Analisis Daya Saing Ekspor Karet Alam Indonesia
Main Author: | NurRachmawati, Aminovita |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/131820/1/SKRIPSI.pdf http://repository.ub.ac.id/131820/ |
Daftar Isi:
- Perdagangan internasional telah meningkatkan hubungan antar negara dalam bidang ekonomi. Suatu negara harus memiliki daya saing untuk dapat tetap eksis dalam perdagangan internasional. Peningkatan kuantitas dan kualitas barang ekspor merupakan salah satu cara dalam meningkatkan daya saing. Karet alam termasuk ke dalam komoditas sub sektor perkebunan yang diperdagangkan di pasar internasional. Tujuan dari penelitian ini yaitu, 1) mengetahui perkembangan luas lahan, produksi, produktivitas, konsumsi, ekspor, dan impor karet alam Indonesia; 2) mengetahui daya saing karet alam Indonesia dibandingkan negara pesaing; 3) mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi daya saing karet alam Indonesia. Metode yang digunakan untuk menganalisis daya saing menggunakan Nominal Protection Coefficient (NPC) dan Revealed Comparative Advantage (RCA). Analisis yang digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi daya saing karet alam Indonesia menggunakan metode regresi. Data-data yang diperoleh berupa data time series selama kurun waktu 20 tahun yaitu tahun 1994-2013. Hasil analisis perkembangan luas lahan, produksi, produktivitas, konsumsi, ekspor, dan impor karet alam menunjukkan tren berfluktuasi cenderung meningkat. Luas lahan sebesar 0,14%, produksi sebesar 4,16%, produktivitas sebesar 2,44%, konsumsi sebesar 6,40%, volume ekspor sebesar 4,30%, nilai ekspor sebesar 15,66%, volume impor sebesar 26,40%, dan nilai impor sebesar 33,30%. Nilai NPC karet alam sebesar 1,01 menunjukkan bahwa karet alam Indonesia mendapatkan proteksi. Indonesia menempati posisi kedua dengan rata-rata nilai RCA sebesar 28,51. Posisi pertama ditempati oleh negara Thailand dengan rata-rata nilai RCA sebesar 31,42 dan Malaysia menempati posisi ketiga dengan nilai rata-rata nilai RCA sebesar 10,70. Hal ini menunjukkan bahwa ketiga negara yang diteliti mempunyai daya saing terhadap karet alam di pasar dunia. Hasil analisis faktor-faktor yang mempengaruhi daya saing karet alam (RCA) Indonesia menunjukkan bahwa produksi karet alam dan volume ekspor karet alam bersama-sama mempengaruhi daya saing karet alam (RCA) sebesar 45,99%. Produksi karet alam dan volume ekspor karet alam secara parsial berpengaruh positif terhadap daya saing karet alam (RCA) Indonesia. Sedangkan, konsumsi karet alam, NPC, dan kurs berpengaruh negatif terhadap daya saing karet alam (RCA) dalam jangka panjang. Perlunya kerjasama yang lebih erat antara pemerintah, Balai Penelitian Karet, dan pelaku usaha perkebunan dalam usaha meningkatkan kuantitas dan kualitas karet alam. Peningkatan kuantitas dapat dilakukan melalui peningkatan produktivitas dan penggunaan klon-klon unggul yang direkomendasikan. Peningkatan kualitas dilakukan dengan pembinaan pada petani karet mengenai kegiatan pasca panen. Kualitas karet alam harus sesuai dengan Standard Indonesian Rubber (SIR) sehingga mutunya akan terjamin.