Analisis Media Periklanan Dalam Pembelian Produk Strudel (Studi Kasus pada Outlet Malang Strudel Kota Malang)
Daftar Isi:
- Pengembangan nilai tambah di bidang pertanian merupakan upaya peningkatan pendapatan yang dilakukan seseorang maupun kelompok. Beberapa bentuk pengembangan tersebut dapat dilihat dengan adanya keberagaman oleholeh dari buah apel yang menjadi identik dari kota Malang dengan berbagai macam olahannya. Salah satu oleh-oleh yang terbaru di kota Malang adalah Malang Strudel dengan varian rasa apel manalagi menjadi produk pertamanya. Keberadaan oleh-oleh tersebut menjadi inovasi baru olahan apel yang ada di kota Malang. Manajemen pemasaran memiliki bauran pemasaran (marketing mix) sebagai strategi pemasaran yang sering dikenal dengan sebutan 4P salah satunya adalah promosi. Promosi yang dipakai oleh perusahaan dibutuhkan untuk menarik konsumen dalam membeli produknya. Bagian dari promosi yang digunakan salah satunya adalah periklanan. Media periklanan digunakan menjadi perantara untuk menyampaikan pesan, memaparkan produknya dan menarik perhatian konsumen untuk membeli. Radio, internet, surat kabar, reklame dan yang terbaru dalam bentuk endorse merupakan media yang digunakan oleh Malang Strudel untuk mengenalkan dan memasarkan produknya. Kotler (2005), menyatakan bahwa dalam membuat program periklanan, manajemen pemasaran selalu memulai dengan mengidentifikasi pasar sasaran dan motif pembeli, membuat keputusan utama dalam pembuatan program periklanan kemudian menentukan media apa yang akan dipergunakan. Hal inilah yang menguatkan hubungan antara media iklan dengan keputusan konsumen dalam membeli suatu produk. Promosi menjadi salah satu strategi perusahaan dengan melakukan periklanan untuk mengenalkan produknya. Promosi dikembangkan dalam sebuah perusahaan guna menyampaikan informasi mengenai produknya dan membujuk konsumen agar mau membelinya. Promosi dirasakan konsumen sebagai aspek sosial dan aspek fisik lingkungan yang dapat mempengaruhi respons afektif dan respons kognitif konsumen juga perilaku terbukanya (Peter dan Olson, 2014). Perusahaan berupaya memanfaatkan segala promosi lewat media periklanan untuk mengetahui perilaku konsumen dalam pembelian produk strudel yaitu apakah radio, internet, surat kabar, reklame dan endorse dapat menjadi media yang efektif dan efisien untuk perusahaan atau tidak. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis apa saja yang berpengaruh dari media periklanan dalam pembelian produk strudel dan (2) menganalisis variabel apa yang paling dominan dari media periklanan dalam pembelian produk strudel. Lokasi penelitian di Outlet Malang Strudel Kawi yaitu di Jalan Kawi Atas nomor 43C Malang. Penelitian lapangan dilaksanakan mulai bulan Maret sampai April 2016. Metode penentuan responden pada penelitian ini menggunakan metode non-probability sampling sebagai metode penarikan sampel yang dilakukan ketika unsur-unsur populasi tidak diketahui atau tidak mempunyai peluang yang sama untuk dipilih menjadi sampel (Sekaran, 2003). Metode penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah accidental sampling. Metode analisis pada penelitian ini terdiri dari metode analisis kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan analisis Partial least square (PLS). PLS digunakan untuk pengujian model dan hubungan antar variabel. Data yang sudah didapatkan, kemudian dianalisis dengan bantuan software smartPLS 2.0. Ada beberapa tahapan yang digunakan yaitu merancang model struktural dan model pengukuran, mengkonstruksi diagram jalur, mengkonversi diagram jalur ke sistem persamaan, pendugaan parameter, evaluasi goodness of fit dan terakhir pengujian hipotesis. Hasil penelitian ini diketahui bahwa radio, surat kabar, reklame, dan endorse signifikan terhadap pembelian produk, sedangkan internet tidak signifikan terhadap pembelian produk. Namun, dalam indikator semua variabel adalah positif dan signifikan yaitu menggambarkan bahwa indikator tersebut sesuai dengan medianya masing-masing. Variabel endorse adalah variabel paling dominan terhadap pembelian produk dengan indikator public figure yang memiliki nilai t statistics tertinggi dari semua indikator yang ada. Hal ini menunjukkan dengan adanya public figure pada media endorse memberikan pengaruh terbesar sebagai promosi periklanan perusahaan dalam mendapatkan konsumennya. Keberadaan public figure mempunyai tempat tersendiri bagi konsumen untuk membeli produk strudel.