Pertumbuhan Populasi Dan Perkembangan Tribolium Castaneum (Herbst.) (Coleoptera: Tenebrionidae) Pada Tiga Varietas Jagung Butiran Utuh, Pecah, Dan Tepung
Main Author: | Nugraha, Viyan Fitra |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/13184/1/Lampiran_3.pdf http://repository.ub.ac.id/13184/2/JUR_M._Sulhan_Abidin_125040200111119.pdf http://repository.ub.ac.id/13184/3/Lampiran_1-2_Peta_sawit.pdf http://repository.ub.ac.id/13184/4/Lampiran_4-9.pdf http://repository.ub.ac.id/13184/5/M._Sulhan_Abidin_125040200111119.pdf http://repository.ub.ac.id/13184/ |
Daftar Isi:
- Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan penting di Indonesia setelah padi, karena di beberapa daerah jagung masih merupakan bahan makanan pokok kedua setelah beras. Peningkatan produksi jagung harus disertai dengan usaha penyelamatan dan penanganan hasil untuk menghindari kerusakan dan penyusutan hasil baik susut kualitas maupun susut kuantitas dengan cara kegiatan pascapanen yang tepat. Salah satu spesies hama yang menyebabkan kerusakan pada penyimpanan jagung adalah Tribolium castaneum (Herbst.) (Coleoptera: Tenebrionidae). Pada saat ini telah banyak dikembangkan varietas jagung unggul yang memiliki respon ketahanan berbeda terhadap serangan hama di tempat penyimpanan. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian tentang pertumbuhan populasi dan perkembangan T. castaneum pada jagung butiran utuh, pecah dan tepung untuk mengkaji perbedaan pertumbuhan dan perkembangan hama T. castaneum pada tiga varietas jagung dalam bentuk yang berbeda. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Hama Tumbuhan, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang pada Bulan Januari hingga Juni 2018. Jagung yang digunakan dalam penelitian adalah tiga varietas jagung dengan bentuk fisik yang berbeda. Penelitian terdiri atas sembilan perlakuan dan empat ulangan. Persiapan penelitian terdiri atas persiapan pakan, sterilisasi pakan, analisis proksimat pakan, analisis fenol pakan, analisis kekerasan biji, dan rearing serangga. Pengamatan pertumbuhan populasi T. castaneum meliputi mortalitas imago yang diinfestasikan, jumlah telur, larva, pupa, dan imago baru. Pengamatan perkembangan T. castaneum meliputi lama praoviposisi, stadium telur, larva, pupa, dan siklus hidup. Data Penelitian dianalisis menggunakan analisis ragam dengan taraf kesalahan 5%. Apabila hasil analisis data menunjukkan hasil yang berbeda nyata, maka dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil pada taraf kesalahan 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan populasi T. castaneum lebih tinggi pada pakan jagung yang telah diolah menjadi tepung dibandingkan pakan dalam bentuk butiran utuh dan pecah. Hal tersebut diduga karena T. castaneum lebih tertarik pada pakan yang berbentuk tepung dibandingkan pakan dalam bentuk butiran utuh atau pecah. T. castaneum hanya menyerang biji utuh dari luar seperti bagian lembaga pada biji jagung dikarenakan T. castaneum tidak memiliki mandibula yang kuat untuk melubangi biji jagung. Perkembangan T. castaneum lebih cepat pada tepung jagung putih dibandingkan pakan lain. Hal tersebut diduga karena kandungan nutrisi terutama karbohidrat dan kadar air pada jagung putih sesuai untuk perkembangan T. castaneum.