Pengaruh Pemberian Berbagai Kombinasi Pemupukan Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Jagung (Zea Mays L.) Pada Lahan Tadah Hujan
Main Author: | RizkyAmrizal |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/131859/1/Bab_1-Lampiran.pdf http://repository.ub.ac.id/131859/2/LEMBAR_PENGESAHAN.pdf http://repository.ub.ac.id/131859/3/HALAMAN_JUDUL.pdf http://repository.ub.ac.id/131859/ |
Daftar Isi:
- Kondisi perkotaan yang sangat minim pekarangan, bahkan tidak terdapat halaman rumah maka Tanaman Jagung (Zea mays L.) ialah komoditas pangan penting kedua setelah padi di Indonesia. Pemanfaatan tanaman jagung kini semakin banyak digunakan. Pemanfaatan dari makanan sampai dengan industry tekstile. Dengan keadaan ini harus dibarengi dengan produksi tanaman jagung. Di Indonesia, produksi jagung semakin meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, produksi jagung tahun 2013,2014 sampai 2015 meningkat sebesar 1,01 kw.ha-1 dan 1,41 kw.ha-1 (Badan Pusat Statistik, 2015). Dengan meningkatnya produktivitas ini perlu adanya cara untuk menjaga peningkatan produktivitas ini. Salah satu cara yang dapat digunakan ialah kombinasi dari ekstensifikasi dengan intensifikasi. Ekstensifikasi dapat dilakukan dengan pemanfaatan lahan tadah hujan untuk ditanami jagung. Kondisi ini dilakukan karena sebagian besar lahan tadah hujan hanya dimanfaatkan untuk penanaman padi. Lahan tadah hujan di Indonesia mempunyai karakteristik yakni miskin hara, sering mengalami kekeringan dan disebut miskin sumber daya (Pirngadi dan Mahkarim, 2006). Kondisi miskin hara ini perlu dilakukan sebuah perlakuan untuk menyediakan unsur hara di dalam tanah. Kegiatan tersebut bisa dilakukan dengan cara intensifikasi melalui cara pemupukan. Pemupukan yang berimbang sesuai kebutuhan tanaman dengan mempertimbangkan kemampuan tanah menyediakan unsur hara alami, keberlanjutan sistem dan keuntungan yang memadai bagi petani (Sirappa, 2010). Pemupukan yang berimbang tersebut dapat menjadi solusi yang dapat digunakan. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui dan mempelajari pengaruh pemupukan pada lahan tadah hujan serta menemukan kombinasi waktu dan dosis pemupukan terbaik untuk pertumbuhan dan hasil tanaman jagung (Zae mays L.)pada lahan tadah hujan. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai April 2016 di Lahan PT. Bukit Dhoho Indah di Kab.Kediri yang berada pada ketinggian 500 mdpl. Alat dan bahan yang dgunakan ialah cangkul, sabit, tugal, meteran, alfaboard, jangka sorong, timbangan analitik, knap sack sprayer, oven, kertas label, kamera, alat tulis, laptop,benih jagung varietas DK 85, air, pupuk anorganik N (Urea : 46% N), P(SP36 : 36%), K (KCl : 60%), dan herbisida. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 9 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang diterapkan antara lain F1: tanpa dipupuk; F2: pupuk N 100 kg ha-1 ketika 2-3 daun; F3: Pupuk N 100 kg ha-1 ketika 2-3 dan 6-7 daun; F4: Pupuk 100 kg ha-1 ketika 2-3, 6-7 dan 12-13 daun; F5: Pupuk N 200 kg ha-1 ketika 2-3, 6-7 dan 12-13 daun; F6: Pupuk P 60 kg ha-1 dan N 100 kg ha-1 ketika sebelum tanam serta Pupuk N 100 kg ha-1 ketika sebelum tanam, 2-3 dan 6-7 daun; F7: Pupuk K 60 kg ha-1 dan N 100 kg ha-1 ketika sebelum tanam dan Pupuk N 100 kg ha-1 ketika 2-3 dan 6-7 daun; F8: Pupuk K 60 kg ha-1, P 60 kg ha-1 dan N 100 kg ha-1 serta Pupuk N 100 kg ha-1 ketika sebelum tanam, 2-3 dan 6-7 daun; F9: Pupuk K 120 kg ha-1, P 120 kg ha-1 dan N 100 kg ha-1 serta Pupuk N 100 kg ha-1 ketika sebelum tanam, 2-3 dan 6-7 daun. Pengamatan dilakukan pada 30 HST, 45 HST, 60 HST, 75 HST dan 90 HST.Parameter pertumbuhan yang diamati ialah tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, umur berbunga, diameter batang, bobot segar dan bobot kering. Sedangkan parameter pengamatan panen ialah bobot tongkol kering, diameter tongkol, umur panaen, panjang tongkol, produktivitas (ton/ha) dan bobot 1000 biji. Analisa pertumbuhan yang digunakan ialah indeks luas daun. Analisis data yang digunakan ialah analisis ragam (uji F) pada taraf 5% untuk mengetahui pengaruh perlakuan. Selanjutnya bila hasilnya nyata maka dilanjutkan dengan uji BNJ pada taraf nyata 5% untuk mengetahui perbedaan diantara perlakuan. Pengaruh pemberian pemupukan belum dapat sepenuhnya dimanfaatkan tanaman akibat faktor lingkungan. Faktor lingkungan yang paling berpengaruh ialah curah hujan. Berdasarkan hasil analisis ragam pengaruh perlakuan terjadi berbeda nyata pada variabel jumlah daun 45, 75 dan 90 HST, luas daun 30 HST, diameter batang, umur berbunga, diameter tongkol, panjang tongkol, umur panen dan produktivitas. Pada Perlakuan F4, F5, F6, F7 dan F8 menjadi perlakuan yang mempunyai nilai rerata lebih tinggi dari perlakuan lainnya pada variabel produktivitas..