Potensi Yeast Termotoleran Dari Kulit Buah Pisang Sebagai Biokontrol Patogen Colletotrichum Musae Penyebab Penyakit Antraknosa Pada Buah Pisang

Main Author: MaratusSholikhah, Dewi
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/131774/1/%28SKRIPSI%29_DEWI_MARATUS_SHOLIKHAH_125040200111039.pdf
http://repository.ub.ac.id/131774/
ctrlnum 131774
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.ub.ac.id/131774/</relation><title>Potensi Yeast Termotoleran Dari Kulit Buah&#xD; Pisang Sebagai Biokontrol Patogen Colletotrichum&#xD; Musae Penyebab Penyakit Antraknosa Pada Buah&#xD; Pisang</title><creator>MaratusSholikhah, Dewi</creator><subject>632 Plant injuries, diseases, pests</subject><description>Buah pisang merupakan salah satu buah yang banyak diminati masyarakat, namun terdapat hambatan yang dapat menurunkan minat konsumen. Hambatan tersebut adalah penyakit antraknosa yang dapat menurunkan kualitas buah. Sejauh ini belum banyak pengendalian yang digunakan untuk mengendalikan penyakit antaknosa pada buah pisang. Sebagai alternatif pengendalian hayati, digunakan yeast yang diisolasi dari kulit buah pisang memiliki sifat termotoleran. Yeast termotoleran diperoleh dari kulit pisang ambon dan pisang kepok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman yeast dalam kulit pisang ambon dan pisang kepok pada suhu 40o C dan mengkaji potensi yeast hasil isolasi dari kulit pisang tersebut dalam mengendalikan penyakit antraknosa pada buah pisang secara in vitro dan in vivo. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Mikologi Jurusan Hama Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya dan dilaksanakan pada bulan Januari-Juni 2016. Metode yang digunakan ialah metode eksplorasi dan eksperimental. Metode eksplorasi dilaksanakan dengan mengisolasi yeast termotoleran dari kulit pisang ambon dan kepok dengan suhu 40o C selama 90 menit. Yeast yang diperoleh selanjutnya diuji antgonis secara in vitro dengan perhitungan tingkat hambatan relatif dan metode slide culture. Selanjutnya diuji secara in vivo pada pisang ambon dan kepok untuk dihitung persentase kejadian penyakit dan masa inkubasi patogen. Yeast yang diperoleh dari hasil isolasi menggunakan perlakuan suhu 40o C sebanyak 3 jenis. Dari pisang kepok diperoleh 2 isolat yaitu; Pichia sp. dan Metschnikowia sp., sedangkan dari pisang ambon diperoleh 1 isolat yaitu Candida sp. Nilai H&#x2019; menunjukkan nilai keragaman yeast pada buah pisang kepok lebih beragam dibanding buah piang ambon. Hasil uji antagonis secara in vitro menggunakan perhitungan tingkat hambatan relative tidak menunjukkan adanya hambatan dari yeast hasil isolasi. Dari hasil pengujian menggunakan metode slide culture menunjukkan Pichia sp. dan Metschnikowia sp. menunjukkan adanya sifat antagonis. Hasil uji antagonis secara in vivo menunjukkan bahwa: perlakuan yeast, kombinasi yeast dan varietas pisang tidak berpengaruh terhadap masa inkubasi dan tingkat kejadian penyakit. perlakuan varietas berpengaruh terhadap masa inkubasi dan tingkat kejadian penyakit. Pisang kepok memiliki tingkat kejadian penyakit dan masa inkubasi patogen lebih baik dari pisang ambon.</description><date>2016-08-31</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/131774/1/%28SKRIPSI%29_DEWI_MARATUS_SHOLIKHAH_125040200111039.pdf</identifier><identifier> MaratusSholikhah, Dewi (2016) Potensi Yeast Termotoleran Dari Kulit Buah Pisang Sebagai Biokontrol Patogen Colletotrichum Musae Penyebab Penyakit Antraknosa Pada Buah Pisang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya. </identifier><relation>SKR/FP/2016/767/051609571</relation><recordID>131774</recordID></dc>
