Daftar Isi:
  • Perubahan iklim saat ini tidak dapat dihindari akibat adanya pemanasan global, yang akan berakibat pada berbagai aspek kehidupan, termasuk sektor pertanian. Perubahan iklim secara global disebabkan karena adanya peningkatan emisi Gas Rumah Kaca akibat dari berbagai aktivitas yang mendorong peningkatan suhu bumi. Adanya perubahan iklim menyebabkan terjadinya perubahan jumlah hujan dan pola hujan yang mengakibatkan pergesaran awal musim tanam dan periode masa tanam. Tidak hanya itu, pengaruh iklim terhadap sektor pertanian antara lain terjadi melalui dampak dari kekeringan atau kebanjiran, suhu tinggi atau rendah, angin yang kencang, dan kelembaban tinggi. Resiko aspek pertanian akibat perubahan iklim juga menyebabkan rendanya hasil usahatani baik secara kuantitas maupun kualitas, serta berakibat pada ketidakstabilan hasil pertanian secara nasional. Dalam mengatasi permasalahan terkait dengan perubahan iklim yang terjadi, maka dilakukan penerapan atau penggunaan benih unggul yang tahan terhadap terjadinya perubahan iklim. Penggunaan benih unggul di Dusun Ketohan termasuk sebuah inovasi pertanian. Hal ini disebabkan, petani di daerah tersebut pada umumnya menggunakan benih lokal dalam melakukan budidaya atau usahatani jagung. Adanya sebuah inovasi maka tentunya terbentuknya respon petani terhadap inovasi tersebut. Respon yang digunakan dalam penelitian ini hanya terkait pada sikap petani dalam penyelenggaraan Program Upaya Khusus Peningkatan Produksi Jagung. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mendeskripsikan penyelenggaraan Program Upaya Khusus Peningkatan Produksi Jagung, mendeskripsikan faktor internal dan faktor eksternal yang mempengaruhi proses adopsi inovasi petani terhadap program, menganalisis respon petani terhadap penyelenggaraan program, menganalisis faktor internal dan faktor eksternal terhadap pembentukan respon petani, serta menganalisis keberhasilan penyelenggaraan Program Upaya Khusus Peningkatan Produksi Jagung di Dusun Ketohan. Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini dipilih secara purposive atau disengaja yaitu di Dusun Ketohan yang terletak di Desa Kucur, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang dengan alasan wilayah tersebut sebagian besar petani jagung yang sebelum adanya program melakukan budidaya dengan menggunakan benih lokal atau benih yang berasal dari hasil panen sebelumnya dan digunakan secara terus menerus. Pelaksanaan penelitian ini mulai dari bulan April 2016 hingga awal Juni 2016. Jenis penelitian ini yaitu deskripsi kualitatif, dimana peneliti berfungsi sebagai instrumen dalam pelaksanaan penelitian ini. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dalam bentuk data primer dan data sekunder. Data primer maupun data sekunder yang diperoleh dalam penelitian ini dilakukan melalui wawancara tidak terstruktur dengan menggunakan bantuan kuisioner bersifat terbuka, observasi, serta dokumentasi. Penentuan informan dalam penelitian ini dengan menggunakan pendekatan probability sampling dengan ii menggunakan teknik snowball sampling. Penggunaan teknik penentuan informan tersebut maka membutuhkan key informant dalam memperoleh informasi. Dalam pelaksanaan penelitian ini, terdapat dua key informant yang digunakan yaitu Kepala Desa Kucur serta Penyuluh Pertanian di Desa Kucur. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan model interaktif dari Miles and Huberman yaitu terdiri dari komponen reduksi data, penyajian data, serta kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan penyelenggaraan Program Upaya Khusus Peningkatan Produksi Jagung tergolong tinggi dilihat melalui partisipasi informan melalui kegiatan sosialisasi, kegiatan pelaksanaan, serta kegiatan monitoring. Faktor internal dan faktor eksternal memiliki peranan dalam mempengaruhi petani untuk mengadopsi program, pada penelitian ini faktor internal tertinggi yaitu pada indikator pengalaman usahatani, sedangkan pada faktor eksternal yaitu pada indikator keuntungan relatif yang diperoleh petani dalam penyelenggaraan program. Respon petani yang diukur dalam penelitian ini berupa afektif (sikap) petani, sikap petani setuju dengan adanya penyelenggaraan program dengan komposisi rangking yaitu rangking I petani setuju dengan adanya pelaksanaan program, rangking II petani setuju dengan adanya kegiatan monitoring, serta rangking III petani setuju dengan adanya kegiatan sosialisasi program. Analisis hubungan antara faktor internal dan faktor eksternal memiliki keterkaitan serta terdapat hubungan antara faktor internal dan eksternal. Hubungan kedua faktor tersebut tertinggi yang memiliki pengaruh terhadap pembentukan respon petani yaitu pada indikator pengalaman usahatani, keuntungan relatif, serta kompatibel petani terhadap penyelenggaraan program. Tujuan akhir sebuah program yaitu tercapainya keberhasilan program, dalam penelitian ini juga menganalisis keberhasilan program melalui aspek ekonomi petani berupa produksi serta pendapatan petani setelah adanya program. Hasil penelitian untuk menjawab tujuan terakhir ini yaitu produksi hasil panen sebelum adanya program dengan sesudah ada program mengalami perubahan yang sangat signifikan. Hal tersebut didukung dengan adanya peningkatan produksi jagung, sebelum penyelenggaraan program produktivitas jagung di Dusun Ketohan pada tahun 2013 yaitu sebanyak 5,50 ton/ha, tahun 2014 yaitu sebanyak 6,30 ton/ha sedangkan produktivitas setelah adanya program yaitu pada tahun 2015 mencapai 7,00 ton/ha. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan penggunaan benih sebelum dengan sesudah penyelenggaraan program, yang tentunya memiliki kualitas lebih baik. Dengan adanya peningkatan produksi hasil panen maka akan mempengaruhi dan berdampak terhadap peningkatan pendapatan yang diperoleh oleh petani. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penyelenggaraan Program Upaya Khusus Peningkatan Produksi Jagung di Dusun Ketohan dapat dikatakan berhasil atau sesuai target yang ditetapkan yaitu dapat meningkatkan produksi jagung.