Respon Pemberian Konsentrasi Ga3 Terhadap Pembungaan Dua Varietas Bawang Merah (Allium Ascalonicum L.)

Main Author: LutfiPramukyana
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/131850/1/daftar_isi_skripsi.pdf
http://repository.ub.ac.id/131850/2/SKRIPSI.pdf
http://repository.ub.ac.id/131850/3/cover_luar_skripsi.pdf
http://repository.ub.ac.id/131850/4/SUMMARY.pdf
http://repository.ub.ac.id/131850/
Daftar Isi:
  • Bawang merah merupakan salah satu komoditas yang sudah dimanfaatkan banyak oleh masyarakat. Meskipun disadari bahwa bawang merah bukan merupakan kebutuhan pokok, akan tetapi kebutuhannya tidak dapat dihindari oleh konsumen. Produksi bawang merah nasional tahun 2010 naik 8,68% dibandingkan tahun 2009 menjadi 1.048.934 ton dari 965,164 ton. Peningkatan produksi tersebut ternyata masih lebih rendah dari kebutuhan nasional sebesar 1.149.773 ton (Annonymus1, 2010) sehingga pemerintah perlu memasok bawang merah dari luar negeri. Seperti diketahui bahwa bahan tanam dari umbi rentan terhadap penyakit yaitu busuk umbi dan produksi juga menurun karena penanaman dari generasi ke generasi. Solusi untuk meningkatkan produksi dan kualitas bawang merah adalah dengan pengembangan bahan tanam bawang merah dari biji yang dikenal dengan nama TSS (True Shallot Seed). TSS mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan umbi bibit antara lain; volume kebutuhan TSS lebih sedikit yaitu sekitar ±3-6 kg.ha-1 dibandingkan dengan umbi bibit ±1-1,5 ton.ha-1, pengangkutan dan penyimpanan TSS lebih mudah dan lebih murah, tanaman asal TSS lebih sehat karena bebas patogen penyakit dan menghasilkan umbi berkualitas lebih baik dan besar (Sumarni, 2012). Untuk menghasilkan TSS perlu upaya untuk meningkatkan produktivitas jumlah bunga dan biji tanaman bawang merah itu sendiri yaitu dengan pemberian temperatur rendah secara buatan (vernalisasi) dengan temperatur (5 ̊ - 10 ̊C) selama 4 minggu atau dapat menggunakan perlakuan zat pengatur tumbuh tanaman yaitu GA3 yang dapat menggantikan sebagian atau seluruh fungsi suhu rendah sehingga dapat mendorong atau merangsang pembungaan serta pembentukan biji pada tanaman bawang merah (Sumarni et al, 2012). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan varietas dan pemberian zat pengatur tumbuh GA3 pada pembungaan bawang merah. Hipotesis dari penelitian ini adalah penggunaan varietas dan pemberian zat pengatur tumbuh GA3 dalam konsentrasi tertentu dapat meningkatkan pembungaan bawang merah. Penelitian ini dilaksanakan pada lahan kebun di Desa Punten Kota Batu dengan ketinggian antara 1050 m dpl. Penelitian ini dimulai pada bulan Desember 2015–April 2016. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah refrigerator, cangkul, gembor, pisau, meteran, penggaris, plastic transparan, ember, plang nama, spidol, timbangan analitik, ember, pisau, kamera dan alat tulis. Bahannya yaitu umbi bibit bawang merah Varietas Bali Karet dan Philipine yang telah mengalami masa simpan 2 bulan dan sudah di beri perlakuan vernalisasi pada suhu 10 0C, air, ZPT GA3, aquadest, fungisida Antracol sebagai pengendali jamur pada tanaman, label nama, tanah, pupuk kandang (15-20 kg) dan pupuk NPK. Umbi ditanam di lapangan dengan jarak tanam 15 x 15 cm. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) faktorial 2 x 5 yang diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 30 unit bedeng percobaan. Faktor yang pertama adalah Varietas. Faktor kedua adalah pemberian ZPT GA3 dengan 5 level ( 0 ppm, 50 ppm, 100 ppm, 150 ppm dan 200 ppm) sehingga mendapatkan kombinasi sebagai berikut: Faktor 1 adalah Varietas (V); Philipine (V1);Bali Karet (V2) dan Faktor 2 adalah Konsentrasi GA3 (K); 0 ppm (K1); 100 ppm (K2); 200 ppm (K3); 300 ppm (K4); 400 ppm (K5). Pengamatan yang dilakukan adalah panjang tanaman (cm), jumlah daun (hst), jumlah anakan per rumpun (hst), presentase umur awal berbunga (%), jumlah bunga per tandan, bobot basah umbi (g), bobot kering umbi (g). Hasil dari analisis ragam dalam penelitian ini menunjukkan terjadi interaksi antara penggunaan varietas dan konsentrasi GA3 pada parameter pengamatan panjang tanaman pada umur 14, 28 dan 42 hst, pada umur 56 hst tidak terjadi interaksi. Pada pengamatan jumlah daun, jumlah anakan, umur awal berbunga, presentase tanaman berbunga dan jumlah bunga per tandan tidak terdapat interaksi antara penggunaan varietas dan konsentrasi GA3. Penggunaan konsentrasi ZPT GA3 tidak dapat meningkatkan pembungaan pada bawang merah varietas Philipine dan Bali karet sehingga belum didapatkan konsentrasi GA3 yang tepat untuk meningkatkan pembungaan bawang merah pada varietas Philipine dan Bali Karet. Pertumbuhan dan hasil umbi pada Varietas Bali karet berbeda nyata dengan varietas Philipine dimana varietas Bali karet lebih baik daripada varietas Philipine.