language eng
format Thesis:Thesis
Thesis
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
Book:Book
Book
author MaratusSholikhah, Dewi
title Potensi Yeast Termotoleran Dari Kulit Buah Pisang Sebagai Biokontrol Patogen Colletotrichum Musae Penyebab Penyakit Antraknosa Pada Buah Pisang
publishDate 2016
isbn 1250402001110
topic 632 Plant injuries
diseases
pests
url http://repository.ub.ac.id/131774/1/%28SKRIPSI%29_DEWI_MARATUS_SHOLIKHAH_125040200111039.pdf
http://repository.ub.ac.id/131774/
contents Buah pisang merupakan salah satu buah yang banyak diminati masyarakat, namun terdapat hambatan yang dapat menurunkan minat konsumen. Hambatan tersebut adalah penyakit antraknosa yang dapat menurunkan kualitas buah. Sejauh ini belum banyak pengendalian yang digunakan untuk mengendalikan penyakit antaknosa pada buah pisang. Sebagai alternatif pengendalian hayati, digunakan yeast yang diisolasi dari kulit buah pisang memiliki sifat termotoleran. Yeast termotoleran diperoleh dari kulit pisang ambon dan pisang kepok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman yeast dalam kulit pisang ambon dan pisang kepok pada suhu 40o C dan mengkaji potensi yeast hasil isolasi dari kulit pisang tersebut dalam mengendalikan penyakit antraknosa pada buah pisang secara in vitro dan in vivo. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Mikologi Jurusan Hama Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya dan dilaksanakan pada bulan Januari-Juni 2016. Metode yang digunakan ialah metode eksplorasi dan eksperimental. Metode eksplorasi dilaksanakan dengan mengisolasi yeast termotoleran dari kulit pisang ambon dan kepok dengan suhu 40o C selama 90 menit. Yeast yang diperoleh selanjutnya diuji antgonis secara in vitro dengan perhitungan tingkat hambatan relatif dan metode slide culture. Selanjutnya diuji secara in vivo pada pisang ambon dan kepok untuk dihitung persentase kejadian penyakit dan masa inkubasi patogen. Yeast yang diperoleh dari hasil isolasi menggunakan perlakuan suhu 40o C sebanyak 3 jenis. Dari pisang kepok diperoleh 2 isolat yaitu; Pichia sp. dan Metschnikowia sp., sedangkan dari pisang ambon diperoleh 1 isolat yaitu Candida sp. Nilai H’ menunjukkan nilai keragaman yeast pada buah pisang kepok lebih beragam dibanding buah piang ambon. Hasil uji antagonis secara in vitro menggunakan perhitungan tingkat hambatan relative tidak menunjukkan adanya hambatan dari yeast hasil isolasi. Dari hasil pengujian menggunakan metode slide culture menunjukkan Pichia sp. dan Metschnikowia sp. menunjukkan adanya sifat antagonis. Hasil uji antagonis secara in vivo menunjukkan bahwa: perlakuan yeast, kombinasi yeast dan varietas pisang tidak berpengaruh terhadap masa inkubasi dan tingkat kejadian penyakit. perlakuan varietas berpengaruh terhadap masa inkubasi dan tingkat kejadian penyakit. Pisang kepok memiliki tingkat kejadian penyakit dan masa inkubasi patogen lebih baik dari pisang ambon.
id IOS4666.131774
institution Universitas Brawijaya
affiliation mill.onesearch.id
fkp2tn.onesearch.id
institution_id 30
institution_type library:university
library
library Perpustakaan Universitas Brawijaya
library_id 480
collection Repository Universitas Brawijaya
repository_id 4666
subject_area Indonesian Language Collection/Kumpulan Karya Umum dalam Bahasa Indonesia*
city MALANG
province JAWA TIMUR
shared_to_ipusnas_str 1
repoId IOS4666
first_indexed 2021-10-25T02:06:08Z
last_indexed 2021-10-28T07:20:59Z
recordtype dc
_version_ 1751454927550414848
score 17.538404