Uji Daya Hasil Galur Buncis Polong Ungu (Phaseolus Vulgaris L) Generasi F6 pada Dataran Rendah

Main Author: Cholifah, Ayu
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/131827/1/Ayu_Cholifah_%28125040201111224%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/131827/
Daftar Isi:
  • Buncis memiliki kandungan karbohidrat kompleks, dan kebutuhan makanan sehari hari lainnya seperti vitamin (folat) dan mineral (Cu, Ca, Fe, Mg, Mn dan Zn) (Miklas et al., 2006). Kandungan Gum dan Pektin dalam buncis dapat menurunkan kadar gula darah sedangkan lignin dapat mencegah kangker usus besar dan kangker payudara (Cahyono, 2003). Dari data Badan Pusat Statistik Republik Indonesia produksi buncis pada tahun 2013 sebesar 327.378 ton (Anonymous1, 2015). Upaya peningkatan produktivitas buncis dilakukan dengan perakitan varietas unggul melaui program pemuliaan tanaman. Buncis ungu salah satu hasil dari program pemuliaan tanaman. Perbaikan sifat daya hasil tinggi dan kandungan gizi pada polong buncis. Kandungan gizi buncis berpolong ungu yaitu anthosianin.Seleksi yang digunakan untuk mendapatkan varietas buncis ungu yang memiliki daya hasil tinggi yaitu menggunkan seleksi pedigree. Hasil seleksi saat ini mencapai pada populasi keturunan F5 dengan tiga galur terpilih yaitu PQ x GK-1-12-29, GI x PQ-12-2-18, GI x PQ-35-11-23. Salah satu factor penentu keberhasilan pada budidaya buncis adalah penggunaan varietas unggul yang beradaptasi baik pada lingkungan tumbuhnya. Dari tiga galur dilakukan pengujian daya hasil dan adaptasi lingkungan yang berfungsi untuk melihat galur – galur yang memiliki potensi hasil yang tinggi. Pengujian adaptasi lingkungan dapat dilakukan pada berbagai dataran diantaranya dataran tinggi, medium, dan rendah. Potensi hasil tanaman buncis yang optimum rata–rata didapatkan pada dataran tinggi dan dataran medium, sehingga diperlukan pengujian penanaman di dataran rendah. Kegiatan dalam penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan satu atau lebih galur buncis polong ungu yang memiliki produksi tinggi pada dataran rendah. Penelitian dilakukan di lahan Kelurahan Kromengan, Kecamatan Jatikerto, Kota Malang pada bulan Januari sampai dengan Mei 2016. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini ialah 3 galur buncis generasi F6 (PQ x GK-1-12-29, GI x PQ-12-2-18, GI x PQ-35-11-23) ,3 tetua dari galur – galur buncis generasi F6 (PQ, GI, GK), dan varietas LEBAT-3 sebagai faktor pembanding. Penelitian dilakukan menggunkan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan tiga ulangan. Setiap satuan percobaan akan ditanam 30 tanaman,dengan jumlah tanaman sampel sebanyak 5. Karakter kuantitatif yang diamati meliputi umur berbunga, umur awal panen , jumlah cluster per tanaman, jumlah polong per cluster, jumlah polong per tanaman, panjang polong, diameter polong, bobot polong segar per tanaman. Karakter kualitatif yang diamati meliputi warna dasar polong, bentuk polong, tekstur permukaan polong, warna utama biji. Pada karakter kualitatif data akan disajikan dalam deskripsi dan skoring. Karakter kuantitaif akan dilakukan analisa menggunakan analisis ragam untuk RAK, apabila hasilnya nyata akan dilanjutkan pada uji BNJ taraf 5 %. Hasil menunjukkan bahwa Galur GI X PQ 12-2-18 dan GI X PQ 35-11-23 memiliki bobot polong per tanaman sama dengan varietas pembanding sedangkan Galur PQXGK 1-12-29 memiliki bobot yang lebih rendah daripada varietas pembanding. Dapat disimpulkan bahwa pada populasi F6 telah seragam pada karakter kuantitatif maupun karakter kualitatif sehingga seleksi pada galur F6 sudah tidak efektif untuk dilakukan. Galur GI X PQ 35-11-23, GI X PQ 12-2-18 ialah galur yang berpotensi dikembangkan untuk dijadikan sebagai varietas unggul baru karena memiliki daya hasil yang tinggi didataran rendah dan warna polong ungu yang seragam