Strategi Pengembangan Usaha Pada Industri Makanan Jenang Jubung Skala Kecil Menengah (Studi Kasus di UMKM Kecamatan Gresik, Kabupaten Gresik)
Daftar Isi:
- Industri Jenang Jubung merupakan suatu usaha di sektor pertanian dengan skala kecil dan menengah dikemas dalam bentuk usaha makanan yang tumbuh dan berkembang di kecamatan Gresik, Kabupaten Gresik. Dalam jangka panjang, usaha Jenang Jubung mempunyai tujuan menjadikan lebih besar baik dalam jumlah produksi serta penyerapan tenaga kerja dan menjadikan makanan oleh-oleh ini lebih dikenal serta digemari oleh konsumen pecinta kuliner khususnya makanan tradisional di Indonesia. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu strategi yang dapat meningkatkan keunggulan kompetitif maupun komparatif dalam menghadapi persaingan dan mampu memasuki pasar yang lebih luas serta diperlukan pengkajian mengenai “Strategi Pengembangan Usaha Pada Industri Makanan Jenang Jubung Skala Kecil Menengah”. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk : (1) Menganalisis kondisi lingkungan internal dan external pada usaha industri Jenang Jubung di Kabupaten Gresik, (2) Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan usaha industri Jenang Jubung, (3) Menganalisis rumusan startegi yang cocok diterapkan untuk pengembangan usaha industri Jenang Jubung. Analisis yang digunakan adalah Analisis IFE (Internal Factor Evaluation), Analisis EFE (External Factors Evaluation), Analisis Matriks IE (Internal-External), Analisis Matriks Grand Strategy, Analisis Matriks SWOT, Analisis Matriks QSPM (Quantitative Strategy Planning Matrix) dan hasil yang diperoleh adalah : 1. Berdasarkan hasil analisis lingkungan internal melalui pendekatan, maka terdapat beberapa kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh UMKM Jenang Jubung di Kecamatan Gresik, Kabupaten Gresik. Adapun kekuatan yang dimiliki yaitu (a) Tersedianya bahan baku yang mencukupi, (b) Adanya ijin usaha, (c) Memiliki sertifikat produk, (d) Harga produk yang relatif terjangkau dan (e) Sarana dan prasarana yang memadai. Sedangkan hal yang menjadi kelemahan adalah (a) Struktur organisasi yang kurang baik, (b) Ketahanan produk, (c) Lokasi produksi dan pemasaran kurang strategis, (d) Distribusi pemasaran kecil dan (e) Administrasi belum tercatat dengan baik. Berdasarkan hasil analisis lingkungan eksternal terdapat peluang bagi perusahaan yaitu (a) Membukanya lapangan pekerjaan baru, (b) Citra makanan tradisional semakin populer, (c) Ketersediaan tenaga kerja melimpah, (d) Perekonomian yang stabil dan (e) Lokasi wisata ziarah dan bisnis. Sedangkan yang menjadi ancaman adalah (a) Adanya produk pesaing, (b) Persaingan antar kompetitor sejenis, (c) Selera konsumen yang berubah-ubah, (d) Kenaikan harga BBM dan (e) Kenaikan harga bahan baku. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam perkembangan usaha industri UMKM Jenang Jubung diantaranya pada segi kekuatan (Strength) yang paling dominan adalah sarana dan prasaran dengan nilai 0,80 poin, kemudian pada segi kelemahan (Weakness) yang paling dominan adalah ketahanan produk dengan nilai 0,02 poin, lalu pada segi peluang (Opportunity) yang paling domonan adalah citra makanan tradisional dengan nilai 0,80 poin dan pada segi ancaman (Threats) yang paling dominan adalah adanya produk pesaing dengan nilai 0,02 poin. 3. Strategi yang dapat diterapkan oleh UMKM Jenang Jubung di Kecamatan Gresik, Kabupaten Gresik berdasarkan hasil rumusan analisis SWOT dan QSPM terdapat tiga strategi utama yaitu : (a) Melakukan penetrasi pasar dengan membuka otlet baru dengan lokasi yang tidak jauh dari lokasi tempat wisata; (b) Mengoptimalkan penggunan teknologi dalam hal promosi produk dan menyediakan pelayanan delivery order kepada konsumen; (c) Mengembangkan produk agar mampu meningkatkan mutu dan ketahanan baik dari segi kemasan serta isi sehingga produk lebih tahan lama dengan menggunakan bahan alami tidak berbahaya. Saran yang bisa diberikan bagi praktisi adalah (1) Untuk UMKM Jenang Jubung diperlukan kegiatan promosi yang tepat sasaran dalam rangka memperluas jangkauan pasar dan menambah modal usaha, misalnya dengan menjalin kerjasama dengan pemerintah daerah untuk menunjang kegiatan pengembangan. Selain itu perlu adanya peningkatan nilai jual produk dengan cara membuat produk tersebut dapat bertahan lebih lama menggunakan bahan alami yang tidak berbahaya, (2) Untuk pemerintah daerah agar selalu mendukung dan memfasilitasi para pelaku usaha UMKM untuk mengembangkan usahanya dan memberikan pelatihan bisnis usaha agar produktifitas tenaga kerja semakin baik, (3) Penelitian lanjutan mengenai keterkaitan antara kualitas produk dan segmentasi pasar perlu dilakukan untuk meningkatkan nilai tambah dari UMKM Jenang Jubung.