Daftar Isi:
  • Tebu (Saccharumo fficinarum L.) merupakan bahan baku industri gula yang merupakan komoditas unggulan dan dibudidayakan di Indonesia. Gula merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi masyarakat Indonesia yang selalu meningkat dari tahun ketahun yang diiringi dengan bertambahnya jumlah penduduk. Peningkatan konsumsi ini tidak dapat dipenuhi dari produksi gula. Rendahnya produktifitas dikarenakan permasalahan dari segi budidaya tebu, yaitu penyiapan bibit. Teknik pembibitan tebu yang membutuhkan waktu singkat dibutuhkan dalam industry gula. Salah satu faktor yang ikut menentukan keberhasilan penanaman adalah ketersediaan bibit berkualitas. Salah satu bibit yang sering digunakan untuk produksi tebu adalah bibit metode bud chip. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap hasil pembibitan teknik bud chip adalah media tanam. Pemanfaatan limbah pabrik gula bisa menjadi alternative media tanam. Limbah yang dihasilkan pabrik gula sangat melimpah dan pemanfaatannya yang belum optimal menjadikan masalah tersendiri bagi Pabrik Gula. Limbah Pabrik Gula yang dimanfaatkan adalah blotong dan abu ketel. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan perlakuan berbagai media tanam terhadap pertumbuhan pembibitan bud chip tiga varietas tebu serta mengetahui perlakuan kombinasi terbaik terhadap pertumbuhan pembibitan bud chip tebu. Hipotesis yang diambil dalam penelitian ini ialah terjadi interaksi antara perlakuan berbagai media tanam terhadap tiga pembibitan budchip tiga varietas tebu Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, terletak di desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang. Penelitian dilakukan di lahan dengan menggunakan polibag. Dengan jenis tanah Alfisol yang terletak pada ketinggian 303 mdpl dengan suhu sekitar 21-33 oC. Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah cangkul, meteran, jangka sorong, parang, penggaris, gembor, kamera digital, oven, HWT (Hot Water Treatment), mesin bor Prototype, polybag 10 cm x 20 cm, LAM (Leaf Area Meter) dan alat tulis-menulis. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah komposisi jenis media tanah, kompos blotong dan abu ketel, bibit Bud chip yang diambil adalah bibit batang muda tanaman tebu, ZPT (Zat Pengatur Tumbuh) Atonix. Rancangan yang digunakan ialah Rancangan Faktorial disusun secara acak kelompok dengan 2 faktor. Faktor 1 meliputi varietas. Varietas VMC 76-16, Varietas PSJT 941 dan Varietas Bululawang. Faktor ke 2 meliputi media tanam tanah 100% (control), Tanah 50% + Kompos Blotong 25% + Abu Ketel 25%, Tanah 25% + Kompos Blotong 50% + Abu Ketel 25%, Tanah 25% + Kompos Blotong 25% + Abu Ketel 50%. Pengamatan dilakukan dengan metode destruktif dan non destruktif. Parameter yang digunakan pada pengmatan destruktif adalah panjang akar, bobot basah akar, bobot kering akar, total luas daun, bobot basah tanaman dan bobot kering tanaman. Parameter yang digunakan pada pengamatan non desruktif adalah tinggi tanaman, jumlah daun dan diameter batang. Data pengamatan yang diperoleh dianalis menggunakan analisis ragam (uji F) pada taraf 5%. Apabila terdapat pengaruh nyata (F hitung > F tabel 5%), maka akan dilanjutkan dengan uji BNJ pada taraf 5% untuk melihat perbedaan diantara perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada media tanam Tanah 12,5% + Kompos Blotong 75% + Abu Ketel 12,5% dan Varietas VMC 76-16 pada parameter tinggi tanaman pada umur 45 dan 60 hst memiliki nilai yang tinggi. Pada varietas Bululawang dan media tanam Tanah 100% pada parameter panjang akar pada umur 60, 75 dan 90 hst memiliki nilai yang tinggi.Varietas VMC dengan media tanam Tanah 12,5% + Kompos Blotong75% + Abu Ketel12,5% menunjukkan pertumbuhan paling baikpada parameter pengamatan tinggi tanaman dan panjang akar.Varietas VMC 76-16 menghasilkan peningkatan pada semua parameter disbanding dengan varietas PSJT 941 dan Bululawang. Media tanam Tanah 12,5% + Kompos Blotong 75% + Abu Ketel 12,5% mampu meningkatkan tinggi tanaman, diameter batang, berat basah tanaman, berat basah akar, dan berat kering akar. Akan tetapi tidak berpengaruh nyata pada parameter jumlah daun, luas daun, panjang akar, dan berat kering tanaman.