Daftar Isi:
  • Perkebunan adalah salah satu komoditi pertanian yang ikut berkontribusi dalam pendapatan negara. Dengan meningkatnya peran subsektor perkebunan terhadap terhadap perekonomian nasional, diharapkan dapat memperkokoh pembangunan perkebunan secara menyeluruh (Ditjen Perkebunan, 2015). Menurut Dewan Kerajinan Indonesia (DEKRANAS), Indonesia memiliki potensi yang besar di bidang kerajinan tangan, sebab hampir semua daerah di Indonesia memiliki produk ungulan kerajinan tangan. Salah satu jenis kerajinan tangan yang berpotensi ekspor yaitu kerajinan anyaman (Dekranas,2014). Mendong adalah bahan baku utama dari kerajinan anyaman mendong. Luas lahan produksi mendong di Jawa Timur dalam beberapa tahun ini mengalami penurunan, hal tersebut dapat dijelaskan bahwa luas lahan mendong pada tahun 2008 sebesar 669 Ha, tahun 2009 sebesar 624 Ha, tahun 2010 sebesar 618 Ha, tahun 2011 sebesar 515 Ha dan pada tahun 2012 sebesar 469 Ha (Dinas Perkebunan Jawa Timur,2014). Tingkat produksi mendong yang tidak stabil hal tersebut dapat dijelaskan pada tahun 2008 produksi mendong yaitu 3.115 ton/tahun, kemudian pada tahun 2009 mengalami peningkatan sebasar 3.817 ton/tahun dan pada tahun 2010 mengalami peningkatan lagi yaitu sebesar 4.572 ton/tahun. Kemudian penurunan terjadi kembali pada tahun 2011 dan 2012 yaitu pada tahun 2011 sebesar 2.499 ton/taun sedangkan pada tahun 2012 produksi mendong sebesar 2.003 ton/tahun (Dinas Perkebunan Jawa Timur, 2014). Dengan adanya penurunan luas lahan dan produksivitas yang rendah menyebabkan kemajuan industri berbahan dasar mendong saat ini mengalami ancaman penurunan produktivitas yaitu karena adanya industri lain yang berbahan baku sintetis yang diminati oleh masyarakat. Melihat fenomena di atas, maka diperlukan penelitian untuk menemukan faktor – faktor yang mempengaruhi produksi mendong agar mendapatkan produksi yang maksimal. Penelitian ini penting untuk dilakukan karena tanaman mendong ini adalah tanamanan potensial untuk lebih dikembangkan. Tujuan penelitian ini yaitu (1) Menganalisis faktor – faktor yang mempengaruhi produksi mendong. (2) Tingkat efisiensi penggunaan faktor produksi mendong (3) Menganalisis pendapatan usaha tani mendong di daerah penelitian. Penelitian ini termasuk pada metode penelitian survey dengan menggunakan teknik penentuan sampel yaitu purposive sampling yang mana pengambilan responden berada pada Desa Blayu dan random sampling yang mana responden yang dipilih adalah petani mendong yang usahataninya berada di Desa Blayu, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis fungsi cobbdouglas yaitu suatu fungsi dan persamaan yang melibatkan dua atau lebih variabel dan analisis pendapatan. Analisis yang digunakan meliputi analisis biaya, penerimaan, pendapatan dan menganalisis faktor benih, pupuk, pestisida, tenaga kerja dan lahan terhadap produksi mendong dan mengukur besarnya pengaruh masing – masing tersebut terhadap produksi. Berdasarkan pada pengujian model regresi cobb-douglass diperoleh hasil R 2 sebesar 0,935 artinya bahwa 93,5% variabel produksi usahatani dipengaruhi oleh variabel bebasnya. Kemudian penghitungan analisis model regresi cobbdouglass dapat diketahui pengaruh secara simultan tiap variabel bebas dan memperoleh nilai F hitung sebesar 77,959 model analisis regresi adalah signifikan. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial variabel bebas (Benih(X1), Pupuk (X2), Pestisida (X3), Tenaga kerja (X4), dan Luas Lahan (X5)) terhadap produksi usahatani dilakukan dengan uji t. Berdasarkan pada hasil uji t didapatkan bahwa variabel tenaga kerja mempunyai nilai t hitung yang paling besar yaitu 2,688. Sehingga variabel tenaga kerja mempunyai pengaruh yang paling kuat dibandingkan dengan variabel yang lainnya. Dalam perhitungan uji restriksi bahwa terjadi return to scale usahatani mendong dan diperoleh nilai return to scale pada usahatani mendong di daerah penelitian sebesar 1,49 dimana produksi lebih besar dari 1 yang berarti kondisi usahatani mendong di daerah penelitian berada pada kondisi increasing return to scale. Berdasarkan pada pengujian tingkat efisiensi penggunaan faktor produksi pada usahatani mendong didapatkan beberapa faktor yang berdasarkan hasil analisis cobb-douglas mempengaruhi secara nyata terhadap produktivitas usahatani mendong yaitu pupuk, pestisida, tenaga kerja dan luas lahan. Berdasarkan hasil analisis diketahui nilai NPM/Px pupuk adalah 8,019 yang berarti lebih dari satu sehingga pengalokasian pupuk tidak efisien. Pestisida adalah 0,756 dimana dapat diketahui bahwa penggunaan pestisida belum efisien. Kemudian pada tenaga kerja yaitu 4,68 dimana diketahui pengunaan tenaga kerja tidak efisien dan luas lahan adalah sebesar 0,673 dimana pengunaan luas lahan juga belum efisien pada produksi mendong ini. Kemudian perlu ada penambahan apabila NPMx/Px > 1 dan perlu pengurangan apabila NPMx/Px < 1. Berdasarkan analisis pendapatan usahatani mendong pada daerah penelitian petani responden dapat diketahui biaya total yang harus dikeluarkan oleh petani responden sebesar Rp.17.384.362.00 per ha tiap musim tanam dan penerimaan yang diterima oleh petani responden sebesar Rp.44.505.245,00 per ha tiap musim tanam. Oleh karena itu analisis pendapatan yang diterima oleh petani mendong sebesar Rp.27.431.883,00 setiap satu kali musim tanam per hektarnya. Sehingga usahatani mendong dapat dikatakan menguntungkan.