Pengaruh Jarak Tanam Dan Jumlah Tanaman Per Lubang Pada Pertumbuhan Dan Hasil Kacang Tanah (Arachis Hypogaea L.) Sebagai Tanaman Sela Di Lahan Tebu (Saccharum Officinarum L.)
Main Author: | PuputWulandari |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/131851/1/bab_1234_pdf.pdf http://repository.ub.ac.id/131851/2/COVER_pdf.pdf http://repository.ub.ac.id/131851/2/DAFTAR_ISI_pdf.pdf http://repository.ub.ac.id/131851/2/lampiran_pdf.pdf http://repository.ub.ac.id/131851/3/Puput_wulandari__jurnal_125040200111180_pdf.pdf http://repository.ub.ac.id/131851/ |
Daftar Isi:
- Tanaman tebu adalah komoditas pertanian yang membutuhkan waktu cukup lama untuk panen. Luasan lahan dan modal terbatas disertai oleh masa tunggu yang lama menjadi kendala utama dalam pengembangan tebu. Berkurangnya lahan tebu terjadi karena tingginya laju alih guna lahan baik untuk bangunan, infrastruktur jalan maupun beralihnya petani tebu ke komoditas lain. Dengan skala usaha yang sempit dan waktu tunggu yang lama maka tidak ada masukan pendapatan bagi petani selama masa tunggu panen tebu. Pada dasarnya menanam tebu juga bisa dilakukan dengan menanam tanaman sela palawija misalnya kacang tanah (Budiarto,2013). Kacang tanah adalah tanaman yang mampu bersimbiosis dengan bakteri Rhizobium guna menambat N. Kacang tanah termasuk tanaman C3, laju fotosintesis maksimum berlangsung pada intensitas cahaya dan suhu relatif lebih rendah dari pada tanaman C4. Adapun hal yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan tanaman ialah menyediakan lingkungan tumbuh yang optimal bagi tanaman. Oleh karena itu untuk mengetahui dan menentukan lingkungan mikro yang optimum bagi perkembangan dan hasil tanaman kacang tanah, maka dapat dilakukan dengan pengaturan jarak tanam dan jumlah populasi kacang tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jarak tanam dan jumlah tanaman per lubang yang sesuai untuk pertumbuhan dan hasil kacang tanah yang ditanam sebagai tanaman sela diantara lahan tebu. Hipotesis: Terjadi interaksi yang nyata antara jarak tanam dan jumlah tanaman per lubang kacang tanah terhadap pertumbuhan dan hasil kacang tanah sebagai tanaman sela di antara tebu. Terjadi perbedaan pertumbuhan dan hasil produksi tanaman kacang tanah sebagai tanaman sela di lahan tebu akibat perlakuan jarak tanam dan jumlah tanaman per lubang. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Ngusikan, Kabupaten Jombang pada bulan Februari sampai Mei 2016. Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu timbangan, penggaris, alat pengukur luas daun ( leaf area meter ), lux meter, oven, cangkul, sekop, sabit, dan alat penyiraman, meteran, papan penanda. Bahan yang digunakan pada percobaan adalah benih tanaman kacang tanah varietas Kancil, pupuk Za dan pestisida. Penelitian menggunakan metode percobaan lapangan berupa Rancangan Acak Kelompok Faktorial, terdiri atas 2 faktor dan 3 ulangan, yaitu : Faktor 1 : jarak tanam Kacang tanah (A) A1 : 25 x 25 cm, A2 : 25 x 35 cm, A3 : 25 x 50 cm. Faktor 2 : Jumlah benih per lubang (B) B1 : 1 benih, B2 : 2 benih, B3 : 3 benih. Pengamatan dilakukan secara destruktif dan non destruktif pada saat tanaman berumur 28 hst, 42 hst, 56 hst, dan panen. Komponen pengamatan meliputi tinggi tanaman jumlah, daun, ILD, Intensitas cahaya matahari, Bintil akar, jumlah bunga, jumlah ginofor, Berat kering tanaman. Sedangkan untuk pengamatan panen ialah jumlah polong, bobot kering polong, indeks panen (IP) dan hasil panen. Data yang sudah didapatkan kemudian dinalisis menggunakan analysis of varian (ANOVA). Apabila terdapat pengaruh nyata dari perlakuan yang diberikan maka dilakukan uji lanjutan menggunakan BNT dengan taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan: Tidak terjadi interaksi yang nyata (p= 0,05) antara jumlah tanaman per lubang dengan jarak tanam kacang tanah terhadap pertumbuhan dan hasil kacang tanah sebagai tanaman sela diantara tebu. Hasil produksi tertinggi pada perlakuan perbedaan jarak tanam mencapai 2,11 ton ha-1 pada jarak tanam 25 x 25 cm (Populasi 160.000 tan/ha-1)walaupun tidak berbeda nyata dengan perlakuan jarak tanam 25 x 35 cm (114.285 tan/ha-1). Hasil produksi tertinggi pada perlakuan perbedaan jumlah tanaman per lubang mencapai 1,92 ton ha-1 pada perlakuan 3 tanaman per lubang walaupun tidak berbeda nyata dengan perlakuan 2 tanaman per lubang. Hasil perhitungan R/C rasio tertinggi 1,9 pada perlakuan jarak tanam 25 x 25 cm dan jumlah tanaman per lubang 3 tanaman sehingga usahatani tersebut menguntungkan dan layak untuk diusahakan.