , 322,19 g buah-1, 2075,56 g tan-1, 91324,44 g petak-1 dan 69,19 t. Ha-1. Perlakuan pemangkasan tidak berpengaruh nyata terhadap semua parameter pengamatan.