Daftar Isi:
  • Produsen beras kemasan Kelompok Tani (Poktan) “Tunas Baru III” merupakan kelompok tani yang mampu mengelola usahatani padi menjadi berkembang dengan dihasilkannya produk beras kemasan cap “Burung Hantu”. Melalui program Corporative Farming, petani akan diuntungkan dengan berbagai pihak steakholder yang terlibat seperti pemerintah dan swasta. Beras menjadi salah satu komoditas yang dikembangkan karena menjadi komoditas unggulan di Desa Kerjen. Selain itu, beras merupakan pangan pokok yang cukup dominan dikalangan masyarakat. Perilaku makanan pokok sehari – hari seperti beras, dilandasi oleh kebiasaan makan (food habit), kebiasaan inilah yang menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih beras, terutama dari segi mutu, cita rasa, kandungan gizi, aspek kesehatan, dan harga. Beras kini tidak hanya tersedia dalam bentuk curah namun berbagai jenis beras dengan kemasan bermerk telah banyak diminati oleh konsumen. Adanya pertimbangan konsumen dalam mengambil keputusan pembelian terhadap suatu produk tertentu juga dipegaruhi oleh sikap individu itu sendiri dan orang lain sebagai kelompok referensi. Tujuan dari penelitian ini (1) menganalisis atribut – atribut yang dipertimbangkan konsumen dalam melakukan keputusan pembelian terhadap beras kemasan, (2) menganalisis hubungan sikap dan perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian beras kemasan cap “Burung Hantu”. Alat analisis yang digunakan untuk menganalisis atribut yaitu uji Cochran Q Test, sedangkan untuk analisis sikap menggunakan Model Sikap Multiciri Fishbien dan Theory of reasoned action digunakan untuk menganalisis maksud perilaku konsumen. Hasil penelitian ini adalah bahwa dari 12 atribut yaitu desain, kemasan, merek, gambar logo, warna beras, bentuk bulir beras, daya tahan beras, aroma beras, dan harga beras, layanan pembelian, ketersediaan beras, dan varietas beras, dan varietas beras hanya 7 atribut yang lolos uji Cochran Q Test. Atribut tersebut yaitu kemasan, merek, warna beras, bentuk bulir beras, daya tahan beras, aroma beras, dan harga beras yang dipertimbangkan oleh konsumen sebagai dasar untuk menentukan sikap terhadap produk beras cap “Burung Hantu”. Hasil analisis sikap menunjukkan rata – rata konsumen mempunyai sikap positif terhadap produk beras kemasan cap “Burung Hantu” dan maksud perilaku terhadap produk yaitu “Bermaksud untuk membeli”. Ada juga konsumen yang mempunyai sikap positif namun maksud dari perilakunya ragu-ragu, sehingga dapat disimpulkan dengan sikap positif tidak selalu diikuti dengan maksud untuk membeli. Untuk produsen beras kemasan cap “Burung Hantu” diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan mempertahankan atribut yang menjadi dipertimbangan konsumen. Serta untuk penelitian selanjutnya dapat mengkaji lebih dalam mengenai perilaku konsumen terhadap beras cap “Burung Hantu”.