Pengaruh Penggunaan Mulsa Plastik Hitam Perak dengan Berbagai Bentuk dan Tinggi Bedengan pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kubis Bunga (Brassica oleraceae var botrytis L.)
Main Author: | Muslim, Muhammad |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/131789/1/COVER%2CLEMBAR_PENGESAHAN%2CPERNYATAAN.pdf http://repository.ub.ac.id/131789/2/BAB_1-5.pdf http://repository.ub.ac.id/131789/2/RINGKASAN_semhas_dan_daftar_isi_revisi_kompre.pdf http://repository.ub.ac.id/131789/ |
Daftar Isi:
- Kol bunga (Brassica oleraceae var botrytis L.) adalah salah satu tanaman sayur yang banyak di budidayakan di Indonesia. Tanaman kol bunga merupakan tanaman semusim dengan umur panen yang cukup singkat sekitar 2 sampai 3 bulan. Kol bunga memiliki kandungan gizi yang baik untuk tubuh, kandungan gizi pada kol bunga antara lain tinggi vitamin C, sumber serat yang baik, kalsium, dan zat besi (Drost dan Jhonson, 2005). Produksi kol bunga di Indonesia sejak tahun 2010 sampai 2014 cenderung mengalami kenaikan setiap tahunnya kecuali dari tahun 2013-2104 yang mengalami penurunan. Produksi kol bunga dari tahun 2010 sampai 2014 ialah 101.205 ton, 113.491 ton, 135.837 ton, 151.288 ton, 136.514 ton (BPS, 2015). Peningkatan produksi kol bunga mengindikasikan bahwa permintaan kol bunga juga meningkat setiap tahunnya, sehingga diperlukan suatu upaya untuk meningkatkan produktivitas kol bunga. Peningkatan produksi kol bunga diharapkan dapat memenuhi kebutuhan kol bunga secara nasional. Peningkatan produksi kol bunga dapat dilakukan dengan modifikasi lingkungan agar sesuai dengan lingkungan yang dibutuhkan oleh kol bunga untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Pada musim hujan penerimaan cahaya matahari kurang dari 12 jam dan intensitas cahaya matahari juga berkurang akibat tertutup oleh awan sehingga kebutuhan tanaman terhadap cahaya matahari berkurang sehingga diperlukan suatu inovasi yang dapat meningkatkan penangkapan cahaya matahari oleh tanaman dengan penggunaan mulsa. Mulsa plastik hitam perak merupakan salah satu jenis mulsa anorganik yang memiliki kelebihan dapat lebih banyak memantulkan cahaya matahari sehingga penangkapan cahaya matahari hasil pantulan dari mulsa plastik hitam perak dapat lebih banyak diserap dan dimanfaatkan oleh tanaman. Mulsa plastik hitam perak yang dapat memantulkan cahaya matahari membutuhkan sudut pemantulan cahaya matahari yang tepat untuk meningkatkan pantulan cahaya matahari yang dipantulkan. Macam-macam bentuk bedengan akan mempengaruhi bentuk mulsa pada lahan, sehingga sudut pantulan dari bentuk yang berbeda akan menghasilkan pantulan cahaya matahari yang berbeda. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Februari 2016 sampai Maret 2016. Penelitian dilaksanakan di kecamatan Turen Kabupaten Malang. Alat yang digunakan pada penelitian meliputi cangkul, sabit, sprayer, penggaris, kamera, timbangan digital, oven, dan LAM, sedangkan bahan yang digunakan dalam penelitian meliputi bahan tanam berupa benih kol bunga yang dibibitkan, pupuk urea, KCl, SP36, dan pestisida yang disesuaikan serangan dan jenis hama yang menyerang. Penelitian terdiri dari dua faktor yaitu penggunaan mulsa pada bentuk bedengan dan tinggi bedengan yang dikombinasikan. Kombinasi perlakuan antara lain: bentuk cembung tinggi 30 cm tanpa mulsa, bentuk cembung tinggi 40 cm tanpa mulsa, bentuk datar tinggi 30 cm tanpa mulsa, bentuk datar tinggi 40 cm tanpa mulsa, bentuk cembung tinggi 30 cm dengan mulsa, bentuk cembung tinggi 40 cm dengan mulsa, bentuk datar tinggi 30 cm dengan mulsa, bentuk datar tinggi 40 cm dengan mulsa. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok sederhana (RAK). Parameter pengamatan meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, diameter bunga, berat segar konsumsi, dan berat kering total tanaman. Data pengamatan yang telah diperoleh dianalisis ragam (uji F) pada taraf 5%. Apabila terdapat beda nyata (F hitung> F table 5%), maka akan dilanjutkan dengan uji lanjutan Beda Nyata Terkecil (BNT) dengan taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan penggunaan mulsa plastik hitam perak dengan bentuk datar lebih baik dari pada perlakuan yang lain pada pengamatan tinggi tanaman 2 sampai 6 minggu setelah tanam, berat segar konsumsi. Dan berat kering total, sedangkan pada pengamatan diameter bunga perlakuan pemakaian mulsa bentuk cembung ketinggian 40 cm lebih baik dari pada perlakuan yang lain. Pada pengamatan Berat basah total tanaman diketahui perlakuan mulsa dengan berbagai bentuk dan ketinggian bedengan tidak menunjukkan hasil yang nyata.